Ketum MUI ingatkan aspirasi disampaikan harus santun dan beradab

Merdeka.com - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin menegaskan tak ada larangan bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi di depan umum. Namun, ia mengingatkan penyampaian aspirasi harus dilakukan dengan cara yang sesuai koridor hukum dan dilakukan dengan santun.

"Aspirasi itu hendaknya disampaikan yang berada dalam koridor hukum kesantunan, keadaban, dan dengan cara yang akhlakul karimah," kata Ma'ruf usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (16/5).

Ma'ruf Amin merupakan salah satu tokoh lintas agama yang diundang dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo. Dalam pertemuan turut hadir, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

Usai pertemuan, Ma'ruf menyampaikan komitmen dari tokoh lintas agama untuk mendukung upaya pemerintah untuk menghentikan segala upaya yang dapat menimbulkan terjadinya konflik di masyarakat. Tokoh lintas agama, kata Ma'ruf, juga berkomitmen menjaga persatuan dan kesatuan satu sama lain.

"Dan Kami berusaha memperbanyak dialog-dialog kebangsaan atau halaqah kebangsaan di dalam kalangan masyarakat supaya rasa kebangsaan masyarakat semakin kuat, dan keutuhan bangsa semakin dapat terjamin," ujarnya.

Selain Ma'ruf Amin, tokoh lintas agama yang hadir di antaranya Ketua Konferensi Wali Gereja Ignatius Suryo Hardjoatmodjo, Ketua Persekutuan Gereja Indonesia Henriette T Hutabarat-Lebang, Ketua Perwakilan Umat Budha Indonesia Hartati Murdaya, Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia Wisnu Bawa Tenaya, Ketua Majelis Tinggi Agama Konghuchu Indonesia Uung Sendana L Linggarjati, dan Sekjen PBNU Helmy Faisal yang mewakili Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj yang berhalangan hadir.