Viral Guru Paksa Siswa SD Berinfak, Pj Wali Kota Prabumulih Berang
Pj Wali Kota Prabumulih Elman menyesalkan tindakan guru yang ingin mempermalukan siswa yang tidak berinfak.
Warganet dihebohkan dengan video viral para guru memaksa anak didiknya berinfak. Video itu sengaja direkam dengan tujuan agar orang tua siswa tahu anaknya yang tidak mau berinfak.
Viral Guru Paksa Siswa SD Berinfak, Pj Wali Kota Prabumulih Berang
Peristiwa itu terjadi di salah satu SD Negeri di Prabumulih, Sumatera Selatan. Video berdurasi 56 detik itu viral setelah diunggah akun Instagram @prabumulihngehits, Senin (15/1).
Kejadian itu membuat Penjabat Wali Kota Prabumulih Elman berang. Dia menyesalkan tindakan guru tersebut terlebih dengan maksud mempermalukan siswa yang tidak berinfak.
Elman mengaku sudah menginstruksikan Dinas Pendidikan untuk menindaklanjuti masalah ini. Evaluasi terhadap kinerja guru tersebut mesti dilakukan.
Begitu juga dengan kepala sekolah sebagai pimpinan. Jika perlu, mereka diberikan sanksi sebagai bentuk pertanggungjawaban.
"Setelah lihat video itu, saya langsung kontak Kadis Pendidikan, perlu ditindaklanjuti," ungkap Pj Wali Kota Prabumulih Elman, Kamis (18/1).
Elman mengaku sering kali mengingatkan seluruh aparat pemerintahan, termasuk guru, tidak melakukan pungutan liar dalam bentuk apa pun. Program infak sudah dijalankan Pemkot Prabumulih sehingga tidak perlu dilakukan oleh sekolah.
"Saya minta kejadian ini tidak terulang lagi, apalagi sampai memaksa," tegas Elman.
Sebagai sanksi sosial, guru dan kepala sekolah harus mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada murid dan wali murid. Dia tak ingin tindakan guru seperti ini membuat masyarakat resah.
"Harus minta maaf kepada wali murid," tegas Elman.
Kepala SD Negeri 82 Prabumulih Lisnaini mengakui peristiwa itu terjadi di sekolah yang dipimpinnya. Infak tersebut rutin digelar setiap Kamis dengan dengan tujuan membantu orang yang membutuhkan.
Program itu disertai dengan pembacaan Surah Yasin yang melibatkan seluruh warga sekolah. Hanya, pengambilan video dilakukan tanpa sepengetahuannya dan guru-guru lain.
"Benar itu di sekolah kami, tapi tanpa sepengetahuan kami," kata Lisnaini.
Lisnaini mengakui kasus ini tengah diproses Dinas Pendidikan Prabumulih. Dia menyampaikan permohonan maaf kepada warga dan Pemerintah Kota Prabumulih atas video yang membuat gaduh tersebut.
"Kami minta maaf atas kesalahan itu, tidak akan terulang lagi," kata Lisnaini.