TGB: Saya tetap dukung Jokowi, kalau ada risiko maka akan saya hadapi
Merdeka.com - Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi menegaskan tetap pada pilihannya untuk mendukung Joko Widodo atau Jokowi di Pemilu 2019. Keputusan TGB tersebut membuat sejumlah masyarakat bereaksi bahkan namanya dicoret dari pilihan capres PA 212.
"Saya tetap pada posisi saya, putusan saya mendukung Bapak Jokowi," ucap TGB di Gedung ICMI, Jakarta, Rabu (18/7/2018).
Dia menuturkan, jika memang ada risiko akan keputusannya yang diambil. Dirinya menegaskan akan siap menghadapi.
-
Siapa yang menolak Gubernur Jakarta ditunjuk Presiden? Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden.
-
Siapa yang pecat Jokowi? Pengumuman tersebut disampaikan oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun, dalam sebuah konferensi pers yang berlangsung di Jakarta.
-
Siapa yang protes atas hasil Pilpres di Bengkulu? Paslon 01 dan 03 Protes Prabowo-Gibran Menang di Bengkulu, Soroti Dugaan Bansos hingga Peran Pejabat
-
Mengapa banyak masyarakat yang tidak setuju Gibran menjadi cawapres? Alasan utama ketidakpantasan Gibran menjadi Cawapres lantaran masyarakat menilai usia Gibran masih terlalu muda dan belum memiliki pengalaman menjadi pejabat publik.
-
Siapa saja yang dipecat selain Jokowi? Selain Jokowi, Gibran, dan Bobby, terdapat 27 kader lain yang juga menerima sanksi berupa pemecatan. Keputusan ini menunjukkan bahwa tindakan tegas diambil terhadap semua pihak yang terlibat dalam pelanggaran.
-
Siapa saja yang termasuk TMS Pemilu? Syarat pemilih dalam Pemilu yang diatur oleh PKPU No. 7 Tahun 2022 mencakup kewarganegaraan, usia minimal 17 tahun, tidak sedang dalam pembinaan pidana, tidak menjadi anggota TNI/Polri aktif, dan tidak menjadi pengurus partai politik.
"Kalau ada resiko atas pilihan itu, akan saya hadapi," pungkasnya.
Diketahui, DPP Partai Demokrat akan memberikan sanksi terkait manuver TGB tersebut. Sanksi akan dibahas Dewan Kehormatan Partai setelah persiapan pencalegan rampung. Sanksi yang diberikan bisa berupa teguran dan bahkan pemecatan.
TGB yang notabenenya anggota Majelis Tinggi Demokrat, memuji kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Tak tanggung-tanggung, dia memandang sosok mantan Gubernur DKI itu layak maju kembali sebagai calon presiden di Pilpres mendatang.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Reaksi Ganjar Dengar Jokowi Sudah Kantongi Pilihan Capres
Baca SelengkapnyaGibran yang dianggap telah meninggalkan PDI Perjuangan sehingga harus ditinggalkan saja.
Baca SelengkapnyaJokowi akhirnya merespons pernyataan PDIP bahwa dirinya bukan lagi kader partai berlambang banteng hitam moncong putih itu.
Baca SelengkapnyaMasa depan politik Jokowi menjadi sorotan setelah PDIP memutuskan melepasnya. Golkar dan Gerindra siap menerima Jokowi dengan tangan terbuka.
Baca SelengkapnyaCivitas akademika dari puluhan perguruan tinggi melontarkan kritik dan peringatan kepada Presiden Jokowi atas sikapnya terkait penyelenggaraan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJelang Pemilu 2024, pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan perpecahan. Mereka yang dulu loyal dan kompak, kini saling serang.
Baca SelengkapnyaHubungan PDIP dengan Jokowi dikabarkan memanas, usai
Baca SelengkapnyaSikap politisi PDIP saat ini berbeda dengan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan masih menghormati Jokowi dan Gibran meski berbeda pilihan.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Partai Golkar mengusulkan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, presiden tidak mengurusi soal pencalonan presiden atau wakil presiden.
Baca Selengkapnya