Siapa Capres Kuasai Ceruk Pemilih Muda pada Pilpres 2024?
Merdeka.com - Generasi milenial dan generasi Z menjadi calon pemilih besar pada Pemilu 2024. Ceruk ini akan menjadi lumbung suara bagi parpol dan calon presiden (capres).
Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU), terdapat 33,6 persen atau 68.822.369 orang calon pemilih yang merupakan generasi milenial, yang lahir pada 1981-1996. Sementara pemilih generasi Z yang lahir dari tahun 1997 sampai 2000-an berjumlah 46.800.161 atau 22,85 persen.
Sejumlah survei sudah mencoba menangkap arah suara pemilih muda dan baru ini. Direktur Eksekutif KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo menyebut, dari hasil survei elektabilitas calon presiden dan perbincangan di media sosial, sementara ini Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto diunggulkan sebagai calon presiden.
-
Siapa saja yang dipilih dalam Pemilu 2024? Pemilu 2024 adalah pemilihan umum serentak untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD, serta kepala daerah di seluruh Indonesia.
-
Siapa saja yang dipilih oleh masyarakat pada pemilu 2024? Pada pemilu kali ini, masyarakat Indonesia akan memilih para wakil rakyat, yaitu yang akan duduk sebagai anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, dan Presiden serta Wakil Presiden.
-
Siapa saja yang bisa dipilih di Pemilu 2024? Masyarakat akan memilih Presiden dan Wakil Presiden, serta anggota DPR, DPD, dan DPRD untuk periode mendatang.
-
Siapa saja yang ikut dalam pilpres 2024? Dari beberapa daerah yang sudah dibacakan, pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dari pasangan nomor urut 01 Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar dan nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
-
Siapa yang akan bersaing di pemilu 2024? Dalam demokrasi yang padat modal keberpihakan adalah sebuah keniscayaan. Di sini AMSI mendorong agar media massa menghasilkan berita atau konten berdasarkan undang-undang pers.
-
Bagaimana cara menjadi pemilih dalam Pemilu 2024? KPU juga menginformasikan berdasarkan Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2022, berikut ini adalah syarat untuk menjadi pemilih: 1. Genap berusia 17 (tujuh belas) tahun atau lebih pada hari pemungutan suara, sudah kawin, atau sudah pernah kawin 2. Tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap 3. Berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dibuktikan dengan E KTP 4. Berdomisili di luar negeri yang dibuktikan dengan E KTP Paspor dan/atau Surat Perjalanan Laksana Paspor; 5. Dalam hal Pemilih belum mempunyai E KTP sebagaimana dimaksud dalam huruf c dan huruf d, dapat menggunakan Kartu Keluarga 6. Tidak sedang menjadi prajurit Tentara Nasional Indonesia atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Misalnya dalam survei Litbang Kompas, 32,7 persen responden generasi Z memilih Prabowo sebagai calon presiden.
"Dari hasil survei terakhir dan dari hasil analisis perbincangan di media sosial, misalnya, yang paling diuntungkan dari jumlah besar pemilih muda maupun pemilih pemula, baik itu Generasi Z dan Generasi Y, milenial itu justru Pak Prabowo," jelas Kunto ketika dihubungi, Senin (3/7).
Prabowo dinilai banyak tampil di media sosial. Tampilan menteri pertahanan itu dikemas lebih relevan dan dekat dengan anak muda.
"Pak Prabowo berhasil tampil di media sosial dan di media dengan lebih apa adanya, lebih dekat dan relevan dengan anak-anak muda ini secara penampilan," ujar Kunto.
Lebih lagi, masalah HAM masa lalu yang dikaitkan erat dengan Prabowo tidak diperhatikan anak muda kekinian.
"Anak-anak muda ini kan juga tidak terlalu memperhatikan isu HAM yang biasanya jadi dagangan politik setiap pemilu untuk menyerang Pak Prabowo," jelas Kunto.
Sementara, Bakal Capres PDIP Ganjar Pranowo dan Bakal Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan lebih lemah pendekatannya ke anak muda meski dari usia lebih muda daripada Prabowo.
Bagi Kunto, Ganjar hanya lebih banyak memainkan gimmick. Tidak banyak hal baru yang ditampilkan Gubernur Jawa Tengah itu. Malah, gaya Ganjar itu membuat bosan anak muda.
