Murka Wiranto 'Digusur' OSO dari Hanura Hingga Ungkit Pakta Integritas
Merdeka.com - Wiranto geram dengan sikap kubu Oesman Sapta Odang (OSO). Salah satunya karena dirinya tidak diundang dalam Musyawarah Nasional Partai Hanura pada Selasa (17/12) yang berujung kembali dipilihnya OSO sebagai ketua umum Hanura.
Alasan Kubu OSO, Wiranto bukan lagi internal Hanura. Dalam SK Kemenkum HAM yang baru merujuk struktur Munas Solo, tak ada posisi Ketua Dewan Pembina. Alhasil, nama Wiranto tak lagi dimasukan dalam jabatan struktur Partai Hanura sebagai Ketua Dewan Pembina.
Wiranto pun merasa tidak dihormati sebagai seseorang yang mendirikan dan membesarkan Hanura sejak awal berdiri. Buntutnya ia mengundurkan diri dari Hanura. Berikut ulasannya:
-
Kenapa Hasto ingin halangi pertemuan Prabowo dan Megawati? 'Yang galau itu hanya Hasto dan kawan-kawannya. Hasto akan berusaha agar pertemuan Bu Mega dan Prabowo jangan sampai terealisasi,' kata Noel, Selasa (9/4).
-
Kenapa Prabowo Subianto memanggil Otto Hasibuan? 'Beliau meminta agar saya memberikan perhatian khusus terhadap keadaan negara kita, termasuk perkembangan di bidang peradilan. Dia menginginkan hal ini diperhatikan, dan masih banyak hal lainnya yang perlu dibahas. Mungkin nanti kalian bisa bertanya langsung kepada Pak Presiden,' kat Otto di rumah Kertanegara, Selasa (15/10).
-
Kenapa Suroso menolak tawaran jadi Caleg? Yang nawarin saya itu banyak. Pokoknya tinggal jawab saja mau, segala persyaratan pendaftaran mereka yang ngurus. Tapi saya belum mau,' ujar Suroso.
-
Kenapa Sudaryono terpilih jadi Wakil Menteri? Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan melantik 2 kader Partai Gerindra sebagai wakil menteri di Kabinet Indonesia Maju.
-
Kenapa Soeharto butuh Wakil Presiden? Di era Orbe, Capresnya pasti Soeharto. Lalu bagaimana cara memilih wakil presiden?
-
Kenapa Yusril protes Bambang walkout? Yusril mengungkit Bambang pernah tersandung kasus hukum dan kini masih berstatus tersangka. 'Kami patut mempertanyakan status Pak Bambang Widjojanto sendiri. Beliau itu kan tersangka, P21 dilimpahkan ke kejaksaan, di-deponer status beliau itu lagi. Apa sekarang ini? Tersangka selamanya, seumur hidup tersangka,' kata Yusril di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis (4/4).
Wiranto Heran Tak Diundang Munas Hanura
Sebagai pendiri Hanura, Wiranto tak diundang saat Musyawarah Nasional (Munas) pada Selasa (17/12). Dalam Munas ini, Oesman Sapta Odang (OSO) secara aklamasi kembali terpilih menjadi Ketua Umum Partai.
Ia merasa aneh karena saat Munas berlangsung, Wiranto masih menjabat Ketua Dewan Pembina Partai Hanura. Lazimnya, Ketua Dewan Pembina mendapat undangan.
"Munas kok saya enggak diundang ini kan aneh," kata Wiranto di Jakarta, Rabu (18/12).
Meski begitu Wiranto mengaku tidak sakit hati. Ia sempat menanyakan alasan dirinya tidak diundang dalam Munas. Wiranto semakin heran lantaran mendapat jawaban bahwa kebijakan itu mengacu anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) hasil munas di Solo pada 2015. Dalam AD/ART munas Solo, kata Wiranto, memang tidak ada dewan pembina dalam struktur Hanura.
