Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Konflik Agung vs Ical ditinggal, wacana Golkar Baru dilempar

Konflik Agung vs Ical ditinggal, wacana Golkar Baru dilempar Ical dan Agung Laksono. ©2015 Facebook/Aburizal Bakrie

Merdeka.com - Partai Golkar berhasil keluar dari kemelut. Partai warisan Soeharto ini akhirnya tidak jadi batal mengikuti pilkada serentak pada 9 Desember mendatang, karena adanya islah sementara antara dua kubu yang berkonflik, yakni Agung Laksono dan Aburizal Bakrie (Ical).

Setelah mulus mendaftarkan 238 calon kepala daerah ke KPU, internal Golkar mulai dinamis lagi. Kini, muncul wacana Golkar Baru yang dilontarkan oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar kubu Agung Laksono, Yorrys Raweyai.

"Kita akan lahirkan Golkar dengan (format) Golkar Baru, dengan ikon baru, sebelum (Pilkada) 9 Desember," ujar Yorrys dalam acara bedah buku berjudul 'Pecah Belah Partai Golkar', di Gedung Pola, kompleks Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu (12/9).

Acara bedah buku ini tidak hanya dihadiri oleh kubu Agung seperti Agus Gumiwang, Fayakhun Andriadi dan Leo Nababan, tetapi juga kubu Ical, yakni Nurdin Halid dan Rambe Kamarul Zaman. Tokoh senior partai Fahmi Idris juga hadir dalam acara tersebut.

Menurut Yorrys, Golkar Baru dapat diwujudkan dengan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pada Oktober tahun ini, yang tidak boleh diikuti, baik oleh Agung maupun Ical.

"Ini jika Golkar mau besar ke depan," kata Yorrys.

Menurut Yorrys, Munaslub tanpa Agung dan Ical yang dilakukan untuk menyatukan dua kubu itu sudah sesuai dengan amanat putusan Mahkamah Partai Golkar bahwa selambatnya-lambatnya digelar Munaslub pada Oktober 2016.

"Tinggal teknis bagaimana, legalitasnya, pesertanya," ujar Yorrys.

Yorrys yakin meyakini islah sementara pilkada yang dimediasi Wakil Presiden Jusuf Kalla bisa menjadi lompatan awal untuk bersama-sama menggelar Munaslub.

"Pak JK kan sudah buat terobosan," imbuhnya.

Soal Agung dan Ical, kata Yorrys, keduanya akan ditempatkan sebagai orang terhormat. Bisa sebagai ketua dewan pertimbangan atau ketua dewan penasihat.

Lalu bagaimana dengan proses hukum yang masih jalan di pengadilan?

"Ya kalau mau tunggu proses hukum, enggak bisa. Kalau menunggu proses hukum masih akan timbulkan masalah karena masih menang kalah," kata Yorrys.

Mendengar wacana Golkar Baru yang dilempar Yorrys, Nurdin tidak alergi. Bahkan, dia merespons secara diplomatis soal perlunya Munaslub untuk mewujudkan Golkar Baru.

"Munas kapan saja, asal sesuai AD ART. Ya soal pesertanya, pelaksanaannya atau penyelenggaranya," ujar Nurdin Halid usai menghadiri acara.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Idrus Marham Akui Perdebatan di KIM soal Cagub Jakarta, Jabar & Jateng: Daripada Kalah Saling Menyalahkan
Idrus Marham Akui Perdebatan di KIM soal Cagub Jakarta, Jabar & Jateng: Daripada Kalah Saling Menyalahkan

Idrus menilai, lebih baik berdebat keras dalam menentukan calon kepala daerah, daripada bertengkar karena calon yang diusung kalah di pertarungan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
Gabung Prabowo, Golkar Ungkap Alasan Tak Lanjutkan Penjajakan Koalisi dengan PDIP
Gabung Prabowo, Golkar Ungkap Alasan Tak Lanjutkan Penjajakan Koalisi dengan PDIP

Mekeng tidak menyebut apa alasan akhirnya Golkar tidak melanjutkan rencana kerja sama dengan PDIP

Baca Selengkapnya
Gerindra dan Golkar, Solid di Pilpres Berhadapan di Banten
Gerindra dan Golkar, Solid di Pilpres Berhadapan di Banten

Golkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.

Baca Selengkapnya
Golkar soal RK di Jakarta: KIM Menerima dan di Luar KIM Merespons Secara Positif
Golkar soal RK di Jakarta: KIM Menerima dan di Luar KIM Merespons Secara Positif

Tak hanya di KIM, Doli mengaku, nama Ridwan Kamil di Jakarta direspons positif oleh partai politik di luar KIM.

Baca Selengkapnya
PKS-NasDem-PKB Bakal Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Proses Pematangan
PKS-NasDem-PKB Bakal Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Proses Pematangan

Proposal itu terkait dengan nama Ridwan Kamil (RK) maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta.

Baca Selengkapnya
Golkar Sebut Putusan MK Ubah Aturan Pilkada Mengejutkan: Seminggu Lagi Pendaftaran, Tiba-Tiba Kebijakan Baru
Golkar Sebut Putusan MK Ubah Aturan Pilkada Mengejutkan: Seminggu Lagi Pendaftaran, Tiba-Tiba Kebijakan Baru

Menurut Doli, keputusan MK tersebut sangat mendadak dan mengagetkan karena terjadi mendekati deadline Pilkada.

Baca Selengkapnya
Airlangga dan Beringin yang Tak Pernah Berhenti Gonjang Ganjing
Airlangga dan Beringin yang Tak Pernah Berhenti Gonjang Ganjing

Partai Beringin tua kembali panas. Kini, giliran Airlangga Hartarto memutuskan untuk mundur dari kursi ketua umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Ical ke Ketum Golkar Baru: Pelajari Putusan MK agar Memenangkan Paling Banyak Pilkada
Ical ke Ketum Golkar Baru: Pelajari Putusan MK agar Memenangkan Paling Banyak Pilkada

Ical berpesan kepada Ketua Umum Golkar terpilih untuk mempertimbangkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait syarat ambang batas pilkada.

Baca Selengkapnya
Golkar: Ridwan Kamil Sudah Tahap Akhir, Nanti Akan Diumumkan Bersama Pasangannya
Golkar: Ridwan Kamil Sudah Tahap Akhir, Nanti Akan Diumumkan Bersama Pasangannya

Untuk sosok yang akan diusung di Pilkada Jawa Barat juga akan diumumkan bersama pasangannya.

Baca Selengkapnya
Golkar Terbitkan SK Cagub Cawagub Pilkada 2024 di 10 Provinsi, Ini Daftarnya
Golkar Terbitkan SK Cagub Cawagub Pilkada 2024 di 10 Provinsi, Ini Daftarnya

Tak hanya cagub-cawagub, ada 278 SK yang sudah diterbikan kepada calon kepala daerah di tingkat kabupaten/kota.

Baca Selengkapnya
Ramai Dibicarakan, Ini 4 Fakta Partai Golkar yang Jarang Diketahui Orang
Ramai Dibicarakan, Ini 4 Fakta Partai Golkar yang Jarang Diketahui Orang

Golkar tengah menjadi perbincangan hangat usai Ketua Umum partai berlogo beringin ini mundur. Ini sejumlah fakta menarik Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Golkar Tiba-Tiba Dukung Prabowo, PDIP Tak Bisa Paksa Dukung Ganjar
Golkar Tiba-Tiba Dukung Prabowo, PDIP Tak Bisa Paksa Dukung Ganjar

PDIP menilai tidak ada jaminan kerjasama yang terjalin saat ini akan terus abadi.

Baca Selengkapnya