"Pak Ganjar lebih banyak main gimmick dan tidak ada kebaruan yang cukup berarti, yang itu akan cepat membuat bosan anak-anak muda," ujarnya.
Dosen Ilmu Komunikasi UNPAD ini melihat Anies sudah mencoba menjangkau anak muda dengan mengangkat isu yang substantif. Tetapi, Anies belum bisa menjangkau anak muda kalangan kelas bawah dan tingkat pendidikan yang rendah.
"Pak Anies lebih substantif tapi belum menjangkau anak muda yang kelas bawah, tingkat pendidikannya rendah, tidak di urban, itu yang belum tergarap oleh Pak Anies," jelas Kunto.
Sementara, pengamat politik Ujang Komarudin menilai ketiga tokoh calon presiden, Ganjar, Prabowo dan Anies masih sama kuat untuk mengambil ceruk pemilih anak muda. Meski, Prabowo terlihat lebih unggul bila membaca hasil survei.
Menurut Ujang, ketiga tokoh harus bisa mengubah pendekatannya ke kelompok muda.
"Bagaimana cara pendekatannya, bagaimana cara mendapatkan simpatinya, bagaimana di ujungnya semua itu bisa dicoblos ya ketiga capres itu di bilik suara di 14 Februari 2024 nanti," jelasnya.
Menurut Ujang, Prabowo tidak bisa merasa di atas angin dengan hasil survei yang memperlihatkan generasi muda banyak memilihnya. Ganjar dan Anies pasti mati-matian berkampanye untuk mengambil simpati anak muda.
"Tentu Ganjar dan Anies juga tidak ingin ketinggalan. Mereka juga pasti ingin menaklukan suara milenial yang besar dan Gen Z itu," jelas Ujang.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menyebut daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pemilu 2024 sebanyak 204.807.222 orang, termasuk warga negara Indonesia (WNI) yang ada di luar negeri.
Dari jumlah itu, KPU menyampaikan generasi milenial menjadi pemilih terbanyak di Pemilu 2024 dengan persentase 33,6 persen atau 68.822.369 orang.
Anggota KPU RI Betty Epsilon Idroos mengatakan jumlah pemilih Gen X yang lahir di tahun 1965-1980 berjumlah 57.486.482 atau 28,07 persen. Kemudian, pemilih generasi Z yang lahir dari tahun 1997 sampai 2000-an berjumlah 46.800.161 atau 22,85 persen.
"Pemilih Pre-Boomer 3.570.850 (1,74 persen). (Pemilih) Baby Boomer 28.127.340 (13,73 persen)," kata Betty dalam rapat pleno rekapitulasi DPT Pemilu 2024 di Kantor KPU RI Jakarta Pusat, Minggu (2/7/2023). (mdk/yan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada Pemilu 2024 mendatang, jumlah pemilih mayoritas disebut berasal dari pemilih mudah. Jumlahnya disebut mencapai 60 persen.
Baca SelengkapnyaSituasi tersebut harus disikapi dengan upaya serius untuk menstimulasi wawasan kebangsaan bagi generasi muda.
Baca SelengkapnyaTernyata banyak generasi muda memberikan sentimen positif kepada Prabowo dan Erick Thohir. Apakah ini bakal berdampak pada Pemilu 2024?
Baca SelengkapnyaPPP menargetkan bisa meraup 11 juta suara pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaUntuk Generasi Tua, exit poll menunjukkan 47,1 persen pemilih menggunakan hak suara kepada paslon Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD memiliki tantangan besar untuk mendapatkan suara milenial dan Gen Z di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSemua calon menjanjikan lapangan pekerjaan dan akses pendidikan yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaMahfud mengingatkan bahwa ada kerugian yang akan didapatkan masyarakat jika tidak menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaTKN Fanta Prabowo-Gibran menyasar 22 juta suara anak muda untuk memenangkan Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPemimpin harus bisa menjanjikan keadilan bagi seluruh anak muda, tidak hanya yang berada di kota melainkan juga di pelosok daerah.
Baca SelengkapnyaGenerasi Z atau Gen Z mendominasi dalam pemilu tahun depan, namun ada beberapa kriteria pemimpin yang menjadi catatan mereka.
Baca SelengkapnyaKalau milenial pilih Prabowo, maka beliau yang akan terpilih menjadi presiden," kata Juri
Baca Selengkapnya