Matangkan 9 program Nawa Bhakti Satya, Khofifah-Emil minta saran keuskupan
Merdeka.com - Pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak terus mematangkan 9 program andalannya yakni Nawa Bhakti Satya. Jumat (23/2) petang, keduanya mendatangi Wisama Keuskupan Surabaya, Jalan Polisi Istimewa untuk meminta masukan.
Menurut Khofifah, membangun komunikasi dengan seluruh elemen masyarakat termasuk umat antar agama sangatlah penting. Karena dengan begitu, kebhinekaan di Jawa Timur akan terakwat dengan baik.
"Tentu silaturahmi ini menjadi penting. Karena saling membangun pertemuan pemikiran," kata Khofifah usai pertemuan.
-
Mengapa Khofifah ingin libatkan warga lokal? Mantan Mensos RI itu menegaskan bahwasanya pengembangan Pulau Giliyang harus melibatkan warga lokal. Misalnya, pemilik penginapan di kawasan wisata harus warga lokal agar bisnisnya seirama dengan nilai-nilai pelestarian alam.
-
Bagaimana dukungan untuk Khofifah-Emil? Pasangan ini memperoleh dukungan dari 15 partai politik, termasuk partai parlemen maupun non-parlemen.
-
Siapa yang dukung Khofifah-Emil? Plt Ketum PPP Mardiono mengungkapkan, dukungan untuk Khofifah dan Emil Dardak ini diberikan atas pertimbangan dari para habaib dan juga DPD.
-
Apa yang direkomendasikan PAN kepada Khofifah? Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bahkan langsung menyerahkan surat rekomendasi partainya pada Khofifah.
-
Mengapa Khofifah dan Emil maju di Pilkada Jatim? Khofifah Indar Parawansa berpasangan dengan Emil Elistianto Dardak.
-
Siapa yang mendukung Khofifah di Pilgub Jatim? 'Sudah dari Desember yang lalu, sudah 4 partai , Gerindra, ada Golkar, ada Demokrat, PAN, bulan Desember lalu sudah memberikan surat penugasan,' jelas dia.
Sehingga, lanjutnya, proses politik yang dibangunnya bersama Emil Dardak beserta partai pengusung bisa menyerap seluruh pikiran-pikiran strategis. "Seperti yang tadi oleh Pak Uskup (MGR Vincentius Sutikno Wisaksono) sampaikan, beliau berharap ada peningkatan kualitas layanan kesehatan," ujar mantan Menteri Sosial ini.
Saran Uskup Vicentius akan menjadi penguat pasangan Khofifah-Emil untuk menyisir kebutuhan seluruh lapisan masyarakat kurang mampu. "Kemudian menyiapkan infrastruktur yang memadai sesuai dengan kualifikasi persyaratan sebuah rumah sakit yang andal. Di dalam Nawa Bhakti Satya itu ada Bhakti ke-9: Jatim Harmoni," katanya.
Bhakti pamungkas ini menjadi bagian untuk membangun kebersamaan dalam memberikan penghormatan dan perlindungan seluruh lini, seluruh umat beragama, seluruh suku, dan lingkungan. "Apakah (wilayah) Mataraman, apakah Arek, apakah Madura ataukah Tapal Kuda, Osing, Bromo, dan seterusnya," tandasnya.
Dialog menjadi kekuatan strategis
Maka dalam Bhakti ke-9 ini, masih kata ketua umum PP Muslimat NU, sebetulnya dialog budaya dan seniman ikut dibangun. "Tapi jangan lupa dialog antar umat beragama dan dialog internal umat beragama. Sama-sama ini menjadi kekuatan strategis untuk membawa kemulyaan masyarakat Jawa Timur," imbuhnya.
Dialog ini, juga bersinergi dengan Bhakti ke-3, yang berkaitan dengan layanan kesehatan. "Bhakti kita yang ke-3 itu Jatim Cerdas dan Sehat. Antara lain tadi seperti disampaikan Pak Uskup bagaimana masyarakat tersisir kesehatannya, infrastruktur yang ada di rumah sakit juga bisa dibangun, tidak hanya dengan pemerintah provinsi," kata dia.
