PSI Jelaskan Tuyul di Depok yang Mau Diberantas Kaesang
Merdeka.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menilai omongan Kaesang Pangarep yang ingin memberantas tuyul di Depok merupakan sebuah simbol. Tuyul yang dimaksud adalah hal yang dianggap meresahkan dan membuat sesuatu milik warga hilang begitu saja.
"Itu juga masuk becandaan kemudian media-media mengatakan ini kaya tidak serius nih mau nangkap tuyul. Padahal kalau kita lihat kan, tuyul adalah simbol makhluk tidak kasat mata dan tiba-tiba datang terus barang kita hilang, itu kayaknya banyak di Depok," kata Ketua DPP PSI Sigit Widodo, Senin (3/7).
Sigit mencontohkan salah satu 'tuyul' yang dimaksud itu adalah soal keberadaan situ di Depok yang hilang. Area tersebut kini sudah berubah jadi perumahan, tempat komersial, ruko bahkan jadi alun-alun.
-
Apa yang dimusnahkan Kemendag? 'Merespons maraknya peredaran barang dilarang, importasi sesuai ketentuan Permendag 40 tahun 2022 dan seterusnya, saya memimpin langsung pemusnahan sebanyak Rp 174,81 miliar barang-barang yang kita anggap ilegal. Termasuk pakaian bekas dan minuman-minuman yang tak berizin,' kata Mendag.
-
Apa itu kolang-kaling? Kolang-kaling merupakan biji dari pohon aren yang telah melalui proses fermentasi.
-
Apa yang dibakar pelaku di Depok? Pada Jumat (8/12) dinihari sekitar pukul 03.30 WIB, seorang pria tak dikenal membakar empat titik di Kp Tipar. Pria tersebut membakar bendera Merah Putih, mobil dan warung warga.
-
Siapa yang mengusir pontianak di Pontianak? Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, pendiri kota Pontianak, konon mengusir makhluk-makhluk halus tersebut dengan menembakkan meriam ke hutan.
-
Mengapa Kemendag memusnahkan barang ilegal? Menteri yang akrab disapa Zulhas ini menjelaskan, pemusnahan tersebut dilakukan merupakan upaya Kemendag guna melindungi konsumen dalam negeri.
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
"Ya kayak itu lah. Yang sebetulnya ini bisa dimaknai seperti itu, yang tadinya mungkin anggarannya ada, tiba-tiba tidak ada, yang fasilitas A harusnya ada ternyata tidak. Itu sebenarnya bisa dimaknai sebagai tuyul-tuyul juga," ujar Sigit.
Bela Kaesang
Terkait dengan fenomena Kaesang berbicara 'tuyul' Depok, Sigit memaknainya sebagai hal yang simbolik.
Dia pun mengaku optimis Kaesang bisa mengatasi permasalahan 'tuyul' yang ada di Depok. Sebab, putra bungsu Presiden Jokowi itu dianggap PSI sebagai pihak yang tidak memiliki kepentingan apapun sehingga akan bebas bergerak memberantas 'tuyul'.
"Tapi sebetulnya sudah tampak dari statement-statementnya Mas Kaesang, satu Depok yang bersih, menangkap tuyul-tuyul dan ada beberapa lah yang nanti bisa didiskusikan. Optimis bisa, selama tidak ada kepentingan. Dalam hal ini Mas Kaesang sebagai orang luar relatif tidak punya kepentingan apapun di Depok. Ketika masuk dia tidak ada beban, dia bisa masuk ke Depok tentunya harus didukung masyarakat sih,” tukasnya.
Bukan Cuma Kepentingan Politik
Dia menegaskan, untuk mengatasi persoalan 'tuyul' di Depok, lebih diperlukan pada kemauan politik ketimbang non politiknya. Misalnya, dalam hal mengatasi pelaku kekerasan seksual.
Menurut dia, yang harus diperhatikan adalah dari sisi korban dan tidak sebatas pada pelakunya. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Depok berkewajiban untuk menangani psikologis korban-korban kekerasan seksual.
"Itu kan sebenarnya kalau kita lihat banyak korban-korban kekerasan seksual di Depok yang tidak ditangani secara psikologis oleh pemkot. Kemudian prostitusi pada anak, kemarin teman-teman berdiskusi dan menemukan jaringan prostitusi anak dan memang bukan hanya ada di Depok, karena ketika ketahuan dia kabur ke Jakarta," kata dia.
Menurut dia, persoalan itu semua bisa ditangani jika Pemkot Depok bisa bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya membuat satuan tugas yang dapat menyelesaikan prostitusi anak.
"Karena ini kan mengerikan, Depok yang tagline-nya adalah 'kota religius' ternyata di dalamnya ada prostitusi anak, hal-hal seperti itu memang sebenarnya political will saja," pungkasnya.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun partai yang dipimpin Kaesang Pangarep itu bisa memasang bertruk-truk bendera.
Baca SelengkapnyaPSI memastikan baliho yang diturunkan akan menjadi sampah daur ulang.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, tidak mudah untuk menggolkan RUU Perampasan Aset di DPR.
Baca SelengkapnyaKaesang berkesempatan mendengarkan langsung keluhan sopir truk terkait maraknya pungutan liar.
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan dengan para relawan, Kaesang menyapa para relawannya dengan sedikit kelakar.
Baca SelengkapnyaNamun, kata Kaesang, meloloskan RUU tersebut di parlemen juga menjadi PR besar.
Baca SelengkapnyaKaesang mengaku kedatangannya untuk membuka gerai makanan, bukan untuk kampanye untuk maju sebagai calon wali kota Depok
Baca SelengkapnyaBobby Nasution persilakan Kaesang maju Pilkada daerah lain, asal jangan di Medan.
Baca SelengkapnyaTempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, telah dibangun pada tahun 2022 dan diresmikan Presiden Jokowi pada Maret lalu.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat mempertanyakan tindakan Kaesang tersebut.
Baca SelengkapnyaKaesang Pangarep ditemani istri blusukan ke Waduk Pluit
Baca SelengkapnyaKaesang juga mengimbau seluruh pihak yang hadir dalam dialog itu agar tidak saling menghujat.
Baca Selengkapnya