Tunjuk stafsus intelijen, Jokowi dinilai tak percaya pada BIN
Merdeka.com - Presiden Jokowi berencana akan menarik Komjen Pol (Purn) Gories Mere dan Diaz Hendropriyono sebagai pejabat teras Istana Negara. Gories akan mengisi posisi Staf Khusus Bidang Intelijen dan Keamanan sementara Diaz mengisi posisi Staf Khusus Bidang Sosial.
Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari curigai penunjukan itu memperlihatkan Jokowi sudah tak percaya lagi pada Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) yang kini disandang Sutiyoso.
"Tanya ke presiden, apa jangan-jangan enggak percaya pada KaBIN, kan enggak boleh. Atau ada hambatan komunikasi kan enggak boleh juga. Saya enggak tahu maksud presiden angkat Goris dan Diaz," kata Kharis saat dihubungi, Senin (11/7).
-
Dimana Jokowi akan bekerja di IKN? 'Kalau kantor presiden, Istana Presiden insyaallah sudah siap pada bulan Juli itu,' kata Basuki di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/3).
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
-
Siapa yang dilantik Jokowi sebagai Menteri Kominfo? Budi Arie Setiadi dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika saat ini.
-
Siapa yang dilantik Jokowi menjadi Ketua KPK? Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Nawawi Pomolango sebagai Ketua KPK sementara.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
Politikus PKS tersebut mengaku bahwa dirinya kaget terkait keputusan Jokowi tersebut. Hal tersebut lantaran tak dikonsultasikan pada komisi I DPR.
"Kami akan tanya ke Kabin, emang ada hambatan apa sehingga dibentuk staf khusus intelijen untuk jembatani masalah intelijen," tuturnya.
Namun dia mengakui bahwa kondisi intelijen saat ini minim koordinasi. Dia mencontohkan pada kasus bom bunuh diri di Solo.
"Mereka tidak solid dengan saling menyalahkan dan lempar tanggung jawab. Nanti ujung-ujungnya Polres disalahkan padahal mereka enggak memiliki kemampuan atasi teror. Yang punya kemampuan itu ya Densus dan BNPT, punya program dan pelatihan, terlatih dan punya anggaran yang besar," ungkapnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Herindra sendiri merupakan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi dikabarkan menitipkan nama menteri di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaNotabene Budi Gunawan disebut-sebut merupakan 'pihak' Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaMenurut peneliti BRIN, seharusnya Jokowi tidak mobilisasi intelijen negara untuk memata-matai partai politik.
Baca SelengkapnyaJokowi mengusulkan M. Herindra yang saat ini menjabat Wakil Menteri Pertahanan 2019-2024 menggantikan Budi Gunawan.
Baca SelengkapnyaSebelum menjabat Wakapolri, dia pernah menjadi ajudan presiden.
Baca SelengkapnyaJokowi mengusulkan nama wamenhan M Herindra sebagai calon kepala BIN.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan yang telah diberhentikan oleh Presiden Joko Widodo dan mengusulkan nama Herindra.
Baca Selengkapnya"Beliau adalah Presiden dengan approval rating terbaik di dunia hingga saat ini, saya rasa tidak berlebihan," kata Budi Gunawan.
Baca SelengkapnyaTerlebih, menurut Mardani, pernyataan Jokowi disampaikan di hadapan para relawan pendukungnya.
Baca SelengkapnyaLetjen (Purn) Muhammad Herindra akan menjabat sebagai Kepala BIN untuk menggantikan Budi Gunawan yang telah diberhentikan oleh Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaSosok penggantinya bukan orang sembarangan dan sudah mengenal baik Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca Selengkapnya