Namun, Wiranto mengingatkan kalau ketika itu dirinya merupakan ketua umum Hanura, bukan Oesman Sapta Odang. "Jadi ini bagaimana? Silakanlah tidak diundang juga tidak apa-apa silakan. Tapi agak aneh dan di luar kelaziman partai politik," ungkap Wiranto.
Tak Pernah Ada Keinginan Menghancurkan Hanura
Kubu OSO menuding Wiranto telah merekayasa konflik untuk menghancurkan Partai Hanura. Sebagai pendiri Partai Hanura, Wiranto, mengaku kesal menanggapi tudingan tersebut.
Tuduhan itu, cerita Wiranto, bermula saat saat timbul konflik OSO dengan Sekjen Hanura, Sarifuddin Sudding pada 2018. Padahal, kata Wiranto, saat itu dia bersama Ketua Dewan Penasihat Subagyo HS berusaha menengahi. Dia minta kedua belah pihak menghentikan konflik tersebut. Wiranto justru dituduh melakukan rekayasa.
"Ternyata Partai Hanura timbul konflik, konflik itu dituduhkan rekayasa saya sebagai pembina dan pendiri partai," ujar Hanura di Hotel Atlet Century, Jakarta, Rabu (18/12).
Namun yang berkembang, katanya, malah diskenariokan seolah dirinya berseteru dengan OSO. Wiranto enggan menanggapi, memilih diam dan fokus tugas sebagai Menko Polhukam. Kemudian, Hanura mengikuti Pemilu usai masa-masa konflik.
Hasilnya, kata Wiranto mengecewakan karena gagal ke Senayan. Wiranto kesal kembali dituduh sebagai pihak di balik kegagalan Hanura dan dianggap ingin menghancurkan partai. Wiranto tegas membantah segala tuduhan yang dilayangkan oleh orang-orang Oesman Sapta Odang itu.
"Tidak pernah ada perasaan ingin menghancurkan partai tapi dituduh seperti itu. Terpaksa saya menjawab secara politis saya tidak merasa menghancurkan partai," tegas Wiranto.
Wiranto Marah Besar Dituduh Pengkhianat
Wiranto merasa kesal dituduh menjadi pengkhianat dan dijelek-jelekan oleh kubu OSO. Kendati demikian, mantan Menko Polhukam itu mengatakan akan terus membangun partai dengan cara lain.
"Bahkan dimaki, dituduh pengkhianat dan sebagainya, dengan cara lain saya tentu akan terus membangun partai ini," tegas Wiranto di Hotel Atlet Century, Jakarta, Rabu (18/12).
Ungkit Pakta Integritas, OSO Harus Mundur Dari Ketum Hanura
Kemudian Wiranto mengungkit pakta integritas yang pernah ditandatangani OSO saat didapuk sebagai ketua umum dalam Munaslub 2016. Dengan pakta integritas itu, Wiranto menilai sepatutnya OSO mundur dari jabatannya sebagai ketua umum Hanura.
Wiranto menceritakan, Munaslub 2016 digelar karena dirinya harus mundur dari partai lantaran ditugaskan Presiden Joko Widodo sebagai Menko Polhukam. Kemudian, Wiranto merekayasa Munaslub agar OSO terpilih sebagai ketua umum.
"Saya merekayasa aklamasi dengan terpilih OSO," kata Wiranto dalam konferensi pers di Hotel Atlet Century, Jakarta, Rabu (18/12).
Dalam prosesnya, Wiranto membuat pakta integritas dengan OSO. Penandatanganan pakta integritas itu disaksikan pula oleh Ketua Dewan Penasihat Hanura Subagyo HS and Dewan Kehormatan Hanura Chairuddin Ismail.
