Nusron Sebut Bahlil Lahadalia Calon Tunggal Ketum Golkar, Bakal Aklamasi
Seluruh kader partai berlambang pohon beringin tersebut telah sepakat memilih Bahlil.
Ketua DPP Partai Golongan Karya (Golkar) Nusron Wahid tak menampik jika calon ketua umum Partai Golkar nantinya hanya satu atau tunggal. Orang itu diketahui Bahlil Lahadalia.
"(Munaslub) Sudah ada panitianya tanya panitianya. Sudah ada Plt ketumnya, tanya ke beliau.
-
Apa kejutan yang dimaksud Bahlil di Golkar? Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia merespons soal isu kedatangan Jokowi ke Jakarta untuk menjadi kader Partai Golkar. Dia memastikan akan ada kejutan Kamis sore ini di Markas DPP Partai Golkar.
-
Kenapa Bahlil sebut ada kejutan di Golkar? Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia merespons soal isu kedatangan Jokowi ke Jakarta untuk menjadi kader Partai Golkar. Dia memastikan akan ada kejutan Kamis sore ini di Markas DPP Partai Golkar.
-
Siapa yang mengatakan Bahlil bukan kader Golkar? Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dewan Pimpinan Partai (DPP) Partai Golkar Syamsul Hidayat menegaskan, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bukan lagi kader partai berlambang pohon beringin.
-
Apa pernyataan Bahlil tentang keputusannya keluar dari Golkar? Bahlil mengaku sudah keluar dari Golkar lebih dari 10 tahun lalu. Bahlil mengaku masuk kabinet Presiden Jokowi pada 2019 bukan dari usulan atau perwakilan Golkar.
-
Kapan Bahlil keluar dari Golkar? “Bahlil bukan lagi kader Golkar. Dan dia juga sudah mengakui tidak lagi menjadi bagian dari Partai Golkar sejak 10 tahun lalu,“ tutur Syamsul dalam keterangan, Senin (24/7).
-
Kenapa Bahlil tidak pantas jadi ketua umum Golkar? “Masa bukan kader Golkar mengaku siap menjadi ketua umum. Malu dong.
"Sejauh ini iya (Bahlil calon tunggal). Begitu saja," tambahnya.
Ia menyebut, seluruh kader partai berlambang pohon beringin tersebut telah sepakat memilih Bahlil. Sehingga, Bahlil akan aklamasi.
Selain itu, dirinya memastikan, penunjukkan Bahlil menjadi ketua umum partai bukan berdasarkan perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Enggak ada, enggak ada arahan bapak presiden. Ada-ada saja," ujarnya.
Nusron menegaskan, jika dirinya tidak masalah jika Bahlil yang nantinya akan menjadi ketua umum menggantikan posisi yang sudah ditinggal oleh Airlangga Hartarto.
"Ya oke-oke saja. Kalau sudah keputusan ya oke, kalau sudah disepakati mayoritas, oke gitu saja," pungkasnya.