Kesalnya Gerindra ditinggal PAN, Golkar dan PPP hingga bubarkan KMP
Merdeka.com - Koalisi Merah Putih (KMP) yang dibangun Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), hanya tinggal cerita. Setidaknya, itu yang disampaikan petinggi Partai Gerindra yakni Ketua DPP Gerindra Desmond Junaidi Mahesa dan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani.
KMP dibubarkan setelah satu per satu partai di barisan oposisi memilih menyeberang dan memberi dukungan ke pemerintahan Jokowi-JK. Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar, PPP memilih merapat ke pemerintah dan 'meninggalkan' Partai Gerindra dan PKS yang menyatakan diri tetap berjalan di seberang pemerintah.
Desmond menyindir partai yang oportunis. Jika tak ada kepentingan maka mereka mengkritisi pemerintah dan membawa panji KMP. Namun jika ada maunya, mereka tak akan mengindahkan partai koalisinya lalu berbalik arah dukung pemerintah. Desmond melihat perbedaan antar partai dalam KMP semakin tajam. Bisa dilihat dari penolakan terhadap RAPBN 2016, pengusulan RUU Tax Amnesty, revisi UU KPK, dan sebagainya.
-
Kenapa Gerindra tidak akan menjadi mayoritas di kabinet Prabowo-Gibran? 'Ya dari Gerindra sedikit lah (jumlahnya),' kata Dasco di Plataran Senayan, Jakarta, Senin (16/9).
-
Dimana konsolidasi akbar Gerindra? Ribuan kader dan simpatisan Partai Gerindra Daerah Pemilihan (Dapil) Banten II yakni Kota Serang, Kota Cilegon dan Kabupaten Serang mengikuti konsolidasi akbar dalam rangka menyemarakkan HUT ke-78 RI di Rumah Aspirasi Desmond J Mahesa, Minggu (20/08/2023).
-
Siapa yang memimpin Gerindra saat ini? Di Bawah Bayang-Bayang Masa Lalu, Kiprah Partai Gerindra Semakin Maju Dalam perjalanan politiknya, Partai Gerindra masih kerap dibayang-bayangi oleh sejarah masa lalu sang tokoh, yakni Prabowo Subianto.
-
Bagaimana MKGR tegak lurus ke Golkar? “Kami tidak akan membiarkan pengurus, dewan-dewan, jajaran. Termasuk anggota Ormas MKGR yang dapat menabrak kebijakan-kebijakan yang telah diambil oleh partai Golkar dan Bapak Airlangga Hartarto,“ tegas Adies dalam SE yang ditandatangani pada Jumat (28/7).
-
Bagaimana Gerindra mengambil keputusan dalam Rapimnas? 'Rapat Pimpinan Nasional adalah forum pengambilan keputusan tertinggi di bawah Kongres, diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat atas persetujuan Ketua Dewan Pembina, Pak Prabowo,' ujar Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/8/2024).
-
Apa yang terjadi dengan Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
"KMP itu kan kalau hasil keputusan KMP sepakat pada mengkritisi, ini tidak akan goyah. Kalau mereka mendukung pemerintah tapi bilang KMP tidak bubar, ini apa pula?," ucapnya.
Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani menuturkan, Gerindra tidak akan berkecil hati meski sendiri. Muzani memastikan partainya tidak akan mengikuti jejak PAN dan Golkar yang telah bergabung ke Pemerintah. Meski bukan partai pemenang, berdiri sebagai oposisi tetap lebih kuat.
"Yang kami syukuri, kami berada di luar pemerintahan. Kami belum pernah jadi partai pemenang. Dengan jumlah 26 dan 73 anggota DPR lalu posisinya sama, lebih kuat lebih fresh, lebih rukun," tutup dia.
Merdeka.com mencatat kekesalan politisi Gerindra pada rekan-rekan seperjuangannya di Pemilihan Presiden 2014 yang berujung pada bubarnya KMP. Berikut paparannya.