Wiranto menyebut, pakta integritas itu berisi memindahkan kewenangan dan kekuasaan ketua umum ke Ketua Dewan Pembina. Dia bilang, OSO setuju atas syarat tersebut. "Jadi semua kekuasaan kewenangan yang ada di ketua umum bersifat strategis diangkat ke dewan pembina, ya setuju," ujar Wiranto.
Wiranto menambahkan, dalam pakta integritas, OSO hanya akan menjadi ketua umum sampai 2019. Serta, ada janji supaya menambah suara di parlemen pada Pemilu 2019. Wiranto mengatakan, jika pakta integritas itu tidak dipenuhi maka OSO harus mundur sebagai ketua umum tanpa paksaan.
"Kalau sampai itu tidak ditaati, maka saudara OSO sebagai ketum secara tulus akan ikhlas tanpa paksaan akan mengundurkan diri sebagai ketum partai Hanura. Nah komitmen dan itu dituangkan dalam pakta integritas, bukan ngarang. Ada saksinya," kata mantan Panglima ABRI itu.
Wiranto Mundur dari Partai Hanura
Karena mendapat berbagai tudingan, Wiranto menyatakan tidak mungkin dia bertahan terus di Hanura. Makanya memutuskan untuk mundur dari partai yang dia besarkan.
"Saudara coba berpikir kritis secara rasional saya tidak dihormati sebagai pendiri partai, tidak dihormati sebagai orang yang berjuang membesarkan partai selama 10 tahun," ujar Wiranto di Hotel Atlet Century, Jakarta, Rabu (18/12).
Alasannya lainnya karena ia saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden. Sehingga tidak memungkinkan bagi Wiranto untuk mengemban jabatan lain.
"Saat ini, saya menyatakan mundur dari Ketua Dewan Pembina Hanura. Mengapa? Ini kesadaran saya," kata Wiranto di Jakarta, Rabu (18/12).
Menurut Wiranto, tugas sebagai dewan pertimbangan presiden sangat kompleks dan tidak ringan. Dia berharap pengunduran dirinya dari Partai Hanura tidak dipolitisir.
"Jadi, diputar-putar. Wiranto dipecat, Wiranto mengkhianati partai, jangan. Saya sudah duluan ini," ungkap Wiranto.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Oesman Sapta Odang (OSO) terpilih kembali sebagai Ketua Umum Partai Hanura 2024-2029 secara aklamasi dalam Munas Hanura.
Baca SelengkapnyaSalah satu agenda Munas ini adalah pemilihan Ketua Umum Partai Hanura Periode 2024-2029.
Baca SelengkapnyaPartai Hanura saat ini mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaUsai resmi melakukan kerja sama politik, Sekjen PDIP Hasto Kristianto melemparkan pantun spesial.
Baca SelengkapnyaSaid menyampaikan, dukungan yang diberikan Partai Hanura akan memperkokoh elektabilitas Ganjar dipuncak teratas mengalahkan bacapres lainnya.
Baca SelengkapnyaHanura masih membuka peluang kepada siapa saja untuk didukung dalam pilkada serentak 2024.
Baca SelengkapnyaHasto memuji Oso tidak hanya piawai memimpin partai Sumatera, Sulawesi dan luar Jawa saja. Tetapi juga piawai menggarap di pulau Jawa, seperti Jabar Jateng.
Baca SelengkapnyaMunas Partai Hanura ini juga akan menentukan dukungan mereka pada Pilkada DKI Jakarta dan Pilkada Sumatera Utara (Sumut) 2024.
Baca SelengkapnyaNama Jenderal Wiranto sudah tak asing di telinga masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaDi ruang tamu lantai tiga ini, Megawati dan Ganjar turut ditemani Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga.
Baca SelengkapnyaPartai Hanura mendukung pencapresan Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024. Hanura berkoalisi dengan PDIP, PPP dan Perindo.
Baca SelengkapnyaKedatangan Hanura menyambangi kantor DPP PDIP ini untuk menyatakan kerja sama partai politik dalam mendukung Ganjar di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya