Hasil Survei Pilpres Terbaru: 48,9% Masyarakat Nilai Gibran Tidak Pantas Jadi Cawapres
Usia Gibran masih terlalu muda jadi pertimbangan utama responden.
Hasil Survei Pilpres Terbaru: 48,9% Masyarakat Nilai Gibran Tidak Pantas Jadi Cawapres
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden, mendampingi calon presiden Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Siapa yang menilai Gibran bisa jadi cawapres Prabowo? Ia mengakui saat ini sudah ada dua calon yang digadang-gadang akan mendampingi Prabowo yaitu Erick Thohir dan Gibran Rakabuming. 'Dan kalau dia memilih Gibran mungkin akan diserang dengan isu politik dinasti. Walaupun semuanya kan politik dinasti seperti SBY maupun Megawati,' jelas Indaru.
-
Apa tanggapan Gibran soal debat cawapres? 'Ya saya mengikuti keputusan KPU,' ujar Gibran disela menghadiri acara ibadah dan perayaan Natal WBI BPD di Pendapi Gede, Balai Kota Solo, Sabtu (2/12).
-
Kenapa Gibran jadi Cawapres? Gibran Rakabuming Raka dan Prabowo Subianto sementara ini menjadi pemenang Pilpres versi quick count. Gibran Rakabuming Raka dan Prabowo Subianto sementara ini menjadi pemenang Pilpres versi quick count.
-
Siapa yang memutuskan Gibran cawapres? Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR Saleh Daulay menyebut, bahwa Gibran Rakabuming Raka sudah memenuhi syarat sebagai calon kandidat cawapres. Saleh mengatakan, PAN menyerahkan ke Gibran sendiri apakah mau menjadi cawapres untuk Prabowo Subianto.
-
Apa risiko Gibran jadi cawapres Prabowo? 'Dan kalau dia memilih Gibran mungkin akan diserang dengan isu politik dinasti. Walaupun semuanya kan politik dinasti seperti SBY maupun Megawati,' jelas Indaru.
-
Mengapa Gibran bisa menjadi cawapres? Gibran bisa menjadi cawapres usai keluarnya putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 90/PUU-XXI/2023 mengenai syarat usia capres-cawapres.
Keputusan Gibran sempat mendapat banyak pertentangan dari publik karena menguatnya isu dinasti politik yang mengiringi pencalonannya. Lantas, bagaimana sebenarnya respons masyarakat terhadap Gibran di Pilpres.
Survei Charta Politika mencatat bahwa sebanyak 48,9 persen masyarakat merasa Gibran tidak pantas menjadi Cawapres pada Pemilu, sedangkan 38,2 persen menyatakan sebaliknya, bahwa Gibran masih pantas untuk melaju sebagai Cawapres. Sementara itu, 12,9 persen lainnya tidak menjawab atau tidak tahu.
Alasan utama ketidakpantasan Gibran menjadi Cawapres lantaran masyarakat menilai usia Gibran masih terlalu muda dan belum memiliki pengalaman menjadi pejabat publik. Ini ditandai dengan perolehan skor Gibran pada kategori tersebut sebesar 55,4 persen.
Alasan selanjutnya karena dugaan praktik politik dinasti yang sedang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo dengan 26,7 persen suara.
Disusul 12,4 persennya karena bentuk nyata penyalahgunaan kekuasaan oleh Presiden Joko Widodo, lalu 3,2 persen yang menilai Gibran orang yang ambisius dan tidak punya loyalitas terhadap partai politik atau organisasi.
Survei berjudul 'Peta elektoral Pasca Putusan MK dan Pendaftaran Capres Cawapres' ini disusun oleh Charta Politika dari tanggal 26 - 31 Oktober 2023. Populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah memenuhi syarat pemilih.
Metode pengambilan data dalam survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka. Wawancara ini dilakukan kepada 2.400 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling. Margin of error diperkirakan kurang lebih 2 persen dan quality control sebanyak 20 persen dari sampel.
Reporter magang: Aleda Fanesya