Prabowo-Gibran Dituding Kerahkan Aparat, TKN: Tidak Masuk Akal, Survei Terus Meningkat Kok
Sebelum berpasangan dengan Gibran, elektabilitas Prabowo sesuai survei yang dilakukan beberapa lembaga selalu berada di atas.
Dasco tak mau ambil pusing dengan isu tersebut.
Prabowo-Gibran Dituding Kerahkan Aparat, TKN: Tidak Masuk Akal, Survei Terus Meningkat Kok
Ketua Koordinator Strategis TKN Prabowo-Gibran Sufmi Dasco Ahmad membantah tudingan pihaknya berbuat curang dengan mengerahkan aparat dalam memasang baliho pasangan bakal calon presiden-wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Dasco menjelaskan, sebelum berpasangan dengan Gibran, elektabilitas Prabowo sesuai survei yang dilakukan beberapa lembaga selalu berada di atas.
Kemudian Gibran dinobatkan menjadi pendamping Prabowo, Dasco mengklaim elektabilitas Prabowo kian naik.
"Setelah berpasangan dengan Mas Gibran Rakabuming Raka, survei kedua pasangan capres-cawapres ini terus meningkat, ini membuktikan penerimaan masyarakat terhadap paslon capres-cawapres ini juga semakin membaik," ujar Dasco di markas TKN Prabowo-Gibran, Minggu (12/11).
merdeka.com
Dasco menyebut, di tengah survei yang dikeluarkan banyak oleh beberapa lembaga survei, paslon Prabowo-Gibran mendapat framing seolah-olah dibantu oleh Kepolisian dalam rangka pemasangan baliho-baliho.
"Padahal dengan survei yang terus meningkat tentu tidak masuk akal kalau kemudian kami merancang sistem pemenangan dengan cara-cara curang seperti itu," kata dia.
merdeka.com
Meski demikian, Dasco tak mau ambil pusing dengan isu tersebut.
Dia bersama Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran akan lebih fokus pada kerja-keria nyata dan mendekatkan diri kepada rakyat sebagai calon pemilih.
"Membuka mata rakyat Indonesia, membuka mata kaum muda bahwa dalam sosialisasi program kerja Prabowo-Gibran untuk kemajuan Indonesia di masa depan," kata dia.
merdeka.com
Senada, Sekretaris TKN Nusron Wahid juga membantah hal tersebut. Nusron menyebut partai-partai pendukung Prabowo-Gibran merupakan partai yang tak terbiasa memiliki pikiran menyalahgunakan kewenangan.
"Bagaimana caranya untuk abuse of power, pikiran saja tidak pernah, apalagi pengalaman untuk melakukan.Kecuali Golkar pernah pengalaman zaman Orde Baru, partai kami, tapi itu pun tokoh-tokohnya sudah banyak yang wafat, ya kan," kata Nusron di lokasi yang sama.