PAN sebut korban intimidasi di CFD sengaja pancing reaksi kelompok lawan
Merdeka.com - Politikus Partai Amanat Nasional (PAN), Eggy Sudjana menyampaikan kegiatan sekelompok orang yang menggunakan kaos bertuliskan #GantiPresiden2019 di arena bebas kendaraan atau car free day (CFD) Sudirman-Thamrin akhir pekan kemarin bukan kegiatan kampanye.
Alasannya, karena tidak ada ajakan untuk memilih capres tertentu. Kelompok tersebut juga tidak menunjuk calon tertentu. Dia pun menuding kelompok yang menggunakan kaos dengan tulisan #DiaSibukKerja sengaja masuk ke kerumunan kelompok #GantiPresiden2019 sehingga memancing reaksi dari kelompok tersebut.
"Itu sangat sengaja. Anda perhatiin, ada kode-kode gelang mereka pakai tasbih. Nanti saya kasih lihat foto-foto itu," ujarnya di Kantor DPP PAN, Jalan Senopati, Jakarta Selatan, Kamis (3/5).
-
Siapa yang memakai tanda kepangkatan? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Foto apa yang dimaksud? Foto itu ternyata sangat disukai Einstein. Maka dia segera memesan banyak salinan agar dia bisa menandatanganinya dan mengirimkannya ke teman-temannya sebagai lelucon.
-
Apa tujuan Elly Sugigi memakai susuk? Namun susuk yang ia gunakan diklaim hanya untuk kepentingan pekerjaan saja, bukan untuk menggaet lelaki.
-
Siapa yang melakukan itu? Toh kamu juga tidak sendirian, karena banyak orang melakukan hal kamu juga lakukan.
-
Siapa yang melakukan sungkeman? Sungkeman dilakukan oleh mempelai pria dan mempelai wanita kepada orang tua.
-
Apa Isi Prasasti Sangguran? Prasasti Sangguran memiliki tinggi 1,61 meter, lebar 1,22 meter. Benda bersejarah setebal 32 centimeter beratnya diperkirakan mencapai 3,5 ton. Isi Prasasti Sangguran juga sangat panjang. Bagian depan prasasti berisi 38 baris tulisan, bagian belakang sebanyak 45 baris, dan bagian kiri terdapat 15 baris tulisan. Dua baris pertama isi Prasasti Sangguran ditulis dalam bahasa Sansekerta. Sedangkan seluruh bagian lainnya menggunakan bahasa Jawa Kuno.
Kode-kode yang digunakan telah diatur. Mereka juga menggunakan kaos dengan tulisan "Dia Sibuk Bekerja" karena telah diatur sebelumnya. "Enggak mungkin enggak di-setting," ujarnya.
Dia juga menuding orang-orang yang terlihat membagi-bagikan uang dan menggunakan kaos #GantiPresiden2019 merupakan bagian dari kelompok #DiaSibukBekerja.
"Makanya kita minta investigasi dan sekaligus penyelidikan dan sekaligus penyidikan oleh pihak kepolisian karena ini justru membuat yang disebut dengan diskriminatif hukum. Ini yang membuat konflik. Inilah yang membuat ujaran kebencian sesungguhnya kayak begini," kata dia.
Terkait berbagai lontaran yang sering disampaikan, Eggy mengatakan itu bukan ujaran kebencian melainkan kritik. "Jokowi bilang kritik boleh tapi memberi solusi. Solusi saya adalah penegakan hukum. Bikin gelar perkara supaya jelas. Everybody tahu semuanya," jelasnya.
"Jadi itu dugaan saya settingan mereka. Apalagi si ibu itu ngomong yang bikin saya tersinggung dengan mengatakan, 'Kalian muslim? Muslim apa kau?'" ujarnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian itu terjadi saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Gunungkidul.
Baca SelengkapnyaPembentang spanduk dukung Ganjar diduga dianiaya Paspampres.
Baca Selengkapnya"Jadi terdata, bahwa dari kelima orang ini bukan ormas," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo
Baca SelengkapnyaNetizen mengupas berbagai keganjilan terutama terkait dengan sosok pria yang ditangkap oleh polisi diragukan keasliannya sebagai Ivan Sugiamto.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan video CCTV insiden tersebut murni tindakan kekerasan.
Baca SelengkapnyaSatreskrim Polresta Surakarta berhasil mengungkap kasus dugaan perundungan terhadap suporter Persib Bandung usai mengamankan 2 orang pelaku
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengungkap jika relawan yang menjadi korban sempat disekap.
Baca SelengkapnyaKesaksian Tim Ganjar soal Larangan Pasang Bendera PDIP saat Kunjungan Jokowi, Kader Sampai Digeledah
Baca SelengkapnyaSpanduk itu bertuliskan ‘Selamat datang Bapak Jokowi. Kami sudah pintar. Kami pilih Ganjar!’.
Baca SelengkapnyaSekjen PSI, Raja Juli Antoni menyayangkan aksi segerombolan pemotor yang membawa bendera PDIP tersebut
Baca Selengkapnya