Video: Santri demo kecam kicauan "sinting" Fahri Hamzah
Merdeka.com - Anggota Tim Pemenangan Prabowo - Hatta , Fahri Hamzah , politisi dari Partai Keadilan Sejahtera, mungkin tidak menyangka bahwa celetukannya di Twitter akan membuat banyak orang tersinggung. Akibatnya, ratusan santri di berbagai kota turun ke jalan untuk menuntut Fahri Hamzah minta maaf.
Lihat videonya di sini :
-
Siapa yang Fahri Hamzah sebut sebagai tokoh besar yang bersatu? “Ini adalah dua tokoh besar. Orang hebat dua-duanya, yang selama ini oleh politik dibuat bertengkar, sekarang kita buat mereka bersatu,“ tutur Fahri, Minggu (28/1)
-
Kenapa Fahri Hamzah mengajak masyarakat untuk menggunakan akal sehat? “Ayo kita ke tengah, tinggalkan yang lain. Yang lain adalah kepingan-kepingan kemarahan dan kepingan-kepingan kekecewaan. Tidak wajar kita berpolitik dan mengambil keputusan tentang pemimpin karena marah dan kecewa,“ kata Fahri
-
Apa jalan tengah yang Fahri Hamzah maksud? Fahri Hamzah menjelaskan jalan tengah yang dimaksudnya adalah upaya untuk bersatu dalam arti tidak ekstrem ke kanan atau ke kiri, serta mendahulukan kepentingan rakyat.
-
Siapa yang menendang Hanafi? Kejadian itu terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial tik tok. Peristiwa itu bermula saat pemain dari Kabupaten Blitar mencetak gol ke gawang Kota Malang melalui titik putih atau penalti. Para pemain futsal Kabupaten Blitar merayakan gol tersebut dengan selebrasi sujud syukur. Tidak disangka saat Hanafi, pemain futsal Kabupaten Blitar melakukan sujud syukur tiba-tiba ada seorang pemain lawan yang menendangnya dengan keras.
-
Apa peran Habib Hasan di Indonesia? Beliau dikenal sebagai ulama dan salah satu tokoh besar Islam di Indonesia.
-
Siapa yang mendapat sorotan saat safari dakwah? Kehadiran Marsha Timothy menjadi sorotan. Meskipun banyak yang mengharapkan ia mengenakan hijab, tetapi dedikasinya dalam mengikuti pengajian tetap diapresiasi oleh warganet.
Sementara, ratusan santri dari Aliansi Santri Indonesia juga menggelar aksi demonstrasi di depan Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS), Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis 3 Juli 2014.
Mereka memprotes komentar politikus PKS Fahri Hamzah melalui akun Twitter-nya tentang janji calon presiden Joko Widodo untuk menetapkan 1 Muharram sebagai Hari Santri.
"Kami mengecam pernyataan Fahri Hamzah . Dia politisi partai Islam tetapi dia tidak menginginkan hari santri, hari kiai dan ulama," kata Ketua Umum Forum Silaturahmi Santri Banten Agus Korib di depan DPP PKS , Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta, seperti ditulis kompas.com.
Berdasarkan berita dari Detik.com, Rabu 2 Juli 2014 di kota Makassar Sulawesi Selatan, puluhan orang yang menamakan dirinya Forum Santri Sulawesi Selatan (Sulsel), juga mendatangi kantor Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera di jalan AP Pettarani, Makassar. Mereka mendesak politisi PKS Fahri Hamzah meminta maaf atas kicauannya di twitter yang menyebut penetapan hari santri nasional pada 1 Muharram sebagai hal yang sinting.
Dalam aksinya, massa Forum Santri Sulsel yang datang beratribut sarung sambil membawa poster berisi kecaman pada Fahri Hamzah , karena dinilai telah melukai kelompok ulama dan santri yang disampaikan melalui akun twitter pribadinya.
Koordinator aksi Forum Santri Sulsel Asri Thaib dalam orasinya menyebutkan, tanggal 1 Muharram bagi umat Islam merupakan hari yang dibanggakan umat Islam, khususnya bagi kelompok santri yang tugasnya menuntut ilmu agama.
