Koalisi Besar Belum Pasti, Penentuan Capres-Cawapres Butuh Proses
Merdeka.com - Dua pekan lalu, publik disuguhkan panggung politik menarik. Lima partai yang terdiri dari PAN, Golkar, PPP, PKB dan Gerindra bertemu dalam sebuah agenda buka puasa bersama di Kantor DPP PAN, Jakarta.
Bertemunya lima partai ini memantik asumsi, apakah lima partai ini yang nantinya menjadi Koalisi Besar seperti yang sempat disinggung Ketua Umum Golkar Airlangga. Terlebih pada pertemuan itu hadir pula Presiden Jokowi yang digadang menjadi titik temu dari koalisi besar.
Menjawab hal itu, Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Daulay mengatakan pertemuan lima partai adalah bentuk silaturahmi lintas politik bersama ketum partai yang kebetulan diadili oleh Presiden Jokowi.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Golkar? “Yang intinya, menginginkan Hasta Karya ini solid, kami sampaikan bahwa sampai saat ini seluruh organisasi Hasta Karya “Hasilnya adalah memberikan kewenangan penuh pada Ketua Umum Golkar Bapak Airlangga Hartarto untuk menentukan arah kebijakan, langkah-langkah yang akan diambil terkait dengan pilpres, pileg, dan pilkada,“ tegas Ketum MKGR.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa yang tergabung dalam koalisi? Koalisi adalah penggabungan sekelompok partai politik yang berkompetisi, secara bersama-sama memiliki persepsi tentang kepentingan, atau dalam menghadapi ancaman serta dalam penggalangan energi kolektif.
-
Apa itu koalisi dalam politik? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah 'koalisi' memiliki arti kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen.
"Silaturahim politik seperti itu adalah mendiskusikan bagaimana tentang bangsa ini ke depan dalam menyambut Pemilu yang akan datang. Agar tidak terjadi friksi-friksi besar yang menyebabkan perpecahan," kata Saleh saat dikonfirmasi, Jumat (14/4).
Saleh mengungkap, pembicaraan antara lima ketum parpol kemarin lebih kepada membahas upaya mencegah ketidaksinkronan para pendukung capres-cawapres.
Sebab, saat ini masing-masing partai ada yang sudah mencalonkan calonnya sendiri-sendiri seperti Gerindra dengan Prabowo, Golkar dengan Airlangga, kemudian PKB jg sudah menyebut nama Muhaimin Iskandar.
"Jadi masing-masing parpol sampai hari ini masih berupaya untuk bagaimana mencari sosok yang terbaik di lintas partai. Karena kanpartai-partai itu sudah menyebut nama, jadi perlu berkomunikasi lintas partai," urai Saleh.
Saleh mengamini, kalau ada kesamaan visi misi maka bisa dipadukan. Artinya, sampai saat ini kelima partai masih dalam proses mendiskusikan mekanisme apa yang digunakan dalam penentuan capres cawapres.
"Jadi ini (koalisi besar) masih dalam proses itu," kata Saleh.
Saleh pun mengaku kurang sepakat, bila hari ini ada pihak yang mengatakan koalisi besar sudah terbentuk. Namun dia memastikan pada saatnya hal itu mungkin saja bisa terjadi.
"Menurut saya belum, tapi diharapkan koalisi besar bisa terbangun agar agenda politik ke depan lebih mudah disamakan persepsinya," dia menutup.
Senada, Ketua DPP PKB Daniel Johan. Dia menyampaikan memang belum ada kepastian dari lima partai membentuk satu koalisi bersama. Sebab, saat ini partai-partai masih dalam tahap penjajakan dan keterbukaan.
"Belum ada kepastian, masih dalam proses saling terbuka dan menjajaki," singkat Daniel melalui pesan singkat.
Daniel menambahkan, banyak hal dibahas di masa penjajakan. Namun diyakini, persoalan menentukan siapa capres dan cawapres dalam koalisi besar menjadi kuncinya.
"Rasanya persoalan penentuan capres cawapres yang potensi menjadi keruwetan tersendiri," kata Daniel.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyebut, hampir seluruh presiden masuk dalam partai politi
Baca SelengkapnyaAirlangga mengatakan bahwa Jokowi adalah salah satu pemilik partai Golkar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Airlangga mengatakan, Presiden Jokowi hanya meminta agar para menteri yang hadir dalam sidang sengketa Pilpres.
Baca SelengkapnyaPlus satu yang dimaksud bukan partai, melainkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memastikan Presiden Jokowi tidak akan menghadiri kampanye akbar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Jokowi blak-blakan menyebut presiden dan menteri boleh berkampanye, berpihak dalam Pemilu
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bakal bergabung ke Golkar.
Baca Selengkapnya