Ridwan Kamil ogah masuk Timses Jokowi kalau melanggar aturan
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sudah menyatakan diri mendukung Joko Widodo dalam Pemilihan Presiden tahun 2019. Meski begitu, pria yang akrab disapa Emil ini mengaku belum ada pembicaraan teknis dengan siapapun soal mekanisme dukungan yang diberikan.
"Saya urusan pilpres dukung pak Jokowi, teknisnya seperti apa, belum ada pembicaraan. Saya enggak tahu," katanya saat ditemui di Kota Bandung, Sabtu (8/9).
Emil menekankan, siap masuk ke dalam timses Jokowi di daerah. Tapi dengan catatan, tak melanggar aturan, karena posisi dirinya saat ini adalah sebagai kepala daerah.
-
Siapa yang mendukung Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta? Pasangan Ridwan Kamil dan Suswono menerima dukungan dari sopir angkutan umum di Jakarta Utara yang merupakan anggota Koperasi Wahana Kalpika (KWK).
-
Siapa yang ajukan Ridwan Kamil maju di Jakarta? 'Silakan dicek bahwa pada waktu itu kan yang minta mau maju Jakarta kan Pak Ridwan Kamil,' klaim Dasco.
-
Bagaimana Ridwan Kamil mengkampanyekan dirinya di Pilkada DKI Jakarta? 'Saya akan sosialisasikan dan membantu Pak Ridwan Kamil menjadi gubernur. Saat mengemudikan angkot, saya akan mengajak penumpang untuk memilih nomor 1, pasangan RIDO,' tuturnya.
-
Siapa yang akan melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu,' tutur Huda.
-
Apa harapan Ridwan Kamil untuk suara Prabowo-Gibran? Ketua Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Jabar Ridwan Kamil optimis raihan suara Partai Golkar dan pasangan Calon Presiden (Capres) nomer urut 2, Prabowo-Gibran bisa maksimal.
-
Kenapa Ridwan Kamil pede dalam debat Pilgub Jakarta? Jika tidak optimis, bagaimana bisa menjadi pemimpin? Saya selalu memiliki sikap optimis berkat pengalaman 10 tahun di Bandung dan Jabar,' ungkap RK kepada awak media di Posko Bang Mul, Jakarta Utara, pada hari Minggu.
"Saya orang yang taat aturan. Kalau saya ditawari yang melanggar aturan, saya enggak ikut. Tapi kalau secara aturan boleh dan etikanya bisa, ya enggak ada masalah," lanjut Ridwan Kamil.
Dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 23 Tahun 2018, kepala daerah dilarang menjadi ketua timses kampanye. Hal itu dilakukan, karena KPU ingin kepala daerah dan wakilnya tetap berkonsentrasi untuk memimpin jalannya pemerintahan di daerahnya masing-masing, di tengah pelaksanaan kampanye Pemilu 2019.
Seperti diketahui, Tim Kampanye Joko Widodo-Ma'ruf Amin disebut akan memanfaatkan peran Dedi Mulyadi, Deddy Mizwar, dan Ridwan Kamil dalam mengkampanyekan jagoannya dalam Pilpres di wilayah Jawa Barat.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menilai, ketiganya bisa menjadi magnet datangnya dukungan kepada Joko Widodo dalam sebuah satuan bernama Tim Kampanye Daerah.
Pembentukan tim kampanye daerah akan menjadi tugas semua Ketua DPD Parpol pendukung Jokowi. Tim Kampanye Daerah akan berformat sama dengan tingkat nasional, terdiri dari Ketua, Wakil, Sekretaris, dan 11 Direktorat.
Jokowi-Ma'ruf juga akan membentuk tim kampanye tingkat kabupaten/kota. Tim itu akan berada di bawah kendali tim kampanye tingkat provinsi.
Terkait hal tersebut, Ridwan Kamil mengibaratkan politik sebagai klub sepak bola yang setiap musim formasinya berubah. Artinya, setiap formasi kepentingan baru, maka berubah pula strateginya.
"Jangan mereferensi ke Pilkada Jabar. Akan ada formasi dimensi politik baru. Saya enggak ada masalah berinteraksi dengan yang lain," terang Emil.
Senada dengan Emil, Dedi Mulyadi menyatakan, siap bekerja sama dengan Ridwan Kamil untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf di Jabar. Bahkan, adanya Ridwan Kamil akan membawa pengaruh positif besar kepada Jokowi-Ma'ruf di Jabar.
"Dalam politik itu kan biasa bekerja sama," ujar Dedi. Ridwan Kamil kan sebagai Gubernur memiliki kapasitas, terutama mengelola birokrasi yang ada di Provinsi Jawa Barat," katanya.
"Pasti memiliki pengaruh yang cukup untuk membangun brand terhadap pemenangan Jokowi dan Ma'ruf Amin. Tentu kita akan bekerja sama dengan baik," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
RK belum mengantongi KTP Jakarta. Sehingga dia harus mencoblos di daerah sesuai dengan alamat yang tertera pada KTP.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil dinilai akan tegak lurus dengan partai Golkar mendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil (RK) mengaku tidak ingin membicarakan terkait dengan elektabilitas atau survei.
Baca SelengkapnyaPresiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dukungan kepada Cagub-Cawagub Ridwan Kamil dan Suswono untuk Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, Ridwan Kamil diendorse Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaRK bertemu JK selama kurang lebih 1 jam sejak pukul 17.00 WIB.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menegaskan taat dan patuh terhadap keputusan Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil digoda untuk menjadi Cawapres dari Ganjar Pranowo. Lalu bagaimana sikap Gubernur Jawa Barat itu?
Baca SelengkapnyaCagub Jakarta, Ridwan Kamil mengaku belum memiliki KTP Jakarta. Sehingga, saat pencoblosan Pilkada serentak 2024, RK akan mencoblos di Bandung, Jabar.
Baca SelengkapnyaGubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku bersyukur dirinya disebut memiliki elektabilitas tinggi sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengatakan dukungan dari Effendi Simbolon, berarti mendapat dukungan dari perkumpulan masyarakat Batak se-Jakarta.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar memutuskan untuk mendukung Dedi Mulyadi di Pilkada Jawa Barat 2024. Dengan demikian, Golkar berpotensi mengusung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.
Baca Selengkapnya