Maman Ingatkan Yorrys Pengambilan Keputusan Golkar Tak Berdasarkan Tradisi
Merdeka.com - Politisi Partai Golkar Yorrys Raweyai mempersilakan Airlangga Hartarto mencalonkan kembali jadi ketua umum partai. Menurut Yorrys, dalam sejarahnya, hanya Akbar Tanjung yang pernah menduduki dua kali sebagai ketua umum. Kemudian, Aburizal Bakrie yang mencalonkan kembali jadi ketua umum pun tidak bisa melenggang.
Menanggapi itu, Wasekjen DPP Partai Golkar Maman Abdurrahman mengingatkan Yorrs jika kebijakan Golkar tak bisa berdasarkan tradisi. Maman menilai saat Yorrsy amnesia sejak mundur dari partai.
"Mana ada proses pengambilan keputusan di Partai Golkar berdasarkan tradisi," kata Maman di Jakarta, Sabtu (22/6).
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Apa pesan para ketua dewan kepada pengurus Golkar? “Jangan ada lagi konflik internal yang justru kontraproduktif dengan cita-cita Partai Golkar, mengembalikan kemenangan seperti Pemilu 2004,“ ujar Lodewijk.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Golkar? “Yang intinya, menginginkan Hasta Karya ini solid, kami sampaikan bahwa sampai saat ini seluruh organisasi Hasta Karya “Hasilnya adalah memberikan kewenangan penuh pada Ketua Umum Golkar Bapak Airlangga Hartarto untuk menentukan arah kebijakan, langkah-langkah yang akan diambil terkait dengan pilpres, pileg, dan pilkada,“ tegas Ketum MKGR.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
Maman menegaskan, setiap pengambilan keputusan di Golkar selalu sesuai dengan aturan dan AD/ART. Dia juga menuding apa yang disampaikan Yorrys terkesan tak ingin membesarkan Golkar.
Terlebih ucapan Yorrys soal rencana percepatan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar harus dilakukan. Dia berharap Munas tersebut dilakukan sebelum Joko Widodo- Ma'ruf Amin dilantik dan menyusun kabinet kerja.
"Kenapa harus dipaksakan Munaslub sebelum Oktober dan sebelum pembahasan menteri?" tuturnya.
Sebelumnya, Yorrys menjelaskan, banyak faktor yang membuat partai beringin ini menurun. Mulai dari mantan Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto yang terjerat korupsi hingga melorotnya perolehan suara dan kursi Partai Golkar dalam Pemilu Legislatif 2019. Saat ini pula menurut dinamika di partai Golkar untuk percepatan Munas menguat.
Namun, Airlangga juga dinilai sejumlah kader justru berhasil mempertahankan posisi Golkar di Pemilu 2019 setelah diterpa badai sejumlah kasus. Bahkan, sejumlah DPD menyatakan solid mendukung Airlangga.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jusuf Hamka lebih memilih untuk tidak berbicara soal itu lantaran dirinya tidak mau lagi mencampuri urusan internal Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaApalagi isu tersebut berkembang bahwa ada sekelompok orang yang mendorong percepatan Munas Golkar.
Baca SelengkapnyaMaman menegaskan Partai Golkar solid mendukung Airlangga Hartarto kembali memimpin Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaWaketum Golkar curiga ada penumpang gelap dengan kemunculan gagasan Munaslub melalui orang yang mengaku anggota Dewan Pakar Golkar.
Baca Selengkapnya"Kata maaf dijadikan obat yang murah untuk pengingkaran atas sebuah komitmen," kata AHY.
Baca SelengkapnyaDalam konferensi pers, Idrus mendesak Airlangga segera melepas jabatannya sebagai ketua umum DPP Partai Golkar
Baca SelengkapnyaIdrus menilai Airlangga melakukan akrobatik politik dengan PDIP dan Gerindra.
Baca SelengkapnyaDewan Pimpinan Pusat Ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) mengeluarkan Surat Edaran (SE) untuk seluruh kader di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengaku pengunduran dirinya sebagai ketum diambil melalui banyak pertimbangan.
Baca SelengkapnyaPolitikus yang akrab disapa Bamsoet ini menegaskan tidak ada wacana Munaslub untuk mengubah keputusan soal pencapresan.
Baca SelengkapnyaKetika ditanya apakah Airlangga mundur karena dipaksa oleh pihak lain, Babah Alun enggan menjawab
Baca Selengkapnya