Prabowo-Sandi Disarankan Beri Solusi Masalah Ekonomi Jika Mau Elektabilitasnya Naik
Merdeka.com - Kubu capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandi kerap melontarkan kritik atas kondisi perekonomian bangsa yang dianggap terpuruk. Salah satu indikatornya adalah tingginya harga berbagai barang kebutuhan. Narasi-narasi yang kerap dilontarkan kubu Prabowo-Sandi dinilai berhasil menahan elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf tetap pada angka di bawah 50 persen.
Berdasarkan survei Median, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf (47,7 persen) memang melampaui Prabowo-Sandi (35,5 persen). Namun demikian, sebanyak 58,5 persen menilai kekurangan Jokowi adalah belum mampu mengatasi kondisi perekonomian yang memburuk.
Untuk meningkatkan elektabilitas, kubu Prabowo-Sandi disarankan jangan hanya melontarkan kritik tapi juga memberikan solusi terkait berbagai persoalan yang dikritisinya.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Kenapa Prabowo-Gibran dianggap punya elektabilitas tinggi? Menurut Pradana, salah satu hal yang disorot oleh The Economist adalah terkait elektabilitas Prabowo-Gibran karena komitmen keberlanjutan terhadap berbagai program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terus digaungkan keduanya.
-
Apa klaim Prabowo tentang dirinya dan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan. Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Apa yang membuat Prabowo unggul? Survei yang selesai mereka lakukan pada 6 Februari atau delapan hari jelang pemungutan suara itu menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53,5 persen. Pasangan tersebut unggul telak dibanding dua kompetitornya, Anies-Muhaimin yang elektabilitasnya 21,7 persen dan Ganjar-Mahfud dengan tingkat keterpilihan 19,2 persen.
"Kegelisahan publik terhadap beratnya harga kebutuhan pokok, listrik dan seterusnya sudah dirasakan oleh publik. Menurut saya yang harus dilakukan Prabowo jangan hanya mengamplifikasi, artinya tim Prabowo membuka kenyataan itu jadi isu dan ekonomi, tapi itu tidak cukup," jelas Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun, Selasa (27/11).
"Dengan bilang harga tempe mahal, harga telur mahal, harga beras naik, tapi dia harus bilang, kalau Anda pilih saya ini yang akan saya lakukan supaya harga-harga ini bisa turun. Ini yang belum dilakukan oleh Prabowo-Sandi," lanjutnya.
Rico mengatakan hasil survei ini bisa menjadi peringatan bagi kedua kubu. Jika Jokowi tak ingin elektabilitasnya stagnan di bawah 50 persen, maka dia harus menjawab kegelisahan masyarakat terkait kondisi perekonomian saat ini.
"Kekhawatiran nilai tukar rupiah terhadap dolar sama sekali belum pulih seperti saat Jokowi mulai menjabat. Bila Jokowi ingin suaranya naik di atas 50 persen, maka kegelisahan ekonomi itu harus diselesaikan oleh beliau," jelasnya.
Menurutnya, Prabowo-Sandi masih bisa mengejar elektabilitasnya. Hal yang harus dilakukan ialah mampu membangun persepsi dan kompetensi sebagai figur yang mampu menyelesaikan persoalan-persoalan ekonomi lebih baik dari Jokowi.
"Persepsi atas kompetensi itu yang sampai sekarang belum mampu dikomunikasikan dengan baik oleh Prabowo terhadap publik. Publik merasa situasi ekonomi kurang begitu baik, kurang puas terhadap petahana. Sebagai challenger, Prabowo-Sandi ternyata juga belum menawarkan sesuatu yang lebih baik dari petahana," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
The Economist menyoroti program keberlanjutan yang diusung paslon ini.
Baca SelengkapnyaSebaliknya, penurunan dialami pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Padahal, Ganjar pernah menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaGaya kepemimpinan Jokowi memengaruhi penilaian masyarakat terhadap calon presiden selanjutnya.
Baca SelengkapnyaBahlil mengutip survei kepuasan publik terhadap Jokowi yang sangat tinggi. Sehingga yang berhadapan dengan Jokowi harus melawan rakyat.
Baca SelengkapnyaPrabowo lebih unggul ketimbang dan Ganjar dengan selisih 10,4 persen.
Baca SelengkapnyaMenurut LSI, belakangan ini Prabowo sangat dekat dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA merilis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berada di urutan teratas dengan 42,9%.
Baca SelengkapnyaPoltracking mencatat elektabilitas Prabowo-Gibran mengalahkan Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin dengan selisih suara yang besar.
Baca Selengkapnya"Kalau tingkat kepuasan Jokowi naik maka kabar baik bagi Prabowo, kurang baik bagi Anies," kata kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta
Baca SelengkapnyaDebat cawapres akan digelar KPU di JCC besok Jumat.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dengan elektabilitas 53,4 persen.
Baca Selengkapnya"Insya Allah ada kemungkinan kita bisa selesaikan dalam satu putaran,"
Baca Selengkapnya