PAN Buka Opsi Pembentukan Koalisi Besar Tanpa PPP
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengungkapkan adanya kemungkinan dibentuknya Koalisi Besar tanpa PPP. Berarti, koalisi tersebut akan berisi PAN, Golkar, Gerindra, dan PKB.
Namun, kata Viva, pembentukan Koalisi Besar tanpa PPP tersebut masih wacana karena situasi politik yang masih cair.
"Ya itu (situasi politik) kan masih relatif cair. Apalagi kalau misalnya koalisi besar, KKIR dan KIB, KIB minus PPP terbentuk," kata Viva saat ditemui di Jakarta Selatan, Senin (29/5).
-
Bagaimana koalisi bisa terbentuk? Mengacu pada KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), istilah 'koalisi' memiliki arti ‘kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen’.
-
Apa itu koalisi di bidang politik? Penggunaan istilah 'koalisi' dalam bidang politik ini ternyata dapat merujuk pada sebuah strategi khusus guna meraih kedudukan dalam pemerintahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah 'koalisi' memiliki arti kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen.
-
Kenapa sengketa Pilpres 2024 dianggap kompleks? 'Kita tetap akan optimistis sepanjang yang secara maksimal bisa kami lakukan,' kata Suhartoyo di Pusdiklat MK, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, seperti dikutip Kamis (7/3). Meski dalam batas penalaran yang wajar, Suhartoyo menjelaskan bahwa waktu 14 hari terasa tidak mungkin menyidangkan dan memutus sengketa hasil yang kompleks dengan dugaan kecurangan. Apalagi jika pihak berperkara yang mengajukan bisa lebih dari satu pihak. Namun, berkaca pada periode 2019, Suhartoyo menegaskan MK bisa bekerja sesuai waktu yang ditetapkan.
-
Siapa yang membentuk PPS Pilkada 2024? PPS dibentuk oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di setiap tingkat kabupaten/kota dan bekerja di bawah koordinasi Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
-
Kenapa Prabowo sebut koalisi tak terbentuk? Ini daftar tamunya panjang banget, jadi harus saya sebut satu-persatu. Kalau enggak disebut koalisi tak terbentuk,' kata Prabowo, disambut tawa oleh para tamu yang hadir.
-
Bagaimana koalisi terbentuk? Koalisi juga dapat diartikan sebagai bentuk persetujuan secara formal yang memiliki kontrak bersama di antara dua partai politik atau lebih, guna menjamin kekuasaan pemerintah atas dasar adanya suara dari mayoritas.
Nantinya, kata Viva, Koalisi Besar tanpa PPP ini dapat memperbesar kemenangan PAN dalam memenangkan Pemilu 2024.
"Kan akan menambah basis sosial, basis konstituen masing-masing partai. Ditambah dengan figur yang memiliki elektabilitas yang bagus tentunya akan semakin membesar potensi untuk bisa menang di Pilpres," tambah Viva.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi menilai, penggabungan dua koalisi, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) semakin sulit terwujud. Alasan utamanya masing-masing pihak sudah punya capres potensial yang akan diusung.
"Bahwa sedari awal PPP pesimistis koalisi besar yang merupakan wacana gabungan antara KKIR-KIB bakal terwujud. Hambatan utamanya adalah figur capres yang mau diusung," ujar politikus yang akrab disapa Awiek dalam keterangannya, Sabtu (27/5).
Dalam koalisi-koalisi ini sudah muncul sejumlah nama potensial yang menjadi calon presiden , yaitu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. "Tidak mungkin dalam koalisi ada tiga capres," sebut Awiek.
PPP sudah menyatakan mendukung Ganjar., sedangkan Golkar masih berkukuh mendukung Airlangga. PAN pun mendorong duet Ganjar-Erick. Meski ada perbedaan sikap soal capres, KIB belum bubar secara formal.
"KIB sampai sejauh ini secara formal belum bubar. KIB akan berlanjut apabila memiliki figur capres yang sama," kata Awiek.
Bila KIB satu suara mendukung Ganjar Pranowo, maka akan bekerja sama dengan PDI Perjuangan. Tetapi bila tidak ada kesepakatan, KIB tidak akan lanjut.
"Karena itulah wacana koalisi besar gabungan KKIR-KIB semakin sulit terwujud," pungkasnya.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Zulhas menyebut pembicaraan dengan semua partai masih terus dilakukan. Semuanya menyesuaikan perkembangan, termasuk soal cawapres.
Baca SelengkapnyaMenurut Anas, koalisi yang ada saat ini masih bisa berubah.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengakui bahwa partainya tidak akan melabuhkan dukungan ke Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu mengatakan sikap partainya apakah akan menjadi koalisi atau oposisi akan ditentukan Majelis Syuro.
Baca SelengkapnyaSaleh mengaku, jika partainya selalu percaya dengan Prabowo-Gibran untuk menjaga keseimbangan politik.
Baca SelengkapnyaPuan kembali menegaskan, jIka PDIP pasti melibatkan seluruh partai yang bekerja sama dengan partai dibawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri itu.
Baca SelengkapnyaPAN memiliki lambang matahari sementara PKB berlambang bumi.
Baca SelengkapnyaRomahurmuziy menganggap Koalisi Indonesia Bersatu sudah bubar
Baca SelengkapnyaAnies mengatakan perlu kecermatan dan pertimbangan sebelum memutuskan mendukung siapa.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan jadwal, Pilgub Jakarta digelar pada November 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaPDIP siap Jika harus berjuang sendiri memenangkan Ganjar Pranowo di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPAN ogah hattrick kalah dalam pemilu. Partai berlambang matahari ini memilih hati-hati dalam memilih teman koalisi.
Baca Selengkapnya