Ungkapan-ungkapan Presiden Jokowi Ketika Kesal
Merdeka.com - Presiden Jokowi tak henti-hentinya diserang dengan berbagai isu oleh lawan politik. Mulai dari isu PKI, SARA hingga ekonomi muncul selama menjabat sebagai kepala negara dan pemerintahan.
Awalnya mantan gubernur DKI Jakarta itu tak bergeming diterpa isu-isu tersebut. Namun belakangan, Jokowi mulai menunjukkan kekesalannya sampai keluar ungkapan-ungkapan yang bikin kontroversi. Berikut ulasannya soal ungkapan Jokowi:
Jokowi: Mau Saya Tabok Orangnya
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Bagaimana Jokowi ekspresikan kemarahan saat parlemen? Di kesempatan sama, Jokowi juga mengekspresikan kemarahan sambil kepalkan tangan.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
Selama empat tahun memimpin, Presiden Jokowi selalu dikaitkan dengan PKI. Dia dituding keturunan dan juga aktivis PKI. Jokowi tak bisa lagi menyembunyikan kekesalannya atas tudingan-tudingan itu. Dia menyatakan bakal mencari siapa yang menyebar isu bohong tersebut.
"Ini yang kadang-kadang haduh. Mau saya tabok orangnya di mana, saya cari betul. Saya ini sudah 4 tahun digini-giniin. Sabar, sabar ya Allah, sabar, sabar. Tapi sekarang saya berbicara karena jangan sampai ada 9 juta orang percaya terhadap berita-berita begini," kata Jokowi.
Kata Sontoloyo
Sebagai manusia biasa, Presiden Jokowi mempunyai batas kesabaran. Saat terus menerus diserang dia pun menunjukkan kekesalannya. Salah satunya ketika rencana penganggaran Dana Kelurahan jadi polemik sebagian pihak.
Dari persoalan itu kemudian keluar ungkapan politikus sontoloyo dari mulut Jokowi. Ungkapan itu bentuk kekesalan kepala negara lantaran niatnya membantu rakyat malah dipolitisasi. Sehingga mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengingatkan rakyat agar hati-hati dengan para politikus.
"Hati-hati banyak politikus baik-baik tapi banyak juga politikus sontoloyo. Kita lihat mana yang bener mana yang enggak betul. Kita lihat jangan sampai dibawa oleh politikus-politikus hanya untuk kepentingan sesaat, memudarkan kesatuan persatuan dan persaudaraan kita," ujar Jokowi.
Jokowi: Itu Namanya Politik Genderuwo
Tak cuma sontoloyo, Presiden Jokowi juga sempat menyebut kata genderuwo ditujukan kepada para politikus. Jokowi geram lantaran saat ini banyak politikus yang melakukan politik tidak beretika dengan propaganda menakutkan, membuat ketakutan, kekhawatiran, dan propaganda ketakutan. Menurut dia tidak hanya membuat takut, politikus semacam itu juga ingin memunculkan situasi ketidakpastian.
"Membuat ketakutan. Masak masyarakatnya sendiri dibuat ketakutan? Itu namanya politik genderuwo, nakut-nakuti, politik genderuwo," kata Jokowi.
Gebuk
Beberapa waktu lalu, muncul isu jika Partai Komunis Indonesia (PKI) telah bangkit kembali. Mendengar kabar tersebut, Presiden Jokowi meminta pihak yang menyebut bangkitnya PKI untuk menunjukkan bukti. Jokowi menegaskan tidak ada tempat lagi bagi PKI.
"Kalau ada tunjukkan kepada kita, kepada saya. Saya gebuk detik itu juga. Upaya hukumnya jelas, sudah dilarang. Apalagi sampai disorong-sorongkan ke saya, seolah-olah saya melindungi. Ini supaya jelas," ujar Jokowi.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pidato kenegaraan Presiden Jokowi jelang hari kemerdekaan Indonesia, mengejutkan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyampaiakan ia sering mendapat umpatan kata-kata kasar di media sosial. Hal itu disampaikan Jokowi dalam sidang umum di DPR, Rabu (16/8).
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi menyamaikan uneg-unegnya saat berpidato di sidang tahunan MPR/DPR/DPD.
Baca SelengkapnyaIsu yang beredar, mulai dari pembatalan kenaikan UKT yang tinggi, hingga masalah yang menyeret Kejaksaan Agung dan Polri
Baca SelengkapnyaMahfud melihat hal itu terjadi karena sejumlah langkah Jokowi banyak dikritik oleh publik.
Baca SelengkapnyaJokowi tetap menganggap sebuah kritikan sebagai kebebasan berekspresi.
Baca SelengkapnyaMahfud melihat hal itu terjadi karena sejumlah langkah Jokowi banyak dikritik oleh publik.
Baca SelengkapnyaSecara pribadi, Jokowi mengaku tak masalah dihina dan diejek.
Baca SelengkapnyaTercatat BEM UGM dua kali memberikan kritik dalam bentuk poster dan baliho kepada Presiden Jokowi
Baca Selengkapnya"Banyak permasalahan rakyat yang harus diselesaikan," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, kebebasan dan demokrasi di negeri ini malah digunakan untuk melampiaskan kedengkian dan fitnah.
Baca Selengkapnya