Polemik Utang Duit Kampanye Anies pada Prabowo dan Sandiaga
Merdeka.com - Keputusan Anies Baswedan untuk siap maju sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024 menuai reaksi dari Gerindra. Alasannya karena Anies pernah mengatakan tidak ingin maju sebagai capres karena Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto maju sebagai capres pada 2019.
Pernyataan itu pernah dilontarkan Anies ketika tahun 2018. Kini, Anies berpotensi berhadapan dengan Prabowo di Pilpres 2024 setelah dideklarasikan oleh NasDem. Bahkan ternyata, Anies pernah membuat janji politik tertulis dengan Menteri Pertahanan itu.
Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno mengungkapkan, perjanjian politik tertulis antara Prabowo dan Anies dipegang oleh Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Perjanjian itu ditulis tangan sendiri oleh Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon.
-
Apa yang disepakati PDIP dan Anies? Meski akhirnya PDIP tidak mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta, menurut Basarah, Anies mengakui gagasan dan rencana baik untuk menjadi jembatan silaturahmi antara kelompok Islam dan kalangan Nasionalis Soekarnois akan terus dijalankan karena hal itu menjadi kebutuhan dan kepentingan bangsa Indonesia.
-
Siapa yang menandatangani SKCK Anies Baswedan? 'Tadi saya diberitahu untuk SKCK bagi capres cawapres itu penandatanganannya tidak bisa diwakilkan tapi ditandatangani langsung Kabaintelkam. Jadi berkas berkas itu walaupun sudah lengkap sedang proses verifikasi,'
-
Apa kesepakatan Prabowo dengan KWI? 'Intinya semuanya adalah kesatuan dan di situ di bawah judul kesatuan itu ada sekian banyak hal, yaitu pemilu yang jujur, dikatakan oleh Bapak Prabowo sendiri, damai, adil, dan sebagainya,' kata Uskup Agung Jakarta Kardinal Suharyo dikutip Antara.
-
Apa yang dideklarasikan Prabowo? Forum Rektor Indonesia menyerukan pelaksanaan Pemilu 2024 yang aman dan damai pada suatu deklarasi di Makassar, Sabtu (3/2).
-
Siapa ajudan Prabowo Subianto? Pada masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu nama Mayor Teddy mendadak naik daun. Ia diketahui merupakan abdi negara yang bertugas sebagai ajudan pribadi Prabowo Subianto. Selain Mayor Teddy, sosok Rajif Sutirto juga ikut viral di masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu. Laki-laki yang bertugas sebagai Komponen Cadangan (KC) TNI ini juga menjadi ajudan pribadi Prabowo Subianto bersama Mayor Teddy.
Lihat juga berita tentang Prabowo Subianto di Liputan6.com
"Saat itu yang ngedraft dan ditulis tangan sendiri oleh Pak Fadli Zon dan setahu saya sekarang juga dipegang oleh Pak Dasco. Jadi nanti mungkin Pak Dasco ato Pak Fadli yang mungkin bisa memberikan keterangan karena itu juga menyangkut ada sisi Pak Prabowo dan Pak Anies," katanya di Istana Negara, Jakarta, Senin (30/1).
Perjanjian politik dibuat ketika Anies Baswedan menjadi calon gubernur bersama Sandiaga sebagai wakil pada Pilgub 2017. Peristiwa itu terjadi pada bulan September tahun 2016.
Dia mengungkap, perjanjian politik itu dibuat agar bisa melangkah ke Pilgub DKI 2017. Sehingga koalisi dan pasangan calon yang diusulkan bisa berlaga.
"Itu terkait Pilgub 2017. Malam itu kita tandatangan sebelum kita mendaftar ke KPUD. 2016 bulan September. Tapi isi-isinya secara lebih etis disampaikan yang punya copynya. Saya sendiri enggak megang," jelas Sandiaga.
Sumber merdeka.com mengatakan, perjanjian tersebut menyangkut nominal uang logistik kampanye. Nilainya mencapai ratusan miliar.
Sudirman Said, Tim Capres NasDem, Anies Baswedan mengakui ada perjanjian tersebut. Perjanjian mengenai utang piutang.
"Perjanjian soal berbagi beban biaya pilkada dengan Pak Sandi itu saya tahu. Dan dalam perjanjian itu antara lain kemudian ada juga perjanjian utang piutang dengan Pak Sandi dan Pak Anies. Karena waktu itu pak Anies tidak punya uang ya," ujar Sudirman.
Namun dia menegaskan, perjanjian antara Anies Baswedan, Prabowo dan Sandiaga tersebut dianggap lunas.
"Tapi perjanjian di kata kalo pilkadanya menang utang-piutang selesai dan dianggap sebagai perjuangan bersama," tegas Sudirman.
Sebab, dalam pertarungan tersebut, pasangan Anies-Sandiaga memenangkan Pilgub DKI 2017. Sehingga menurut Sudirman, perjanjian tersebut sudah tidak berlaku.
Hingga berita ini diturunkan, Fadli Zon belum bisa dikonfirmasi.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Popularitas Erwin Aksa diraih usai mengungkap utang Anies Baswedan senilai Rp50 miliar kepada Sandiaga Uno.
Baca SelengkapnyaSandiaga berharap dapat berkontribusi pada Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaPPP sempat mengajukan Sandiaga Uno sebagai cawapres Ganjar kepada PDIP.
Baca SelengkapnyaKetua Bappilu PPP Sandiaga Uno merespons kemunculan spanduk dukungan dari partainya kepada pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) di Sleman.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini Ahmad Ali juga sudah menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaMuncul dua skenario perjodohan calon presiden dan calon wakil presiden
Baca SelengkapnyaGerindra memastikan Prabowo tidak merasa khawatir dengan munculnya wacana duet Ganjar-Anies di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaRencana itu disampaikan Anies kepadanya saat keduanya memenangkan Pilkada Jakarta 2017
Baca SelengkapnyaDalam video tersebut, seseorang bicara tentang dukungan terhadap Andra Soni dan Ratu Zakiyah
Baca SelengkapnyaMenurut Sandiaga, posisi duduk Mardiono dan Prabowo yang bersebelahan hanya kebetulan.
Baca SelengkapnyaMenurut Sandiaga, deklarasi Anies-Cak Imin merupakan bagian dari dinamika politik jelang Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya