SMRC: Jika Pilpres dilakukan sekarang, Jokowi raup 57 persen, Prabowo 31 persen
Merdeka.com - Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) membeberkan hasil survei terbaru menjelang pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Posisi Presiden Joko Widodo sebagai petahana berada di atas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan menuturkan, dukungan publik pada Joko Widodo semakin kuat. Jika Pemilihan Presiden dilakukan saat ini atau September 2017 dan diikuti dua nama calon presiden yakni Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto, maka Jokowi bisa dipastikan kembali menjadi orang nomor satu di Indonesia. Jokowi akan meraih 57 persen suara, sedangkan Prabowo meraih 31,8 persen.
Dukungan ini naik dari 53,7 persen dibanding Mei 2017 menjadi 57 persen. Sementara dukungan pada Prabowo cenderung turun dari 37,2 persen pada Mei 2017 menjadi menjadi 31,8 persen.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Kenapa relawan Jokowi dukung Prabowo? “Kalo Jokowi mendukung Prabowo seandainya betul-betul mendukung Prabowo ya tentu akan diikuti oleh relawan-relawannya,“ Ujang Komarudin mengungkapkan, saat ini pun sudah ada beberapa relawan Jokowi yang pindah haluan untuk mendukung menteri pertahanan itu.
-
Bagaimana Prabowo mendapatkan dukungan dari Jokowi? “Dorongan dari Pak Jokowi itu membuat Pak Prabowo Subianto sekarang lebih unggul. Endorse dari Pak Jokowi yang sudah kelihatan itu kan.“
-
Kapan Prabowo mendapatkan dukungan Jokowi? Pengamat Politik Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Moch Mubarok Muharam menyebut Prabowo Subianto sudah mendapatkan dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk maju pada Pilpres 2024.
-
Apa klaim Prabowo tentang dirinya dan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan. Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
"Dalam 3 tahun terakhir, bagaimanapun simulasinya, elektabilitas Jokowi cenderung naik, dan belum ada penantang cukup berarti selain Prabowo. Prabowo pun cenderung tidak mengalami kemajuan," ujar Djayadi.
Survei ini digelar pada 3-10 September 2017. Sampel berjumlah 1.220 dan dipilih secara acak (multistage random sampling). Margin of error dari survei sebesar +/- 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95%. Quality control dipilih secara acak sebesar 20 persen dari total sampel. Populasi survei adalah WNI yang sudah memiliki hak pilih.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil survei Poltracking Indonesia mengungkap 17,6 persen publik tidak puas dengan kinerja Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPrabowo banyak mendapat imbas positif dari efek Jokowi.
Baca SelengkapnyaSebaliknya, penurunan dialami pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Padahal, Ganjar pernah menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPendukungnya Jokowi ini sudah mulai migrasi kepada Prabowo.
Baca Selengkapnya"Kalau tingkat kepuasan Jokowi naik maka kabar baik bagi Prabowo, kurang baik bagi Anies," kata kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta
Baca SelengkapnyaEektabilitas Prabowo berada di angka 39,7 persen naik dibanding Agustus 2023
Baca SelengkapnyaTren elektabilitas ketiga calon pada periode Juli-Agustus 2023 menunjukkan Ganjar mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaKemenangan Prabowo-Gibran diyakini karena efek Jokowi
Baca SelengkapnyaElektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPrabowo diasosiasikan sebagai bacapres yang paling direstui Jokowi.
Baca SelengkapnyaLembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei dengan tajuk 'Persepsi Publik Tentang Pelaksahaan Pemilu 2024,
Baca SelengkapnyaMenurut LSI, belakangan ini Prabowo sangat dekat dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Baca Selengkapnya