LSI sebut Ahok potensi kalah karena elektabilitas terus merosot
Merdeka.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei mereka terkait para pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada DKI Jakarta. Di mana hasilnya, calon petahana Basuki Tjahaja Purnama terus mengalami penurunan elektabilitas.
Peneliti LSI Adjie Alfarabie mengatakan, hasil survei yang dilakukannya memang sempat menjadi pembicaraan banyak pihak. Salah satu alasannya karena Basuki atau akrab disapa Ahok yang awalnya perkasa dan kuat dalam banyak survei, ternyata kali ini petahana tersebut memiliki potensi untuk dapat ditumbangkan.
"Bukan hanya melihat siapa di atas yang unggul. Ahok potensial kalah, pertama indikasi penurunan suara, survei kita dari Juli hingga Oktober 2016 ada penurunan 18 persen. Itu penurunan besar bagi incumbent," katanya dalam satu diskusi di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (8/10).
-
Siapa yang kalah saat Anies melawan Ahok? Pertama, saat Pilkada DKI Jakarta 2017 ketika Anies Baswedan mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
-
Apa yang membuat elektabilitas Anies turun? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik dan Anies turun karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Kenapa Anies dianggap salah satu tokoh dengan elektabilitas tinggi? Anies jadi satu di antara tiga tokoh capres dengan elektabilitas terkuat di sejumlah lembaga survei.
-
Siapa yang paling tinggi elektabilitasnya? Dalam survei tersebut, Prabowo-Gibran yang paling teratas. Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 39,3 persen.
-
Siapa yang dituduh menghalangi Anies di Pilgub? Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara karena dianggap mempengaruhi batalnya pencalonan Anies Baswedan dalam Pilgub 2024. Jokowi bicara dirinya yang sering dituding hingga menjegal.'Saya kan ditudang-tuding, kan banyak banget, tidak hanya itu saja, dituding menjegal, dituding menghambat, dituding,' ujar Jokowi di RS Persahabatan, Jakarta, Jumat (30/8).
-
Siapa yang disebut bakal jadi cawapres Anies? Nama Yenny sebelumnya disebut sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan.
Dia mengungkapkan, sangat jarang sekali terjadi penurunan elektabilitas sebesar itu kepada calon petahana. Bahkan, jika dirunut lebih jauh lagi maka tidak menutup kemungkinan penurunan popularitas mantan Bupati Belitung Timur itu bisa mencapai 28 persen.
"Sebelumnya elektabilitas Ahok 60 persen akhirnya jatuh di angka 30 persen usai pendaftaran. Selisih elektabilitas Ahok dengan Anies atau Agus beda hanya 10-12 persen," terangnya.
Adjie menjelaskan, seorang petahana dianggap kuat bilamana memiliki selisih elektabilitas sebesar 20 persen dengan pesaingnya. Sedangkan saat ini Ahok hanya berbeda 10-12 persen dengan Anies dan Agus.
Menurutnya, kekuatan Ahok masih sangat besar saat di awal setiap survei karena belum ada pesaing resmi yang akan diusung oleh partai politik. Namun saat sosok Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono masuk, maka pemilih kembali melakukan pemilihan politik mereka.
"Dukungan Anies dan Agus, dua kandidat ini melebihi elektabilitas incumbent. Pemilih DKI terpecah dua kutub berbeda," tutupnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei periodik Litbang Kompas dilakukan dengan wawancara tatap muka dan diselenggarakan pada 15-20 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Anies Baswedan sebagai calon gubernur Jakarta melampaui tokoh lainnya yakni mencapai 29,8 persen.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan memperoleh suara tertinggi berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas
Baca SelengkapnyaDengan asumsi metode simple random sampling ukuran sampel 800 responden
Baca SelengkapnyaAirlangga menyatakan, hasil survei keluar sebelum para calon resmi mendaftar.
Baca SelengkapnyaAhok juga mengalami penambahan suara. Dari 32 persen menjadi 42 persen.
Baca SelengkapnyaFaktor kesukaan masyarakat berdampak pada elektabilitas Anies.
Baca SelengkapnyaPilkada Jakarta bakal digelar November 2024. Tiga calon kuat digadang memiliki potensi menang jika maju sebagai cagub.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas calon gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaPrabowo tetap teratas mengungguli Ganjar dan Anies meski alami penurunan elektabilitas.
Baca SelengkapnyaAhok menyatakan kubu KIM plus yang mengusung Ridwan Kamil akan malu jika kalah melawan kotak kosong.
Baca SelengkapnyaPutusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menuai kontroversi ternyata mempengaruhi elektabilitas para capres.
Baca Selengkapnya