Bahlil Disebut Kandidat Kuat Calon Ketum Golkar, Nusron Wahid: Rasa-rasanya Begitu
Nusron menyampaikan ini ketika ditanya apakah Bahlil adalah kandidat calon ketua umum Golkar yang baru.
Politisi Partai Golkar Nusron Wahid bicara mengenai kandidat calon Ketua Umum Partai Golkar. Nusron mengungkap, rasa-rasanya Menteri Investasi Bahlil Lahadalia adalah kandidat terkuat Ketua Umum Golkar yang baru.
Nusron menyampaikan ini ketika ditanya apakah Bahlil adalah kandidat calon ketua umum Golkar yang baru.
"Rasa-rasanya begitu," kata Nusron ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (14/8).
Golkar sendiri bakal menggelar Rapimnas dan Musyawarah Nasional pada 20-21 Agustus ini. Beberapa hal akan dibahas dalam acara tersebut diantaranya langkah politik partai hingga penentuan Ketua Umum Partai Golkar.
"Ya kan prosesnya Munas sampai tanggal 20-21, insya Allah nggak ada masalah," kata Nusron.
Lebih jauh, apakah transisi kepemimpinan di Golkar ini berpengaruh pada penentuan calon kepala daerah untuk Pilkada 2024. Menurutnya, sampai sejauh ini belum ada perubahan terkait cakada yang diusung partai beringin.
"Belum tahu, belum sampai ke situ," tukas Nusron.
Ketua Dewan Pembina Bappilu Partai Golkar Idrus Marham meyakini Bahlil Lahadalia akan terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Alasannya, Bahlil sudah mengantongi dukungan lebih dari 30 DPD Golkar.
"Siapa yang akan terpilih Ketum, tanpa mendahului Tuhan saya yakin berdasar aspirasi dari bawah dari DPD yang sudah dari 30 sudah mendukung Bahlil, dan juga komunikasi tingkat atas terutamanya senior, katakanlah saudara Bahlil yang terpilih," kata Idrus Marham saat konferensi pers di kawasan Matraman, Jakarta, Selasa (13/8).
"Sekarang dukungannya sudah berarti dari 38 DPD, tinggal 1, 2, 3 itu pasti nyusul dan hampir pasti ini aklamasi," sambung dia.
Idrus Marham mengatakan, Bahlil sudah memenuhi syarat sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar. Termasuk harus pernah menjadi pengurus Golkar. Idrus pun menunjukkan surat keputusan (SK) kepengurusan Partai Golkar. Di era Aburizal Bakrie, Bahlil pernah menjabat sebagai bendahara DPD Golkar Papua.
"Bahlil pada saat saya jadi sekjen dan ketua umumnya ya Aburizal Bakrie itu menjabat sebagai, pernah kita SK-an sebagai bendahara DPD 1 Partai Golkar Provinsi Papua," kata Idrus.
Sehingga, menurutnya, Bahlil memenuhi syarat sebagai calon ketua umum. Yang mana, pernah menjadi pengurus DPP satu periode atau pengurus DPD 1 Golkar.
"Ya saudara Bahlil adalah memenuhi syarat ya secara organisatoris seperti itu, bahkan kalau kita ingin bandingkan dengan kader-kader yang ada justru ya saudara Bahlil ini adalah merupakan kader plus," ujar Idrus.
Bahlil juga dinilai punya pengalaman memimpin Golkar karena memahami kepengurusan dari tingkat daerah. Untuk itu, Bahlil merupakan kader yang besar dari bawah.
"Kemudian yang kedua adalah bahwa dia tampil sebagai seorang kader Golkar yang bisa berkiprah di mana-mana menjadi entrepreneurship, menjadi pengusaha menjadi ketua umum HIPMI dan lain-lain sebagainya, kemudian aktif pernah menjadi pimpinan HMI kemudian ketua pemuda masjid ini kan kader plus, ah coba tanya kader-kader yang lain pernah nggak melalui proses itu," ujar dia.
Idrus menyebut, Bahlil juga menjadi menteri di kabinet Presiden Joko Widodo atas usaha sendiri, bukan karena usulan partai. Idrus menilai Bahlil memiliki modal sosial sebagai ketua umum partai. Saat ini, Bahlil menjabat Menteri Investasi.
"Kan banyak artinya ada modal-modal sosial di samping hanya sekedar di Golkar dan sekarang menjadi menteri investasi dan memang ketika menjadi Menteri Investasi karena profesional bukan karena, memang karena Golkar," imbuh Idrus.