Misi sang loper koran menuju DPRD Banyumas
Merdeka.com - Sri Haryanto (38) masih nampak bersemangat saat menceritakan keinginannya maju menjadi calon legislatif pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2014. Meski siang itu, ruang kerjanya di dalam bangunan petak kayu, di samping kantor RRI Purwokerto, terasa panas. Hary, sapaan akrabnya, bukanlah orang yang memiliki uang berlebih layaknya caleg lain yang ikut dalam pesta demokrasi rakyat lima tahunan ini.
"Saya sudah menyiapkan anggaran khusus untuk ikut Pemilu tahun ini. Anggarannya sudah saya kumpulkan sejak tiga tahun silam," jelas Hary yang setiap pagi mengantarkan koran dari berbagai media hingga sampai ke pelanggan setianya.
Berbagai materi kampanye mulai dari kalender, kartu nama, stiker hingga banner masih terlihat di ruang kerjanya yang sederhana. Hary mengaku, proses kali ini merupakan pemilu keduanya ikut maju sebagai calon legislatif dalam ajang kontestasi politik.
-
Kenapa Hasto Kristiyanto singgung tentang sosok pemimpin yang dibantu keluarga? Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyinggung soal sosok pemimpin yang dibantu oleh keluarga. Menurut Hasto, generasi perintis bukan mendapat fasilitas dari ayah dan pamannya.
-
Bagaimana incumbent memanfaatkan popularitasnya? Keberadaannya yang sudah dikenal dapat menjadi modal politik yang kuat dalam meraih dukungan.
-
Apa yang dikatakan Hasto? “Sekali merah tetap merah, “ tegas Hasto.
-
Bagaimana Pemilu memberikan kekuatan kepada warga negara? Pemilu memberikan warga negara suatu negara kekuatan untuk memengaruhi arah pemerintahan dan membuat keputusan politik yang penting.
-
Siapa yang mendukung tujuan pemilu? Menurut Parulian Donald, tujuan pemilu adalah untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memilih wakil-wakilnya dalam pemerintahan serta untuk menjaga agar pemerintahan tetap berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi.
-
Bagaimana Golkar meningkatkan suaranya di pemilu 2024? 'Cara ini terbukti efektif dan efisien, karena kandidat kepala daerah yang akan diusung lebih banyak sudah teruji di Pemilu 2024,' ujar Pengamat politik Dedi Kurnia Syah, Senin (25/3).
"Dulu saya pernah ikut (pemilu), tetapi tidak berhasil. Dari pengalaman itu, saya ingin mencoba lagi. Karena saya ingin ada perubahan di Banyumas," ujarnya caleg yang maju dari daerah pemilihan IV Banyumas, meliputi Kota Purwokerto dan Patikraja.
Pengalamannya dalam mengikuti ajang pemilu dirasanya cukup untuk memahami kondisi masyarakat pemilih hari ini. Dia mengungkapkan, saat ini memiliki tim sukses berjumlah 9 orang yang bekerja sukarela. Saat ditanya kemungkinan adanya "broker suara" dari masyarakat yang menawarkan kepadanya, dengan tegas Hary mengaku tidak setuju.
"Banyak yang datang ke saya menawarkan itu (suara), tetapi saya tolak. Menurut saya, masyarakat saat ini sudah cerdas dalam menentukan pilihannya. Bagi saya cukup modal sosial yang saya miliki saat ini untuk bisa diefektifkan dan dimaksimalkan," paparnya.
Suami Wiyuniati (34) ini menjelaskan visi misinya yang cukup sederhana. Ia ingin menularkan semangatnya berusaha dari kemiskinan yang dihadapinya. Lulusan S1 Jurusan Sosiologi Fisip Unsoed di tahun 1999 ini mengaku kerja kerasnya kini sudah menuai hasil. Hary megungkapkan, saat ini dari hasil pekerjaannya sudah membuat beberapa usaha kecil-kecilan secara mandiri.
"Sejak lulus kuliah, saya memutuskan untuk menjadi loper koran. Karena waktu itu saya sangat membutuhkan modal. Selama 2 tahun, setelah menjadi loper saya kemudian jadi agen dan memiliki anak buah. Tetapi, saya juga masih berputar mengantarkan koran ke pelanggan juga sampai saat ini," ucap Hary.
Buatnya menjadi anggota legislatif merupakan misi antara untuk menularkan semangat secara luas kepada masyarakat Banyumas untuk bisa mandiri. Baginya, menularkan kemampuannya saat menjadi anggota legislatif akan menjadi nilai tambah.
"Banyak orang yang saya motivasi tidak pernah 'melihat' saya sebagai sesuatu. Tetapi, kalau menjadi anggota legislatif, saya bisa menyebarkannya lebih luas dan mempengaruhi kebijakan untuk masyarakat kecil," paparnya pria yang membuat slogan "Dari Loper Koran Menuju DPRD Banyumas".
Menurutnya, dalam ajang ini sudah selayaknya masyarakat pemilih melihat calon yang kompeten untuk mewakili suara mereka. Kini, ia mulai merajut mimpinya yang sempat tertunda ketika Pemilu 2009.
Dengan modal sosial yang dimiliki, Hary mulai berkeliling bertemu dengan calon konstituennya. Meski banyak yang pesimis dengan penyelenggaraan Pemilu tahun ini, Hary berharap pesta demokrasi rakyat ini bisa memenuhi harapan semua elemen bangsa.
"Saya pribadi berharap pemilu akan jujur dan adil, pemilih juga cerdas untuk menolak money politics. Yang paling penting, calon pemilih juga bisa menilai dan membedakan mana caleg yang berjuang untuk rakyatnya dan mana yang memiliki kepentingan tertentu," harapnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Andra Soni bersama Dimyati Natakusumah, mempunyai program bantuan insentif bagi desa sebesar Rp300 juta.
Baca SelengkapnyaHendi mengajak para santri untuk memahami peluang usaha yang ada pada aktivitas pengadaan barang / jasa pemerintah.
Baca Selengkapnya