Populi Center: Awal Oktober, elektabilitas Jokowi dan Prabowo stagnan
Merdeka.com - Elektabilitas capres petahana Joko Widodo dan Ma'ruf Amin masih unggul dibandingkan lawannya pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Dalam survei Populi Center teranyar, 23 September - 1 Oktober 2018, Jokowi-Ma'ruf mendapatkan elektabilitas sebesar 56,3 persen, lawannya yakni Prabowo-Sandiaga sebesar 30,9 persen.
Menurut Direktur Eksekutif Populi Center Usep S Ahyar, elektabilitas keduanya cenderung stagnan. Pada bulan Agustus Jokowi-Ma'ruf berada di angka 55,1 persen, sementara Prabowo-Sandiaga di angka 30,3 persen.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Kenapa Prabowo-Gibran dianggap punya elektabilitas tinggi? Menurut Pradana, salah satu hal yang disorot oleh The Economist adalah terkait elektabilitas Prabowo-Gibran karena komitmen keberlanjutan terhadap berbagai program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terus digaungkan keduanya.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2019? Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur dan Jokowi didukung Koalisi Indonesia Kerja.
-
Bagaimana Prabowo mendapatkan dukungan dari Jokowi? “Dorongan dari Pak Jokowi itu membuat Pak Prabowo Subianto sekarang lebih unggul. Endorse dari Pak Jokowi yang sudah kelihatan itu kan.“
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
"Angka ini cenderung stagnan karena masih dalam rentang margin of error," ujar Usep di Jakarta, Rabu (24/10).
Survei ini melibatkan 1.470 responden yang dipilih secara acak (multistage random sampling). Survei memiliki margin of error 2,53 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sementara, jika dibedah head-to-head antara kedua caprs, angkanya tak begitu berubah jauh. Jokowi unggul di angka 55,3 persen, dibandingkan Prabowo di 29,1 persen.
Tingkat kemantapan pemilih juga cukup tinggi. Pemilih yang masih bisa berubah pilihan berada di angka 12,1 persen, menurun dari 13,4 persen di bulan Agustus, dan tidak menjawab 12,7 persen.
"Jumlah masyarakat yang telah mantap dengan pilihannya sedikit meningkat dari 72,6 persen di bulan Agustus menjadi 75,2 persen," jelas Usep.
Adapun alasan memilih pasangan capres-cawapres lebih banyak dipengaruhi faktor capres. Faktor kesukaan dengan figur capres di nomor satu dengan angka 45,9 persen. Kedua adalah kompetensi menyelesaikan masalah ekonomi di angka 15,4 persen, ketiga figur cawapres 6,4 persen. Faktor lainnya adalah dekat dengan ulama (5,9 persen), mampu menciptakan stabilitas politik (4,9 persen) dan suka partai pengusung (2,7 persen).
"Mayoritas masyarakat menyatakan bahwa alasan utama dalam memilih pasangan Capres dan Cawapres adalah karena suka dengan figur Presiden," kata Usep.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Elektabilitas Prabowo-Gibran tinggi karena ada gabungan pemilih Jokowi dan pemilih Prabowo.
Baca SelengkapnyaPergerakan akar rumput Ganjar-Mahfud nyaris tidak ada
Baca SelengkapnyaElektabilitas Ganjar-Mahfud dari 23 persen pada November 2023 menjadi 21,7 persen pada Desember 2023
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dengan elektabilitas 53,4 persen.
Baca SelengkapnyaHasil Survei jika Pilpres Digelar Hari Ini: Prabowo Menang 35,1%, Anies 18,2% dan Ganjar 18%
Baca SelengkapnyaPopuli Center merilis hasil survei terbaru jelang Pilpres 2024. Pasangan Prabowo-Gibran unggul dengan elektabilitas tertinggi.
Baca Selengkapnya"Kalau tingkat kepuasan Jokowi naik maka kabar baik bagi Prabowo, kurang baik bagi Anies," kata kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta
Baca SelengkapnyaResponden pun ditanya siapa pasangan calon presiden yang dinilai paling mampu meneruskan program Jokowi.
Baca SelengkapnyaDia merasa bersyukur dengan hasil survei yang masih menunjukkan angka yang positif terhadap Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSebaliknya, penurunan dialami pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Padahal, Ganjar pernah menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Jawa Tengah dan Jawa Timur menurun per November 2023
Baca SelengkapnyaGanjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin mengalami penurunan.
Baca Selengkapnya