Tak kuasa PDIP menahan hasrat politik Emil Dardak maju Pilgub Jatim
Merdeka.com - Khofifah Indar Parawansa akhirnya bisa bernapas lega buat mencalonkan diri di Pilgub Jatim setelah Partai Demokrat dan Partai Golkar resmi memberi dukungan. Dengan Demokrat dan Golkar, Khofifah telah mencukupi syarat minimal 20 kursi DPRD buat mendaftarkan diri.
Sebab, bila dijumlah jumlah kursi kedua partai itu di DPRD Jatim total berjumlah 24 kursi yakni Demokrat 13 kursi dan Golkar 11 kursi. Menariknya, Khofifah memilih Bupati Trenggalek Emil Dardak yang notabene kader dari PDI Perjuangan sebagai pendampingnya di Pilgub Jatim.
Padahal seperti diketahui, PDI Perjuangan telah menetapkan jagonya di Jatim yakni Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Azwar Anas. Bahkan, jelang Megawati mengumumkan PDI Perjuangan mengusung pasangan Gus Ipul-Azwar Anas beberapa waktu lalu, Emil Dardak adalah salah satu kepala daerah kader PDI Perjuangan yang diundang ke kediaman Megawati buat membicarakan Pilgub Jatim.
-
Apa yang dilakukan PDIP untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Mengapa Khofifah dan Emil maju di Pilkada Jatim? Khofifah Indar Parawansa berpasangan dengan Emil Elistianto Dardak.
-
Kenapa PPP dukung Khofifah-Emil? 'Atas pertimbangan baik masukan dari para tokoh, habaib, dan juga usulan DPD PPP yang telah melakukan rapat dan telah lakukan komunikasi politik dengan Ibu Khofifah dan Pak Emil, maka memutuskan PPP untuk mendukung Ibu Khofifah dan Bapak Emil Dardak untuk melanjutkan kerjanya di Jatim,' kata Mardiono dalam sambutannya.
Usai pertemuan, Emil mengaku mendapat sejumlah amanah dari Megawati terkait pembangunan Jawa Timur. Namun apakah Megawati memberinya restu untuk maju di Pilgub Jatim, Emil saat itu tak menjawabnya secara pasti. Dia cuma berujar belum berorientasi ke arah sana. Infonya, dalam pertemuan itu Megawati meminta Emil tak mencalonkan diri karena PDI Perjuangan bakal mendukung pasangan Gus Ipul-Azwar Anas.
Pasca PDI Perjuangan mengumumkan mendukung Gus Ipul-Azwar Anas, nama Emil terus santer digadang-gadang sejumlah buat maju di Pilgub Jatim. Namun, PDI Perjuangan saat itu masih pede menjamin Emil mematuhi amanah Megawati Soekarnoputri untuk tidak mencalonkan diri.
"Saya jamin Mas Emil Dardak tidak maju di Pilkada Jatim mendatang dari partai lain," kata Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Kusnadi di Surabaya, Jumat (20/10) lalu.
Namun, Selasa (21/11) lalu, terjawab sudah Emil Dardak maju menjadi pendamping Khofifah di Pilgub Jatim. Saat itu, Partai Demokrat memberikan dukungan resmi kepada Khofifah-Emil.
Keduanya langsung menghadiri penyerahan surat dukungan yang diberikan langsung oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. Partai Golkar sehari kemudian menyusul. Rabu (22/11) kemarin, resmi mendukung Khofifah-Emil.
PDI Perjuangan pun bereaksi. Ketua DPC PDIP Trenggalek, Doding Rahmadi mengaku tak mampu menahan hasrat politik Emil maju menjadi pasangan Khofifah di Pilgub Jatim. Pihaknya mengaku tidak pernah diajak bicara dan tidak bisa mencegah keputusan politik Emil Dardak.
"Kalau kemudian Emil Dardak berubah dan mengambil pilihan politik berbeda, maka keputusan itu di luar kuasa kami. Kami pada sikap, mengikhlaskan Emil Dardak yang memilih jalannya sendiri," kata Doding Rahmadi via pesan WhatsApp (WA), kemarin.