Terkait infrastruktur, alumnus Fisip Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini juga menyebut Bhakti ke-4: Jatim Akses. "Pada tataran infrastruktur, maka ada Jatim Akses. Nah, Jatim Akses ini ada infrastruktur daerah, pendidikan, ada juga kesehatan, dan berarti itu adalah untuk infrastruktur rumah sakit," tegasnya.
Sementara Vikaris Jenderal Keuskupan Surabaya, Romo Eko Budi Susilo menegaskan, saran pihaknya dan Nawa Bhakti Satya andalah pasangan yang diusung Partai Demokrat, Golkar, NasDem, Hanura, PPP, PAN, dan PKPI ini tidak akan ada artinya jika kalah.
Maka, pihaknya mengaku akan turut mendoakan pasangan Khofifah-Emil bisa memenangi Pilgub Jawa Timur. "Kalau ibu jadi, titik," tegas Romo Eko yang berada di samping Khofifah.
Senada dengan Romo Eko, Pimpinan Gereja Katolik Keusukupan Surabaya, Uskup MGR Vincentius Sutikno Wisaksono juga berharap Khofifah-Emil mampu membawa perubahan. "Tadi sudah, dukungan doa, ya doa. Tadi saya sudah sampaikan mengenai kesehatan. Pokoknya bisa membawa kualitas kesehatan di Jawa Timur, kemudian komunikasi antar umat beragama, itu tadi yang saya sampaikan, saya kira sama," tandas Vicentius.
Sekadar informasi, kedatangan Khofifah-Emil di Wisama Keuskupan Surabaya ini, ditemani Dewan Penasehat Tim, Martono; Harun Al Rasyid (perwakilan Golkar), dan Visensius Away (NasDem). Turut serta istri Emil Dardak, Arumi Bachsin.
Mereka diterima langsung oleh Uskup MGR Vincentius Sutikno Wisaksono dan Romo Yosep Eko Budi Susilo. Selanjutnya, mereka menggelar pertemuan tertutup selama kurang lebih 30 menit, untuk mendiskusikan Program Nawa Bhakti Satya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Semua pihak diharapkan dapat berkontribusi dalam menciptakan Indonesia yang damai dan harmonis, bebas dari konflik sosial yang merusak tatanan kehidupan.
Baca SelengkapnyaKhofifah masih bungkam soal wilayah khusus yang dipetakan olehnya dalam pilgub jatim.
Baca SelengkapnyaKUA bakal jadi pusat berbagai urusan soal agama, bukan hanya pernikahan
Baca SelengkapnyaBrigjen TNI Antoninho jelaskan perintah Kasad dalam membentuk program Bimkom.
Baca SelengkapnyaKhofifah-Emil Dardak sudah mengantongi surat rekomendasi dukungan tujuh partai politik di Pilgub Jatim.
Baca SelengkapnyaCita-cita dari Permodalan Nasinal Madani adalah menciptakan masyarakat yang maju secara nasional dengan memberikan 3 modal utama.
Baca SelengkapnyaSetiap warga dapat hidup berdampingan dengan rasa saling hormat dan toleransi.
Baca SelengkapnyaPentingnya menghormati kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kehidupan plural di Indonesia
Baca SelengkapnyaRakor Kominfotik se-NTB itu, diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah konkret dan kesepakatan bersama.
Baca SelengkapnyaSikap intoleran muncul karena seseorang tidak memiliki informasi luas dan beragam menyikapi perbedaan
Baca SelengkapnyaPenting membangun komunikasi lintas agama untuk mengurangi ketegangan dan meningkatkan pemahaman antarumat beragama.
Baca SelengkapnyaDi hadapan ratusan jemaat, Bobby Nasution bersyukur karena kondisi Kota Medan yang kondusif.
Baca Selengkapnya