PAN sebut Amien Rais geram lembaga survei yang unggulkan calon tertentu
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum PAN Taufik Kurniawan mengatakan pernyataan Ketua Dewan Kehormatan Amien Rais yang menyinggung elektabilitas Joko Widodo terus merosot sebagai bentuk kegeraman terhadap lembaga survei. Menurutnya, banyak lembaga survei membuat kegaduhan karena selalu mengunggulkan calon tertentu.
"Ya karena satu hal sangat tidak fair kalau hanya lembaga survei itu melulu mengunggulkan salah satu calon. Dan kejadian ini bukan katanya ya," kata Taufik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/4).
Taufik mencontohkan saat gelaran Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Sejumlah lembaga survei selalu menempatkan elektabilitas pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Basuki T Purnama-Djarot Saiful Hidayat di atas kandidat lain.
-
Siapa yang mempertanyakan data kerawanan Pemilu di Kaltim? Isran mempertanyakan data yang dikeluarkan oleh Bawaslu tersebut. Sebab dalam riwayatnya, Kaltim tak pernah mengalami kericuhan dalam penyelenggaraan Pemilu.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Apa yang membuat elektabilitas Anies turun? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik dan Anies turun karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Kenapa Anies dianggap salah satu tokoh dengan elektabilitas tinggi? Anies jadi satu di antara tiga tokoh capres dengan elektabilitas terkuat di sejumlah lembaga survei.
-
Kenapa Tim Hukum AMIN khawatir dengan Pilpres 2024? Tim Hukum Nasional (THN) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), Ari Yusuf Amir menilai, kontestasi Pilpres 2024 berpotensi menimbulkan ketegangan sosial di tengah masyarakat. Khususnya antara kelompok pendukung pasangan calon di daerah.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
"Kita masih ingat pada saat Pilgub DKI, tak ada satu pun yang mengalahkan Ahok akan kalah," terangnya.
Namun, kata Taufik, pada akhirnya Ahok-Djarot kalah. Hal ini menunjukkan tidak ada jaminan pasangan calon kepala daerah yang diunggulkan lembaga survei tertentu, bakal menang elektoral.
"Kenyataannya kan jauh berbeda Pak Ahok kalah hampir lebih dari kita menangnya itu kan 60 persen," ungkapnya.
Geram atas kinerja sejumlah lembaga survei, Wakil Ketua DPR ini sempat mengusulkan hasil riset memiliki konsekuensi hukum. Tujuannya, agar tidak ada penggiringan opini publik dengan memberikan data dan informasi yang tidak benar.
"Ini lah yang jangan semena-semena semaunya sendiri menyurvei orang yang satu dengan yg lain, ini harus diatur," tuturnya.
Lebih lanjut, dia juga KPU dan Bawaslu ikut melakukan pengawasan terhadap lembaga-lembaga survei yang menyampaikan informasi tidak benar dan membuat kegaduhan.
"Sekali lagi saya minta KPU Bawaslu sebagai penyelenggara pemilu, jangan kemudian kita berdiam diri, jangan pula kemudian itu juga merugikan calon incumbent atau siapa pun yang memang bener-benar alamiah dipilih rakyat," paparnya.
Sebelumnya, Amien menyebut Pemilu 2019 menjadi momentum untuk ganti presiden. Pesan itu disampaikan saat berpidato dalam acara "Tasyakuran 1 Tahun Ustazah Peduli untuk Negeri" di Balai Kota DKI Jakarta, pada Selasa (24/4).
Amien memprediksi Jokowi kemungkinan besar tidak bakal terpilih lagi menjadi presiden dengan melihat tren elektabilitasnya yang terus merosot di beberapa lembaga survei. Lebih lanjut, dia menyebut, Pilpres 2019 akan kembali diikuti oleh dua calon presiden saja, yakni Jokowi dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Dengan pertarungan dua tokoh itu, Amien merasa optimis Prabowo akan keluar sebagai pemenang Pilpres 2019.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Paloh, angka yang digambarkan pelbagai lembaga survei terhadap Anies itu tidak tepat.
Baca SelengkapnyaSaidiman Ahmad menilai dugaan publikasi hasil survei lembaga survei mempengaruhi pilihan publik soal calon presiden, salah total.
Baca SelengkapnyaElektabilitas dari berbagai lembaga survei dapat dijadikan sebagai cerminan.
Baca SelengkapnyaMardani percaya diri pasangan Anies dan Cak Imin bisa memenangkan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaGerindra merespons soal elektabilitas Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jakarta masih kalah dari Anies
Baca SelengkapnyaCak Imin menanggapi permintaan agar waspada dengan Amien Rais Syndrome.
Baca SelengkapnyaElektabilitas tiga calon presiden; Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan saling salip. Terpotret dari hasil survei.
Baca SelengkapnyaSudirman mengatakan, perasaannya campur aduk terhadap hasil survei itu.
Baca SelengkapnyaPKB menilai survei-survei yang kini dipublikasikan menjadi alat melegitimasi upaya kecurangan nantinya.
Baca SelengkapnyaElektabilitas tiga nama besar di Pilkada Jakarta saling berkejaran
Baca SelengkapnyaGolkar tak terlalu mempermasalahkan hasil survei Charta Politika.
Baca SelengkapnyaAmien Rais berharap tidak terjadi kecurangan secara substansial demi memenangkan salah satu pasangan calon (paslon).
Baca Selengkapnya