Dia menduga, Emil Dardak tengah menapaki karir politiknya ke tingkat lebih tinggi. Hasrat politik itu yang diduga membuat Emil memutuskan siap meninggalkan Trenggalek.
"Sehingga di tengah jalan Emil Dardak berubah haluan dan mengambil pilihan politik berbeda dari mandat yang diterimanya. Bukankah Pilkada Jawa Timur menjadi tangga untuk kenaikan karir pemerintahan? Itu dugaan kami. Semoga tidak benar," katanya.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengaku menghormati pilihan Emil untuk maju menjadi wakil gubernur Jawa Timur bersama Khofifah. Menurut Hasto, biar rakyat Trenggalek dan Jawa Timur sendiri yang bisa menilai keputusan Emil tersebut.
"Setiap warga negara memiliki hak konstitusional untuk memilih dan dipilih. Pilihan Emil Dardak sah-sah saja. Sebagai seorang yang lama berpendidikan barat wajar jika memandang proses kepemimpinan sebagai proses loncatan karier sebagai hak individu sebagaimana diagungkan di Barat," katanya kemarin.
Sementara itu, Ketua Dewan Kehormatan PDIP, Komarudin Watubun mengatakan, Emil akan dipecat dari PDIP. Dia mengungkapkan, suami dari Hanuri Bachsin itu akan dipecat jika resmi jadi calon kepala daerah diusung partai lain.
"Nanti tunggu resmi. Nanti kalau resmi sudah menjadi calon dari partai lain ya kita pecat," katanya di komplek Parlemen, Jakarta Pusat, Rabu kemarin.
Dia menyayangkan sikap Emil yang membelok. Menurutnya, Emil adalah orang yang cerdas dan berpotensial. Menurutnya Bupati Trenggalek itu pernah jadi murid di sekolah partai calon kepala daerah yang diselenggarakan oleh PDIP.
Emil sendiri sudah angkat bicara soal pencalonannya. Dia mengaku sudah bertemu dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto soal pencalonannya bersama Khofifah.
"Saya sudah berbicara dan menemui dengan iktikad baik dengan pak Sekjen," kata Emil di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Nelly, Jakarta Barat, kemarin.
Emil mengatakan sudah sepakat dengan PDIP untuk menata pilihan masing-masing. "Tentunya kita sepakat untuk melihat ke depan dan juga tetap menghormati pilihan dari masing-masing pihak," ungkap Emil.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP bahkan sudah berkomunikasi dengan Partai Gerindra dan PAN.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah.
Baca SelengkapnyaKhofifah mengaku sudah dua kali bertemu dengan Ketua DPP PDIP Said Abdullah.
Baca SelengkapnyaDemokrat meyakini, partai lain tetap akan mendukung pasangan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024.
Baca SelengkapnyaEmil Dardak Ungkap Dapat Mandat dari Demokrat Dampingi Khofifah Lagi di Pilkada Jatim
Baca SelengkapnyaEmil Dardak memastikan bakal mendampingi Khofifah Indar Parawansa maju pada Pilkada Jawa Timur 2024.
Baca SelengkapnyaMeskipun telah mendapat dukungan dari banyak partai politik untuk jadi Cawagub Jatim, namun Emil dikabarkan masuk bursa menteri pada kabinet Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPDIP bukan hanya mendekati PKB saja. Kata Said, komunikasi PDIP dengan Partai Gerindra juga terus dilakukan.
Baca SelengkapnyaSaat ini nama Risma kembali muncul jelang Pilkada Jatim 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP mengklaim memiliki sejumlah kader yang mumpuni diusung di Pilgub Jatim.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut tidak ada yang berhak merasa akan dipilih menjadi cawapres Ganjar usai bertemu Megawati.
Baca SelengkapnyaPenyerahan surat rekomendasi disampaikan langsung oleh Plt Ketua Umum PPP, Mardiono di Kantor DPP PPP, Jumat (12/7/2024).
Baca Selengkapnya