Satu per satu keluar
Meski tetap diisi oleh Gerindra dan PKS, Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani mengaku KMP sudah selesai dan bahkan telah runtuh. "Secara de facto partai-partai yang sekarang bergabung di KMP, kami sudah katakan KMP sudah selesai," kata Muzani di Kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/2).Â
"KMP yang dulu mengusung menjadi kekuatan ekstra mengontrol pemerintah, sekarang hampir setahun setengah satu per satu keluar, karena itu de facto KMP sudah bubar," sambung dia.
Prabowo bilang terserah
Ketua DPP Gerindra Desmond Junaidi Mahesa mengaku bubarnya KMP sudah dibicarakan dalam rapat di DPR. Bahkan, kata dia, hal itu sudah dilaporkan ke Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Berdasarkan rapat kesimpulannya KMP itu sudah bubar. Pada saat kita lempar ke Pak Prabowo, Pak Prabowo menyatakan ya terserah kalian. Menurut kalian apa ya, itulah kalian yang lebih memahami persoalan DPR," kata Desmond saat dihubungi merdeka.com, Jumat (5/2).
Silakan saja masing-masing
Ketua DPP Gerindra Desmond Junaidi Mahesa menuturkan, pembubaran KMP tidak harus secara formal. Apalagi masing-masing partai sudah mengambil jalan sendiri-sendiri. "Silakan saja masing-masing kita bubarin enggak perlu ada deklarasi ulang," tegasnya.
Sesungguhnya, Desmond berharap partai-partai yang berada di dalam KMP tetap di jalurnya sebagai penyeimbang pemerintah. Tanpa partai oposisi yang rajin mengkritisi, pemerintah bisa otoriter. Dia menyayangkan satu per satu partai di KMP berbelok mendukung pemerintah.
Kami tidak ada teman
Ketua DPP Gerindra Desmond Junaidi Mahesa membeberkan alasan yang dijadikan pertimbangan bubarnya KMP. Salah satunya banyak partai yang tergabung di KMP tak konsisten. Desmond tidak segan menyebut sebagian partai mengambil keputusan masing-masing dengan mempertimbangkan kepentingan partainya sendiri.
"Kan koalisi ini bicara tentang siapa teman kita di DPR. Nah dalam kesimpulan kami, kami tidak ada teman di DPR. Pada saat pembahasan APBN misalnya, (fraksi-fraksi) pada ke pemerintah semua. Kami merasa bahwa ya KMP sudah enggak ada lagi. Kami merasa sendirian dalam menjalankan kontrol sebagai bagian dari suara rakyat yang direpresentasikan dari wakil kami di DPR," tutur Desmond saat dihubungi merdeka.com, Jumat (5/2).
Kapan saja bisa bubar
Meski PAN, Partai Golkar dan PPP kompak hijrah mendukung pemerintah, Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa tidak menyebut partai-partai tersebut mengkhianati Gerindra.
"Kita tidak merasa dikhianati. Kita sering bilang bahwa kapan saja bisa bubar, ini kejadian kan. Dulu juga permanen karena mereka juga dilirik pemerintah," katanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PKB memilih membelot bergabung dengan NasDem dan mengusung duet Anies-Cak Imin.
Baca SelengkapnyaKetua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad angkat bicara terkait nasib Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) setelah PKB merapat ke Partai NasDem.
Baca SelengkapnyaPKB sudah menerima tawaran koalisi dengan NasDem untuk mengusung Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Baca SelengkapnyaGolkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.
Baca SelengkapnyaMuzani menyebut sikap PKB bukan sinyal keretakan koalisi.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai masyarakat akan menguji gagasan bukan seberapa banyak partai gabung koalisi
Baca SelengkapnyaGerindra sebagai penguasa di dapil itu memiliki 3 kursi DPR
Baca SelengkapnyaGerindra yakini PKB hatinya mendukung Prabowo. Maka tidak akan pindah ke lain hati.
Baca SelengkapnyaCak Imin menegaskan PKB hingga kini akan tetap bersama Gerindra.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra memutuskan mengakhiri kerjasama politik dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Baca SelengkapnyaPKB menghargai dinamika yang terjadi di Golkar dan memandangnya sebagai urusan internal partai.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku, selalu menghormati seluruh keputusan masing-masing partai politik.
Baca Selengkapnya