Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ragu Jokowi dan keinginan PKS tingkatkan elektabilitas Prabowo

Ragu Jokowi dan keinginan PKS tingkatkan elektabilitas Prabowo Jokowi bertemu Prabowo. ©2015 merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Mengaku masih menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi terkait uji materi pasal presidential threshold di UU Pemilu, PKS menyiapkan strategi alternatif jika tidak bisa mencalonkan kader sebagai capres di Pemilu 2019. Sosok Prabowo Subianto akan diusung PKS karena selama ini kerjasama dengan Gerindra berlangsung sangat baik.

"Kalau untuk Pilpres kami menolak presidensial treshold 20 persen itu, nanti bagaimana keputusan MK saya belum tahu. Tapi kalau keputusannya 0 persen akan maju sendiri, kalau keputusan 20 persen kami harus melakukan pemeriksaan cermat," kata Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (15/9).

Ditanya kenapa tidak merapat ke Jokowi, Hidayat mengungkapkan selama menjadi presiden, Jokowi belum berhasil merealisasikan janji kampanyenya pada saat maju pilpres 2014.

Orang lain juga bertanya?

"Salah satu penghitungannya apakah memang Pak Jokowi melaksanakan janji-janji kampanye 2014 lalu, terlalu banyak yang beliau tidak kerjakan dan atau beliau sukses menjalankannya," kata Hidayat.

Di sisi lain, lanjut Hidayat, PKS masih fokus mempertimbangkan Prabowo sebagai capres di bursa pilpres 2019. Wakil Ketua MPR itu mengatakan, PKS akan terus berusaha meningkatkan elektabilitas Prabowo.

"Tentu kami juga harus mempertimbangkan faktor Pak Prabowo yang sekutu kami yang selama ini selalu bersama-sama dan berharap persekutuan ini bisa berlanjut, bisa meningkatkan kinerja Pak Prabowo, meningkatkan elektabilitasnya, meningkatkan ketokohannya sehingga rakyat wajar memberikan pilihan ke Pak Prabowo," ungkapnya.

Sebelumnya, berdasarkan hasil survei yang dirilis lembaga Centre For Strategic and International Studies (CSIS) pada Selasa (12/9), Joko Widodo diperkirakan akan menghadapi Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019 mendatang. Keduanya berada di urutan pertama dan kedua tingkat elektabilitas.

Berdasarkan survei yang diambil dari sampel sejumlah seribu orang dari 34 provinsi di Indonesia dengan margin error sekitar 3,1 persen dari tingkat kepercayaan sebesar 95 persen itu tingkat elektabilitas Jokowi mengalami peningkatan menjadi 50,9 persen.

Jumlah itu lebih besar dari dua tahun sebelumnya yang dapat diartikan terjadi peningkatan yakni 36,1 persen pada tahun 2015 dan 41,9 persen pada tahun 2016. Sementara di posisi kedua hasil survei CSIS Prabowo mendapatkan suara sebesar 25,8 persen atau mengalami fluktuasi dibandingkan dua tahun ke belakang.

Ketua Umum Partai Gerindra itu memperoleh elektabilitas sebanyak 28 persen pada 2015 dan menurun menjadi 24,3 persen pada tahun berikutnya.

CSIS meramalkan dua sosok itu akan menjadi lakon utama "head to head" pada Pilpres 2019 seperti pada Pilpres 2014.

Pasalnya tokoh-tokoh lain yang diharapkan meramaikan kontestasi memperoleh elektabilitas jauh di bawahnya seperti Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono, Gatot Nurmantyo, Tri Rismaharini, Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Basuki Tjahaja Purnama, dan lain-lain.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS

Menurut Habiburokhman, tak ada masalah antara Prabowo dengan PKS.

Baca Selengkapnya
Gerindra Tak Kunjung Beri Kepastian, PKB Digoda PDIP
Gerindra Tak Kunjung Beri Kepastian, PKB Digoda PDIP

PKB dan PDIP sudah punya pengalaman berkoalisi sejak bertahun-tahun. Sedangkan PKB bersama Gerindra merupakan barang yang baru.

Baca Selengkapnya
PSI Mesra dengan Prabowo, PPP: Tanya PDIP, Selama Ini Diajak Komunikasi atau Tidak?
PSI Mesra dengan Prabowo, PPP: Tanya PDIP, Selama Ini Diajak Komunikasi atau Tidak?

PSI Mesra dengan Prabowo, PPP: Tanya PDIP, Selama Ini Diajak Komunikasi atau Tidak?

Baca Selengkapnya
PKS Ungkap Tawaran Kubu Prabowo: ada A, B, C dan Sebagainya
PKS Ungkap Tawaran Kubu Prabowo: ada A, B, C dan Sebagainya

PKS menyinggung soal tawaran wagub untuk Pilkada Jakarta yang sudah diberikan oleh pihak KIM.

Baca Selengkapnya
Gerindra: PSI Tegak Lurus Bersama Presiden Jokowi, Insya Allah Dukung Pak Prabowo
Gerindra: PSI Tegak Lurus Bersama Presiden Jokowi, Insya Allah Dukung Pak Prabowo

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani meyakini Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akan mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo.

Baca Selengkapnya
Disambangi Gerindra, PSI Berikan Foto Prabowo-Jokowi Pelukan
Disambangi Gerindra, PSI Berikan Foto Prabowo-Jokowi Pelukan

Foto tersebut merupakan momen Jokowi dan Prabowo berpelukan bersama pesilat Yudani Kusumah Hanifan ketika Asian Games 2018.

Baca Selengkapnya
Kunci Cawapres Prabowo, PKB Tawarkan 'Power Sharing' Lain untuk Golkar-PAN
Kunci Cawapres Prabowo, PKB Tawarkan 'Power Sharing' Lain untuk Golkar-PAN

PKB tetap ngotot ingin jatah cawapres Prabowo. Golkar dan PAN boleh gabung tapi tidak untuk kursi Cawapres.

Baca Selengkapnya
Sekjen Gerindra: Prabowo Sudah Menangkap Sinyal PKS akan Merapat
Sekjen Gerindra: Prabowo Sudah Menangkap Sinyal PKS akan Merapat

Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengakui PKS adalah sahabat lama dari Gerindra

Baca Selengkapnya
Pernyataan Lengkap Prabowo Usai Golkar dan PAN Gabung Koalisi
Pernyataan Lengkap Prabowo Usai Golkar dan PAN Gabung Koalisi

Pernyataan Lengkap Prabowo Usai Golkar dan PAN Gabung Koalisi

Baca Selengkapnya
Batal Dukung Ganjar, PSI: Ojo Kesusu Pilih Capres, Tegak Lurus ke Jokowi
Batal Dukung Ganjar, PSI: Ojo Kesusu Pilih Capres, Tegak Lurus ke Jokowi

PSI kembali berembuk untuk menentukan sikap akan mendukung siapa di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
PDIP Ingin PKB Dukung Ganjar Pranowo
PDIP Ingin PKB Dukung Ganjar Pranowo

PDIP Ingin terus mengumpulkan dukungan untuk Ganjar Pranowo. PKB juga masuk bidikan PDIP. Upaya merayu PKB tengah dilakukan.

Baca Selengkapnya