Soal ucapan 'pemimpin baru', SBY tak menyebut untuk Pilpres 2019
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berjanji akan melahirkan seorang pemimpin baru. Meski dalam pidatonya tersebut, dia tidak menyebutkan nama calon pemimpin yang dimaksud.
"Insya Allah nanti ada pemimpin baru yang amanah, cerdas dan memikirkan rakyat banyak," imbuhnya.
Menanggapi itu, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan, SBY tidak pernah menyebut apalagi bermaksud bahwa pemimpin baru yang disebutkan adalah sosok baru dalam Pilpres 2019.
-
Apa yang dipilih di pemilu 2019? Pemilu 2019 menandai pemilihan presiden keempat dalam era reformasi Indonesia. Dalam pertarungan presiden, terdapat dua pasangan calon utama, yaitu Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin, dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
-
Siapa pemenang Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi suara nasional, pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, berhasil masuk sebagai pemenang Pilpres 2019 dengan perolehan suara lebih dari 85 juta suara atau 55,50% dari total suara sah yang masuk.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Kenapa PDIP belum memutuskan calon untuk Pilgub DKI 2024? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.
-
Apa partai pemenang pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Siapa yang menyatakan Demokrat tidak akan rujuk? Ketua BPOPKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan tidak mungkin partainya memutuskan untuk rujuk kembali dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.
Hinca bercerita, pernyataan SBY tersebut dalam rangka menanggapi pertanyaan seorang warga, Supandi Harsono yang menyampaikan keinginannya agar SBY maju mencalonkan diri kembali sebagai Presiden.
"Pertanyaan ini juga ditanyakan seorang warga pada acara Dialog SBY dengan masyarakat Kabupaten Tangerang pada siang hari ini," kata Hinca lewat keterangannya, Jakarta, Senin (23/4).
Hinca melanjutkan, saat itu secara tegas SBY menjawab bahwa secara konstitusi, tidak mengizinkan bagi dirinya untuk maju lagi sebagai Presiden Indonesia. Selain itu, SBY juga mengatakan bahwa 2 periode atau 10 tahun kepemimpinan beliau sudahlah cukup.
"Selanjutnya SBY menjelaskan, 'Insya Allah, Partai Demokrat, saya SBY akan mencalonkan nanti pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yang, Insya Allah, mengerti yang diharapkan rakyat'," imbuh Hinca.
Hinca menjelaskan, dalam konteks masa depan, SBY menjelaskan, nantilah, Insya Allah, akan ada pemimpin-pemimpin baru yang amanah, yang cinta rakyat, memikirkan rakyat, cerdas kemudian kebijakan dan programnya baik.
"Dan SBY tidak pernah menyampaikan '2019'. Untuk diketahui bersama bahwa sampai dengan saat ini, Partai Demokrat belum menentukan pasangan Capres dan Cawapres yang akan diusung Partai Demokrat pada Pemilu 2019," tegas Hinca.
Hinca menuturkan, saat itu SBY tengah bersilaturahmi dengan ulama, umaro dan tokoh masyarakat kota Cilegon, Minggu (22/4) kemarin.
Pernyataan tertulis ini, kata dia, untuk mencegah penggiringan opini berbagai pihak atas pernyataan SBY baik oleh media massa maupun publik.
Reporter: Moch HarunsyahSumber: Liputan6.com (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengangguk dan tersenyum saat ditanya soal isu Demokrat masuk kabinet pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaDemokrat menyebut janji duet Anies-AHY disaksikan seluruh perwakilan partai politik Koalisi Perubahan.
Baca SelengkapnyaBeredar susunan kabinet jika Prabowo-Gibran resmi dilantik menjadi presiden dan wakil presiden.
Baca SelengkapnyaSBY lebih memilih Prabowo Subianto-Gibran karena dinilai lebih siap memimpin Indonesia
Baca SelengkapnyaNasDem meminta Anies tidak memilih calon wakil presiden karena tokoh tersebut punya partai politik.
Baca SelengkapnyaJusuf Hamka mengaku terkejut ketika namanya diumumkan di markas Partai Golkar
Baca SelengkapnyaSantoso tidak mengetahui teknis soal pertemuan Jokowi dan SBY.
Baca SelengkapnyaPertemuan SBY dan Jokowi didorong oleh para partai politik yang tergabung di KIM
Baca SelengkapnyaPaloh menyebut tidak ada pembicaraan saat itu tentang Demokrat gabung ke pemerintahan
Baca SelengkapnyaBacawapres Gibran Rakabuming Raka merasa bangga dan bersyukur atas pembentukan TKN ini. Menurutnya, tim ini diisi oleh orang-orang hebat
Baca SelengkapnyaDasco menegaskan, tidak ada pembicaraan terkait susunan kabinet antara Presiden Jokowi dengan Prabowo.
Baca SelengkapnyaPKS menegaskan belum ada kesepakatan soal Cawapres Anies.
Baca Selengkapnya