Survei Deutche Bank:Prabowo menang, mayoritas investor jual aset
Merdeka.com - Mayoritas investor asing maupun lokal akan melakukan aksi jual di Indonesia bila calon presiden Prabowo Subianto memenangkan pemilu pada 9 Juli 2014 mendatang. Demikian menurut survei yang dilakukan oleh Deutsche Bank seperti dilansir portal investasi bareksa.com, Rabu 11 Juni 2014.
Aksi jual yang akan mereka lakukan didasarkan kekawatiran Prabowo tidak mampu membentuk pemerintahan yang profesional.
Sebanyak 56 persen dari 70 responden yang disurvei oleh PT Deutsche Bank Verdhana Indonesia pada bulan Mei-Juni mengatakan akan melakukan penjualan aset bila Prabowo menang, sementara 13 persen dari responden mengatakan akan melakukan pembelian aset.
-
Apa saja yang sedang digodok Prabowo untuk kabinet? 'Dari Gerindra sudah ada nama-namanya. Tapi mohon maaf belum bisa di publikasi. Ya kan itu dinamis masih dalam penggodokan,' kata dia.
-
Bagaimana Prabowo menyusun kabinetnya? Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi,' imbuh dia.
-
Apa yang disoroti Prabowo di rapat kabinet? Prabowo menyinggung soal makan bergizi gratis diragukan banyak pihak. Prabowo menegaskan, program itu memang tidak bisa langsung berjalan sempurna. Apalagi di tahap-tahap awal.
-
Bagaimana Prabowo menentukan susunan kabinetnya? Prabowo Subianto telah membagi pertemuan mengenai susunan kabinet menjadi dua sesi. Pertemuan pertama dilakukan di kantornya yang terletak di Kementerian Pertahanan, di mana Prabowo menerima para ketua partai KIM. Dalam sesi ini, mereka membahas komposisi kabinet, alokasi kementerian, serta calon-calon nama menteri yang akan diusulkan.
-
Bagaimana Prabowo melihat perbedaan koalisi? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Bagaimana Prabowo menilai kinerja Kabinet? Soal evaluasi, dia tentu akan melakukannya tanpa harus memberikan target waktu-waktu tertentu.'Saya kira tidak terpaku waktu ya (evaluasi kabinet). Saya tanamkan rasa tanggung jawab, saya menggugah cinta Tanah Air. Kalau orang itu cinta Tanah Air, kalau orang itu sadar dia harus bekerja untuk kepentingan sebaik-baiknya rakyat dan bangsa, saya kira hasilnya akan baik,' ujarnya.
Sebaliknya jika yang menang adalah Joko Widodo (Jokowi), 74 persen dari responden mengatakan akan melakukan pembelian aset (saham maupun obligasi) di pasar keuangan Indonesia, dan hanya 6 persen yang mengatakan akan melakukan penjualan.
"Kami melihat pendekatan koalisi Jokowi-Jusuf Kalla yang non-transaksional, dibanding pendekatan Prabowo - Hatta Rajasa yang kompromistis pragmatis, adalah pilihan antara perubahan atau status quo," menurut hasil survei Deutsche Bank yang diterbitkan tanggal 9 Juni 2014.
Sosok Jokowi sangat populer dan menjadi harapan di kalangan investor pasar modal maupun pasar obligasi.
Berdasarkan data Bareksa.com selama 5 tahun terakhir total dana asing yang masuk ke pasar saham Indonesia mencapai Rp85 triliun. Jika kita lihat dari Juni 2009 sampai ke level tertinggi di Mei 2013, dana asing yang masuk mencapai Rp97 triliun, kemudian terjadi dana keluar (outflow) akibat dari defisit neraca berjalan yang melebar dan menyebabkan rupiah terdepresiasi dari level Rp9.600 per dolar di awal tahun 2013 menjadi Rp12.200 per dolar di akhir tahun 2013.
Setelah itu defisit neraca berjalan berkurang dan sentimen positif dari pemilu mendorong investor asing kembali melakukan pembelian hingga senilai Rp36 triliun dari awal tahun 2014 sampai hari ini.
Survei oleh Deutsche Bank ini menunjukan 87 persen suara mengatakan bahwa hasil pemilu akan berpengaruh terhadap keputusan investasi mereka dan hanya 13 persen suara yang menyatakan hasil pemilu tidak berpengaruh atas keputusan investasi. Mengapa sosok Jokowi begitu disenangi oleh investor?
Dalam riset tersebut menjelaskan bahwa Jokowi dengan tegas menyatakan tidak ada transaksi koalisi dalam pembentukan kabinetnya bila dia menang, sedangkan Prabowo memperlihatkan adanya janji-janji politik kepada koalisinya. Hal ini yang menjadi kekhawatiran utama bagi investor, bahwa kabinet yang terbentuk tidak bisa menjalankan roda pemerintahan secara profesional. (skj)
(mdk/cza)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaPublik memiliki ekspektasi yang tinggi kepada Presiden ke-8 RI itu.
Baca SelengkapnyaDalam kesempatan tersebut Prabowo Subianto juga menyampaikan visi, misi dan program unggulannya.
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan mengungkap dua faktor yang membuat elektabilitas Prabowo berada di puncak.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengakui banyak pelaku bisnis wait and see karena khawatir situasi politik
Baca SelengkapnyaHarus diakui, kinerja investasi selama tahun politik akan sangat berpengaruh.
Baca SelengkapnyaMemanasnya kondisi politik di Indonesia dinilai akan menyebabkan ketidakpastian ekonomi di tanah air.
Baca SelengkapnyaDiakui Jokowi, banyak investor yang memilih untuk menunggu untuk berinvestasi di Indonesia saat pemilu 2024 berlangsung.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengakui dirinya juga kurang memiliki pemahaman mendalam terkait ekonomi.
Baca SelengkapnyaSalah satu surveinya terkait rencana PDIP bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaHarta Prabowo paling banyak dibanding 2 nama lainnya yaitu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaPrabowo diasosiasikan sebagai bacapres yang paling direstui Jokowi.
Baca Selengkapnya