"Kami sangat sakit hati mendengar pernyataan politisi yang berasal dari partai Islam, kami minta Fahri segera minta maaf secara terbuka bagi seluruh santri di Indonesia, selain itu pula kami sepakat apabila tanggal 1 Muharram dijadikan hari santri nasional," pungkas Asri.
Demo anti Fahri Hamzah juga mengalir di sejumlah daerah. Di Purwakarta, Jawa Barat, sejumlah santri membakar foto Fahri Hamzah . Mereka meminta Fahri meminta maaf. Demo serupa juga terjadi di sejumlah daerah lainnya.
Seperti diberitakan, kicauan Fahri Hamzah telah menyakiti hati santri. Marwan Jafar, Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kemarin menilai bahwa komentar Fahri Hamzah di Twitter itu ibarat menantang perang kaum santri.
"Pernyataan Fahri ibarat tantangan perang terbuka kepada kiai, pesantren dan santri yang menyambut gembira janji Jokowi 1 Muharam sebagai Hari Santri," kata Marwan Jafar kepada wartawan detikcom, Selasa 1 Juli 2014.
Menurut Marwan, tidak ada satupun pihak yang mengingkari peran dan perjuangan santri dan pesantren sejak zaman merebut kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan maupun mengisi pembangunan. Pernyataan Fahri Hamzah ( PKS ) dinilai melecehkan peranan dan eksistensi santri maupun pesantren di seluruh penjuru tanah air.
"Kami meminta agar Fahri Hamzah menarik ucapan tersebut dan dalam waktu 1 x 24 jam ke depan, Fahri Hamzah harus meminta maaf kepada jutaan santri maupun Pak Jokowi sendiri," tegas Marwan.
Padahal pencanangan Hari Santri Nasional itu merupakan permintaan dari Ponpes Babussalam yang disampaikan oleh pimpinan ponpes KH Thoriq Darwis kepada calon presiden Joko Widodo .
Protes serupa muncul dari Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU). Melalui ketuanya, Sultonul Huda, KBNU menilai pernyataan Fahri itu telah melecehkan dan menghina kelompok santri. Pernyataan Fahri, kata dia, adalah bukti bahwa legislator asal Partai Keadilan Sejahtera itu ( PKS ) itu tidak paham dengan kontribusi santri.
"Fahri tidak paham peran sejarah berdirinya bangsa Indonesia yang melibatkan kaum santri dari pra kemerdekaan dan mengisi kemerdekaan sampai sekarang. Kami akan melawan sampai titik darah penghabisan ucapan jorok Fahri itu," ujar Sulton dalam rilisnya, kepada wartawan, Senin 30 Juni 2014 seperti dikutip jpnn.com.
Pernyataan Fahri Hamzah itu, kata Sulton, akan membuat kelompok santri Indonesia tidak berpihak pada pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Pasalnya, Fahri merupakan bagian dari tim pemenangan pasangan nomor urut 1 tersebut.
"Tim Prabowo-Hatta melalui Fahri ( PKS ) sudah jelas-jelas antisantri. PKS adalah penumpang gelap di dalam perjalanan bangsa kita dan penumpang gelap reformasi," tegasnya.
Sementara Ketua Umum GP Ansor, Nusron Wahid, menilai Anggota Tim Pemenangan Prabowo-Hatta Fahri Hamzah tak memahami sejarah Islam hingga menganggap Jokowi Sinting karena akan menjadikan 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional.
Menurut Nusron, Jokowi jauh lebih baik karena menebar kebaikan-kebaikan yang sifatnya inspiratif seperti Hari Santri, Hari Inovasi Nasional, Hari Buruh dan lain-lain. Itu jauh lebih baik daripada menebar janji kekuasaan dan kursi menteri kepada semua pendukungnya.
