Survei: Hanya 28 persen warga Jateng yang puas dengan kinerja Ganjar
Merdeka.com - Mayoritas masyarakat Jawa Tengah dinilai tak puas dengan kinerja Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Bahkan, tingkat kepuasan publik berada di bawah lima puluh persen, terjadi menjelang pemilihan gubernur Jawa tengah yang baru pada 2018 nanti.
Jateng Institute melakukan survei, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Gubernur Provinsi Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat ini sangat rendah yaitu hanya 28 persen. Sementara tingkat ketidak kepuasan terhadap Pranowo lebih tinggi, mencapai 41 persen. Sementara 31 persen memilih tidak menjawab.
Direktur Eksekutif Jateng Institute, Amin Suryanto mengatakan, faktor ketidak puasan publik terhadap kepemimpinan Ganjar terdiri dari beberapa aspek. Misalnya, korupsi, ekonomi dan pelayanan kesehatan.
-
Siapa yang mendukung Ganjar Pranowo? Eca dan Alam terlihat fokus juga menyaksikan Debat Capres 2024. Keduanya memberi dukungan untuk Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Apa yang diminta Ganjar kepada pendukungnya di Jawa Tengah? 'Kalau partai sudah kokoh, relawan sudah bersatu, tutup rapat, kunci, wis gembok, kuncine ojo ilang, dikunci rapat,' sambungnya.
-
Bagaimana Ganjar Pranowo menanggapi kritik? 'Kalau dihajar, saya sudah terlalu sering, dipuji juga pernah. Yang perlu disikapi dari kita jangan baperan karena kita berada pada posisi itu tuh, Anda itu wajib, wajib dikritik,' pungkas Ganjar.
-
Apa pernyataan Ganjar tentang pemerintahan Prabowo-Gibran? Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman merepons, pernyataan Ganjar Pranowo yang menyatakan akan berada di luar pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Kapan Ganjar Pranowo menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah? Dikethaui, Ganjar merupakan seorang politisi mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode sejak 23 Agustus 2013 – 5 September 2023.
"Praktik KKN (26 persen), Ekonomi Masyarakat (22 persen), Pembangunan Infrastruktur (19 persen), Pelayanan Kesehatan (12 persen) Pendidikan yang terjangkau (11 persen), dan pelayanan publik (9 persen)," kata Amin saat dihubungi merdeka.com, Kamis (3/8).
Selain itu, merosotnya kinerja Ganjar di mata warga Jateng, kata Amin, salah satunya karena terseretnya politikus PDIP itu dalam pusaran korupsi proyek e-KTP. Ganjar beberapa kali dipanggil KPK dan bersaksi di sidang. Namun, Ganjar menegaskan, sama sekali tidak menerima uang dari suap proyek e-KTP tersebut.
"Ini merupakan masalah yang dinilai cukup menjadi catatan hitam pemerintahan Ganjar Pranonowo," katanya.
Selain itu, kasus e-KTP, kata dia, menjadi isu yang cukup signifikan berpengaruh terhadap kredibilitas dan integritas Ganjar Pranowo, yang mana saat kampanye Pilgub Jateng 2013 selalu menggunakan jargon 'Ora Korupsi, Ora Ngapusi'.
"Ini menjadi peluang yang sangat besar bagi calon-calon penantang Ganjar di Pilgub Jawa Tengah 2018," kata Amin.
Survei dilakukan pada 6 – 17 Juli 2017 dengan mengambil 1.000 sample dari 35 kabupaten kota yang ada di Jawa Tengah. Survei dilakukan dengan cara tatap muka bertemu langsung dengan warga Jawa Tengah. Metode survei yang digunakan multistage random sampling. Dengan margin of error sebesar 5 persen.
Amien mengatakan, dana untuk melakukan survei dari kocek pribadi dan donatur. Dia meyakini, hal ini tidak terkait dengan partai politik.
"Karena kan kita lembaga, jadi otomatis dana pribadi dan donatur," katanya.
Sebelumnya, lembaga survei Populi Center juga mengeluarkan hasil survei Pilgub Jawa Tengah. Beberapa nama mulai muncul ke permukaan. Popularitas petahana, Ganjar Pranowo masih berada di posisi puncak.
Survei yang dilakukan 15-23 Mei 2017 tersebut menyebut, Gubernur petahana Ganjar Pranowo masih menempati posisi pertama untuk tingkat elektabilitas, popularitas, dan akseptabilitas.
Tingkat elektabilitas Ganjar sebesar 51,6 persen, jauh di atas nama-nama lainnya. Adapun nama-nama lainnya adalah mantan Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo (tingkat elektabilitas 4 persen), Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (DPW PKB) Jateng Yusuf Khudori (2,9 persen), Bupati Tegal Enthus Susmono.
Sementara itu, meskipun sudah melakukan go public dengan menyebar poster dan berulang kali menggelar acara, Bupati Kudus H. Musthofa yang telah dideklarasikan kader PDIP Kudus untuk bertarung pada Pilgub mendatang hanya mengantongi popularitas 1,5 persen.
Ganjar juga menyingkirkan ketenaran dua tokoh nasional yang digadang-gadang bakal turun gunung untuk bertarung di Pilgub Jateng, yakni Sudirman Said (mantan Menteri ESDM) yang hanya memperoleh elektabilitas 0,5 persen dan Marwan Jafar (mantas Mendes PDT) 0,3 persen.
Survei tersebut menggunakan metode wawancara tatap muka dengan 800 responden di 80 desa/kelurahan yang dipilih secara acak di 35 kabupaten/kota, dengan margin of error 3,39 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil survei Litbang Kompas, elektabilitas Ganjar unggul 4 persen dari Prabowo.
Baca SelengkapnyaSalah satunya, keberhasilan Ganjar menurunkan angka kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaPartai pendukung mendorong bacapres Ganjar Pranowo terus meningkatkan sosialisasi di masyarakat.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil yang didapat, 86,5 persen warga Jateng masih puas dengan kinerja Jokowi.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo membantah elektabilitasnya menurun.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator ini dilakukan pada tanggal 18-21 Februari 2024 kemarin.
Baca Selengkapnya48,60 persen warga Jakarta yang menilai perkembangan Jakarta di bawah kepemimpinan Heru Budi sama saja.
Baca SelengkapnyaDalam survei LSI Denny JA mengungkap empat alasan mengapa elektabilitas Ganjar melorot di Jateng.
Baca SelengkapnyaGanjar juga masih bersaing ketat dengan Prabowo dalam simulasi terhadap 10 nama, lima nama, hingga tiga nama yang diajukan untuk dipilih.
Baca SelengkapnyaPutri Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri ini pun tak menampik.
Baca SelengkapnyaPDIP yakin elektabilitas Capres Ganjar Pranowo akan meningkat tajam. Setelah tidak lagi menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya"Mayoritas warga cukup/sangat puas atas kinerja Joko Widodo sebagai Presiden, 75,8%," tulis dalam survei tersebut
Baca Selengkapnya