Tim AMIN Siapkan 1.000 Pengacara untuk Sengketa MK, TKN: Mau 1 Juta juga Tak Masalah
TKN mengklaim juga telah memiliki bukti-bukti dugaan kecurangan untuk dibawa MK.
Silvester menyebut, bagi TKN gugatan yang bakal dibawa tim AMIN bukan sesuatu mengkhawatirkan
Tim AMIN Siapkan 1.000 Pengacara untuk Sengketa MK, TKN: Mau 1 Juta juga Tak Masalah
Tim Hukum Nasional (THN) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) menyiapkan setidaknya 1.000 pengacara untuk menghadapi sengketa pemilihan presiden (Pilpres) 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Seperti diketahui, tim Hukum Nasional (THN) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) menyiapkan setidaknya 1.000 pengacara untuk menghadapi sengketa pemilihan presiden (Pilpres) 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Pengacara dari Tim Hukum AMIN ada 1.000 orang yang akan support (mendukung) di MK," kata Juru Bicara Timnas AMIN Iwan Tarigan dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
Iwan menyatakan, pihaknya juga telah memiliki bukti-bukti dugaan kecurangan untuk dibawa MK.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Silvester Matutina menegaskan, pihaknya tidak gentar mau berapapun tim AMIN membawa pengacara. Bahkan, mau membawa sejuta pengacara pun TKN tidak khawatir.
"Enggak ada masalah sih, mau 1000 orang mau 1 juta orang, bagi kami enggak ada masalah ya kan, yang penting adakah bukti yang akurat dan valid yang paling penting itu dulu," ujar Silvester di kawasan Jakarta, Jumat (15/3).
"Kalau satu juta orang pun pengacara paling hebat di republik ini ataupun mengambil dari dunia internasional, ya silakan silakan saja," sambungnya.
Silvester menyebut, bagi TKN gugatan yang bakal dibawa tim AMIN bukan sesuatu mengkhawatirkan. Sebab, TKN tidak pernah membentuk tim untuk mencurangi pemilu.
"Bagi kami sih bukan sesuatu yang mengkhawatirkan, karena kami tahu memang di tim kampanye nasional 02 TKN 02 kami tidak punya tim membentuk tim kecurangan gitu. Jadi kami enggak khawatir sama sekali," jelasnya.
Siap Hadapi Sengketa Pemilu, TKN Yakin Bukti Lawan Lemah
Dalam kesempatan yang sama, Silvester meyakini, bukti-bukti yang diajukan pihak lawan akan lemah.
"Saya pikir kami juga sudah ada tim hukum yang sudah dibentuk, dan kami siap karena kami juga merasa bahwa bukti-bukti yang nanti akan diajukan menurut kami sih akan lemah ya, tidak yang signifikan," katanya.
Silvester tidak khawatir lantaran pada pemilu sebelumnya, pihaknya sudah mempunyai tim yang mengumpulkan seluruh formulir C1 yang valid di seluruh Indonesia.
"Jadi harusnya, biasanya waktu kami di 2014, kita itu punya tim data center yang mengumpulkan semua C1 dari seluruh Indonesia dan itu valid ya," ucapnya.
Silvester lantas mencontohkan wadah Kawal Pemilu. Dia mengatakan, Kawal Pemilu mencakup 82,29 persen dari TPS, data C1 dan juga dari Sirekap.
"Dn saya pikir Kawal Pemilu ini dari 2014, 2019 tidak pernah meleset. Jadi apa yang mereka lakukan kami sangat menghargai ya," ucapnya.
Lebih lanjut, Silvester menghargai kerja-kerja dari para penyelenggara pemilu hingga tataran TNI-Polri. Dia juga meminta agar tim paslon 01 dan 03 menghargai kerja-kerja para saksi di TPS.
"Jadi saya menghimbau kepada paslon 01 dan 03 hargai juga dong saksi-saksi kalian yang begitu siang dan malam bekerja dan memang tidak menemukan apapun gitu loh," katanya.
"Jadi jangan sampai saksi-saksi ini udah kerja dengan baik, tapi dipatahkan oleh isu yang menyesatkan yang dihembuskan oleh 01 dan 03," tandasnya.