PAN Bela Zulhas: Cuma Mengingatkan Jangan Karena Perbedaan Pilihan Membuat Keretakan
PAN mengajak semua pihak untuk mengedepankan Tabayun dan Husnuzon.
PAN mengajak semua pihak untuk mengedepankan Tabayun dan Husnuzon.
PAN Bela Zulhas: Cuma Mengingatkan Jangan Karena Perbedaan Pilihan Membuat Keretakan
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto menyatakan, bahwa potongan video narasi Ketum PAN Zulkifli Hasan menjadikan salat sebagai becandaan adalah framing yang sangat menyesatkan.
Yandri menjelaskan, dalam acara itu justru Zulhas mengingatkan agar jangan sampai karena adanya perbedaan pilihan dalam Pemilu menimbulkan perpecahan di masyarakat.
"Bang Zul mengingatkan kita semua bahwa jangan sampai karena perbedaan pilihan dalam pemilu kemudian memunculkan keretakan di masyarakat. Pemilu hanyalah konstestasi 5 tahunan sedangkan persatuan dan kerukunan di masyarakat merupakan pondasi dasar bernegara," jelas Yandri dalam keterangannya, Rabu (20/12).
Menurutnya, dengan rekam jejak yang ada selama ini, tidak mungkin Zulkifli Hasan melakukan penistaan terhadap agama.
Kata dia, Zulhas menyampaikan hal itu karena ingin mengingatkan agar jangan sampai karena fanatisme berlebihan kemudian merubah tata cara sholat seseorang.
"Fenomena adanya keretakan karena berbeda pilihan sudah mulai muncul walaupun tidak terlalu besar. Nah di sinilah kemudian Bang Zul mencontohkan dengan sesuatu yang mudah dipahami masyarakat," ucapnya.
Yandri mengungkapkan, bahwa ucapan yang sama atau hampir mirip juga disampaikan oleh Anies Baswedan dan Ustad Abdul Somad. Video dari kedua tokoh tersebut disebarkan tanpa ada framing yang negatif.
"Karena memang statement tersebut dikeluarkan dengan niat yang baik agar jangan sampai karena perbedaan pilihan dalam pemilu kemudian membuat keretakan di masyarakat, bahkan ekstrimnya setelah surah Al Fatihah tidak lagi mengucap Amin secara Jahr (dikeraskan) karena itu identik dengan salah satu pasangan calon," tuturnya.
Yandri tak ingin praktik politik identitas kembali terulang karna imbasnya sangat berbahaya bagi persatuan dan kesatuan bangsa.
Yandri mengajak semua pihak untuk mengedepankan Tabayun dan Husnuzon. Sehingga tidak menyuburkan penyebaran berita hoaks dimasyarakat.
"Mari kita laksanakan Pemilu dengan mengedepankan politik santun. Kita kedepankan tabayun dan husnuzon dalam setiap persoalan yang ada. Sehingga tidak memberikan ruang adanya penyebaran berita hoaks di masyarakat," tutup Yandri.