PPP Sebut Survei Median Jadi Modal Awal Buat Gibran
Merdeka.com - Lembaga survei Median menyebut tingkat popularitas putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Gibran Rakabuming Raka masih kalah dari Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo. Survei tersebut dilakukan kepada warga Solo mulai 3-9 Desember 2019.
Terkait hal ini, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi mengatakan, capaian tersebut cukup bagus bagi Gibran. Sebab Gibran yang terhitung pendatang baru tersebut berhasil duduk di urutan kedua.
"Itu menjadi modal berharga bagi Mas Gibran. Jangan dilihat nomor dua-nya, tapi dilihat tren kenaikan surveinya. Baru muncul, sudah bisa menyodok ke nomor dua. Bisa dilihat per tiga bulan beliau selalu naik. Itu menjadi modal awal untuk Mas Gibran," kata dia, di Kompleks Parlemen, Selasa (17/12).
-
Mengapa Gibran bisa menjadi cawapres? Gibran bisa menjadi cawapres usai keluarnya putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 90/PUU-XXI/2023 mengenai syarat usia capres-cawapres.
-
Kenapa Gibran memenuhi syarat cawapres? Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR Saleh Daulay menyebut, bahwa Gibran Rakabuming Raka sudah memenuhi syarat sebagai calon kandidat cawapres. Saleh mengatakan, PAN menyerahkan ke Gibran sendiri apakah mau menjadi cawapres untuk Prabowo Subianto. Sebelumnya, keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan capres dan cawapres harus berusia paling rendah 40 tahun atau pernah berpengalaman menjadi kepala daerah.
-
Kenapa Gibran bisa maju Pilpres 2024? MK menilai kepala daerah sudah teruji berpengalaman sehingga dianggap layak maju sebagai capres dan cawapres.
-
Kenapa Gibran jadi Cawapres? Gibran Rakabuming Raka dan Prabowo Subianto sementara ini menjadi pemenang Pilpres versi quick count. Gibran Rakabuming Raka dan Prabowo Subianto sementara ini menjadi pemenang Pilpres versi quick count.
-
Apa kelebihan Gibran sebagai cawapres? Relawan menyebut ragam keunggulan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto. Meski masih berusia muda, Gibran diklaim paham persoalan ekonomi, transisi perekonomian berbasis digital dan beberapa perubahan tren masa kini.
-
Bagaimana Gibran dilantik? Pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia terpilih berlangsung hari ini, Minggu (20/10/2024), di Gedung DPR-MPR Jakarta.
Meskipun demikian, elektabilitas dan popularitas saja tidak cukup bagi suami Selvi Ananda tersebut. Gibran juga harus memiliki kemampuan konsolidasi guna memaksimalkan jaringan, baik mesin partai maupun relawan.
"Jangan terlena dengan popularitas yang sudah mulai bagus. Tapi itu sebagai modal awal bagus, tinggal bagaimana memperkuat dengan strukturnya nanti kalau itu diusung oleh koalisi partai, memaksimalkan struktur partai dan memaksimalkan jaringan relawan," pesannya.
Dia memperkirakan elektabilitas Gibran masih akan naik. Apalagi perhelatan pilkada 2020 yang masih relatif jauh. Gibran masih punya waktu. Elektabilitas Gibran bahkan diyakini makin melesat jika nanti ditetapkan sebagai calon.
"Ya hampir pasti naik, karena kan pemilu masih lama, dan belum ada pasangan calon. Pemilunya masih September, masih ada waktu sekitar ya 10 bulanan lah, 9 bulan praktisnya," ujar dia.
Prediksi tersebut berdasarkan pengalaman pada pilkada-pilkada yang sudah lewat. "Sama dengan dulu ketika Pak Sandiaga Uno dengan Anies, start di awal itu kan paling buncit, tapi kan tren terus naik. Ketika jadi paslon popularitas semakin naik. Juga ketika Sandi kemarin mau jadi wapres, kan popularitasnya masih bawah. Setelah menjadi calon naik,"
"Mas Gibran, ketika nanti ditetapkan sebagai paslon saya yakin elektabilitasnya akan semakin menyodok ke atas," ujarnya.
PPP pun tengah mempertimbangkan bakal ikut mengusung Gibran, jika nantinya dia ditetapkan sebagai calon kepala daerah oleh PDIP. "Tentu Mas Gibran menjadi salah satu yang kita timbang-timbang. Apalagi kita dengan PDI berkoalisi gitu. Kalau dilanjutkan ke koalisi tingkat lokal kan nggak ada masalah, bagus juga.
"Toh selama ini pengalaman kami di Kita Surakarta berhadapan dengan calon yang diusung PDIP selalu kalah. Mulai dari Pak Jokowi itu selalu kalah. Pas Pak Rudi kita ikut gabung baru menang," tandasnya.
Sebelumnya Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun menyebut hanya dua nama dari 18 orang yang popularitasnya tinggi dalam survei yang dilakukan Median. Yakni Achmad Purnomo dan Gibran Rakabuming Raka.
"Achmad Purnomo 94,5 persen dan kedua Gibran 82,3 persen, sisanya semua di bawah 50 persen," kata Rico di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (16/12).
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nama Gibran mulai ramai disurvei sejak Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaGibran meminta relawan dan simpatisan tidak terlena dengan hasil survei sejumlah lembaga.
Baca SelengkapnyaSurvei tersebut dilakukan pada 29 Oktober-5 November 2023 terhadap 1.200 responden.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres naik signifikan mengalahkan Mahfud MD dan Cak Imin.
Baca SelengkapnyaMenurut Nurul Arifin, Gibran mulai memberi efek elektoral bagi Prabowo.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira mengatakan ke depan, partai akan mengintensifkan sosialisasi Ganjar.
Baca SelengkapnyaPendukung Gerindra solid mendukung Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaHasil survei terbaru dinilai sulit berubah, termasuk dampak dari swing voter
Baca SelengkapnyaUsep menyebut Gibran mampu menggerus suara Ganjar.
Baca SelengkapnyaApapun hasil survei saat ini akan tetap berusaha agar bisa menang dalam satu putaran dalam Pilpres mendatang.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan partainya enggan berandai-andai soal kadernya Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaElektabilitas pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada di posisi terbawah yakni 15,3 persen.
Baca Selengkapnya