Survei Alvara: Elektabilitas Stagnan, Jokowi-Ma'ruf 54 % dan Prabowo-Sandi 35 %
Merdeka.com - Lembaga Alvara Research Center merilis survei terbaru mengenai elektabilitas kedua pasangan capres-cawapres. Dari waktu ke waktu, elektabilitas kedua paslon tidak mengalami perubahan signifikan.
"Elektabilitas kedua pasangan tidak mengalami perubahan signifikan. Keduanya naik tipis," kata CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali dalam paparan hasil survei di Jakarta, Jumat. Dilansir Antara.
Dari hasil survei 11-24 Desember 2018 terhadap 1.200 responden, diketahui elektabilitas capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf sebesar 54,3 persen, sedangkan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga 35,1 persen.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2019? Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur dan Jokowi didukung Koalisi Indonesia Kerja.
-
Kenapa Prabowo-Gibran dianggap punya elektabilitas tinggi? Menurut Pradana, salah satu hal yang disorot oleh The Economist adalah terkait elektabilitas Prabowo-Gibran karena komitmen keberlanjutan terhadap berbagai program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terus digaungkan keduanya.
-
Siapa yang paling tinggi elektabilitasnya? Dalam survei tersebut, Prabowo-Gibran yang paling teratas. Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 39,3 persen.
Sementara jumlah pemilih belum menentukan pilihan sebesar 10,6 persen. Dia mengatakan lebih dari 60 persen pemilih kedua pasangan capres-cawapres, menyatakan tidak akan mengubah pilihannya.
"Jika dibandingkan dengan survei-survei sebelumnya, naik turunnya selisih elektabilitas kedua pasangan cenderung tidak berubah," jelasnya.
Menurutnya, masih ada waktu bagi kedua pasangan untuk meningkatkan elektabilitasnya. Debat capres-cawapres akan menjadi panggung penting dalam mengemukakan program yang memberikan harapan kepada pemilih dan akhirnya menjatuhkan pilihan akhir. Debat diyakini akan memengaruhi pemilih yang belum menentukan pilihan dan pemilih mengambang atau "swing voters".
"Berkaca pada pengalaman debat pilkada dan pilpres sebelumnya, fungsi debat hanya bisa menyasar pemilih rasional dan 'swing voters'," kata Hasanuddin.
Namun, jumlah pemilih mengambang yang dapat dipengaruhi hasil debat nanti tidak signifikan.
"Dari survei kami jumlah 'swing voters' tidak terlalu banyak," kata dia.
Yang terpenting dilakukan kedua pasangan calon beserta timsesnya adalah mengkapitalisasi hasil debat itu melalui media massa dan media sosial. Secara umum masih ada waktu bagi kedua pasangan untuk meningkatkan elektabilitasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dengan elektabilitas 53,4 persen.
Baca SelengkapnyaHasil Survei jika Pilpres Digelar Hari Ini: Prabowo Menang 35,1%, Anies 18,2% dan Ganjar 18%
Baca Selengkapnya"Kalau tingkat kepuasan Jokowi naik maka kabar baik bagi Prabowo, kurang baik bagi Anies," kata kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta
Baca SelengkapnyaNamun, pemilih bimbang masih cukup tinggi mencapai 28,7 persen
Baca SelengkapnyaLembaga survei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mencapai 56,2 persen di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPemilih partai politik pengusung Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka cukup solid.
Baca SelengkapnyaPolitracking Indonesia merilis survei terbaru mengenai elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Baca SelengkapnyaPerolehan elektabilitas Prabowo-Gibran masih tinggi ketimbang dua paslon lainnya
Baca SelengkapnyaSurvei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo masih tetap unggul dari Prabowo Subianto dan Anies Baswedan di Jawa Timur
Baca SelengkapnyaPoltracking Indonesia merilis hasil survei terbarunya jelang debat capres perdana (12/12) besok
Baca SelengkapnyaSurvei dilaksanakan pada 25–31 Januari 2024 di 11 daerah di Jawa Timur
Baca Selengkapnya