Mantan Politikus NasDem Ragu Anies Jadi Capres: Last Minute PKB Gampang Berubah
Zulfan Lindan ragu jalan Anies Baswedan menjadi Bacapres mulus sampai didaftarkan ke KPU.
Zulfan Lindan ragu jalan Anies Baswedan menjadi Bacapres mulus sampai didaftarkan ke KPU.
Mantan Politikus NasDem Ragu Anies Jadi Capres: Last Minute PKB Gampang Berubah
Mantan Politikus Partai NasDem Zulfan Lindan ragu jalan Anies Baswedan menjadi bakal calon presiden (Bacapres) mulus sampai didaftarkan ke KPU. Menurutnya, di menit terakhir peta koalisi masih bisa berubah termasuk sikap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
"Ini saya enggak tahu Anies kalau enggak jadi Capres gimana, saya mau tanya kalian bisa enggak ini Anies maju Capres? enggak yakin saya, saya paling enggak yakin. Dari dulu last minute ini bisa berubah, apalagi kalau bicara PKB gampang sekali berubahnya," kata Zulfan dalam diskusi GMPK di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (20/9).
Zulfan teringat ketika tiba-tiba Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang dijadikan Cawapres untuk Anies. Menurutnya, duet Anies-Cak Imin bisa saja bubar.
"Jadi siapa nyangka kita lagi enak enak tidur besoknya kita dengar Anies dekrarasi dengan Cak Imin," ucapnya.
"Besok kita tidur lagi Anies pisah dengan Cak Imin itu bisa terjadi," ujarnya.
Dalam konteks ini, Zulfan menilai Ketum NasDem Surya Paloh ingin menyelamatkan diri. Sebab, hubungannya dengan Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak baik sejak mencapreskan Anies Baswedan.
"Nah ini yang ingin memyelamatkan diri siapa? bukan Anies, bukan Cak Imin, bukan siapa siapa, yang ingin menyelamatkan diri itu Surya Paloh," ungkapnya.
"Dia sudah kejepit sama Pak Jokowi sekarang mau keluar bagaiman caranya kan bagaimana keluar dari sini, pertama udah ketendang dulu nih Demkokrat masuk PKB jadi juga ini kan," tuturnya.
Selain itu, menurutnya, Surya Paloh maupun partainya juga memiliki sejumlah kasus. Maka dari itu, Paloh selalu ingin mencari muka kepada Jokowi.
"Dia kan selalu ingin menunjukkan muka ke Pak Jokowi. Saya ini loyal, saya ini tidak mau berbeda dengan Pak Jokowi, saya selalu sama karena terlalu banyak kasus itu problemya," bebernya.
"Kalau enggak ada kasus tabrak terus enggak apa-apa. Tapi kalau problem kita banyak kan pasti kan masa mau berhadapan dengan Presiden. Kita tau lah," imbuh Zulfan.