"Lagian dengan memberikan Hari Santri Nasional itu, apakah mengganggu produktivitas bangsa Indonesia? Saya kira lebih banyak manfaatnya dari pada mudharatnya," kata Nusron di Jakarta, Senin 30 Juni 2014 seperti dikutip beritasatu.com.
"Fahri itu orang tidak tahu dan memahami sejarah Islam. 1 Muharram itu hari sakral, sebab hari itu merupakan momentum hijrah."
Menurutnya, hijrah itu seharusnya tak hanya dimaknai simbolik sebagai perjalanan dari Makkah menuju Madinah. Tapi juga revolusi mental dari substansi hijrah yang dikontekskan dengan keadaan di Indonesia. Yakni Hijrah dari pemerintahan yang korup menuju pemerintahan yang bersih.
"Kalau gagasan itu dianggap sinting, berarti yang menganggap sinting adalah bahlul dan sontoloyo, dan tidak bisa memaknai hijrah dalam konteks santri di Indonesia," tegasnya.
Sedangkan Koordinator Nasional Laskar Santri Nusantara (LSN) Mohammad Utomo menilai pernyataan Politisi PKS Fahri Hamzah yang menyebut Jokowi sinting karena menjanjikan 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional adalah cerminan amnesia sejarah, sempit pandangan dan dangkal pemahaman sejarah.
"Kami sebagai bagian dari santri sungguh merasa terlecehkan, terhinakan dan dilukai karena pernyataan Fahri Hamzah . Karena kami bukan warga negara yang sinting. Tapi kami bagian penting dari negeri ini yang punya peranan nyata membangun negeri," kata Moh Utomo, di Jakarta, Senin 30 Juni 2014, seperti dikutip beritasatu.com.
Karena itu, LSN meminta agar Fahri menarik ucapan tersebut dan dalam waktu 24 jam ke depan. Menurutnya, Fahri harus meminta maaf kepada jutaan santri seluruh Indonesia.
Selain itu, LSN meminta agar pasangan Prabowo-Hatta mengajari kepada seluruh tim suksesnya untuk tidak melecehkan santri.
"Jika Prabowo-Hatta mendiamkan saja perilaku antisantri dari Fahri Hamzah tersebut, maka sama saja artinya Prabowo-Hatta juga melecehkan dan meremehkan santri se-Indonesia," katanya.
Karena itu, LSN menyerukan kepada seluruh santri dan pesantren se-Indonesia untuk tidak memilih pasangan capres-cawapres Prabowo-Hatta pada Pilpres 9 Juli mendatang karena telah melecehkan Santri se-Indonesia. (skj) (mdk/cza)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Massa Aksi Kamisan mendesak penegak hukum untuk menghentikan kriminalisasi terhadap pembela HAM, Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti.
Baca SelengkapnyaJPU menilai pernyataan Haris melalui akun YouTube telah mencemarkan nama baik Luhut.
Baca SelengkapnyaPondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat kembali jadi sasaran demonstrasi.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan berujung penusukan tersebut diketahui terjadi saat kedua santri berinisial SF, 19, warga Rembang
Baca SelengkapnyaMirisnya, sosok tersebut bahkan diinjak hingga dipukul.
Baca SelengkapnyaPelapor kasus ini pertama kalinya adalah HA, istri Kiai Fahim.
Baca SelengkapnyaMereka meminta kepolisian mengusut tuntas kasus penusukan dan penganiayaan santri di Prawirotaman.
Baca SelengkapnyaTerdakwa Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Luhut Binsar Pandjaitan
Baca SelengkapnyaPj Wali Kota Prabumulih Elman menyesalkan tindakan guru yang ingin mempermalukan siswa yang tidak berinfak.
Baca SelengkapnyaPolisi menjelaskan motif di balik peristiwa berdarah yang mengakibatkan tewasnya satu orang warga Sampang.
Baca SelengkapnyaUsai pembacaan tuntutan, pendukung Haris Azhar maupun Fathia berteriak gaduh.
Baca SelengkapnyaKasus bullying itu terjadi pada Senin (20/5) lalu sekitar pukul 15.00 WIB.
Baca Selengkapnya