Prabowo Didukung PAN dan Golkar, Pengamat Sebut Tanda Demokrasi Sehat
Koalisi besar yang dimiliki Prabowo dinilai mencerminkan demokrasi Indonesia yang kuat.
Kini, PAN didukung PKB, Golkar, PAN, Gerindra, dan PBB.
Prabowo Didukung PAN dan Golkar, Pengamat Sebut Tanda Demokrasi Sehat
Partai Amanat Nasional (PAN) dan Golkar telah memutuskan untuk bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Dukungan dua partai besar tersebut kepada Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) dinilai merupakan bukti kedaulatan partai dan demokrasi Indonesia yang sehat. Pengamat politik, Igor Dirgantara mengatakan, koalisi besar yang dimiliki Prabowo mencerminkan demokrasi Indonesia yang kuat. Soliditas di antara anggota koalisi diyakini dapat bertahan sangat lama.
Igor melihat koalisi Prabowo sangat lah sehat karena sudah sesuai dengan aturan undang-undang politik dan menunjang berbagai parpol yang merepresentasikan berbagai keberagaman masyarakat Indonesia.
"(Demokrasi) sangat sehat, karena memang sesuai aturan undang-undang bahwa untuk mengusung capres dan cawapres itu ranahnya parpol dan koalisinya. Jadi sangat sehat," .
kata Direktur Eksekutif Survei and Polling Indonesia (SPIN), Igor, Minggu (20/8)
Igor menilai alasan Golkar dan PAN mau bergabung dengan Prabowo dikarenakan memang sudah memiliki karakteristik dan arah politik yang sama. Karena jika tidak, mustahil Airlangga Hartarto dan Zulkifli Hasan bergabung dengan Prabowo.
Selain itu, basis pendukung kedua partai tersebut juga sudah merestui arah dukungan ke Prabowo. Hal itu menjadikan KKIR merupakan koalisi yang sangat sehat dari segi apapun.
"Jadi kalau Golkar, PAN, PBB, Gelora, PKB bergabung ke Prabowo itu mereka mau misalnya bergabung dengan Prabowo karena memang basis konstituen mereka juga telah mendukung Prabowo,"
ujar Igor.
Dukungan Golkar dan PAN dianggap memperkuat posisi Prabowo di Pilpres 2024. Semakin banyak partai yang mendukung menunjukkan kian banyak akar rumput mendukung Prabowo.