Viral Guru di SMAN 3 Takalar Diduga Hina Pekerjaan Orang Tua Siswa, Ini Respons Disdik Sulsel
Sebuah video menunjukkan seorang guru pria diduga menghina pekerjaan orang tua siswa sebagai petani.
Diduga, guru dalam video itu menyebut siswa tersebut sebagai hanya anak seorang petani.
Viral Guru di SMAN 3 Takalar Diduga Hina Pekerjaan Orang Tua Siswa, Ini Respons Disdik Sulsel
Sebuah video berdurasi 1 menit 35 detik menunjukkan seorang guru pria diduga menghina pekerjaan orang tua siswa sebagai petani. Terungkap video itu terjadi di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Takalar.
Dalan rekaman terlihat seorang guru duduk bercerita dengan seorang siswa di dalam kelas. Diduga, guru dalam video itu menyebut siswa tersebut sebagai hanya anak seorang petani.
Pernyataan sang guru tersebut, langsung ditanggapi oleh seorang siswi yang merekam kejadian tersebut.
Siswi tersebut membalas perkataan sang guru bahwa petani juga pekerjaan.
"Petani pekerjaan tonji pak, yang penting halal. Kenapa ki permasalahkan petani?," tanya siswi yang merekam dalam video tersebut.
Bahkan terlihat dalam video tersebut seorang siswa seakan menantang sang guru karena menghina pekerjaan orang tua temannya.
Setelahnya, terjadi keributan di dalam kelas tersebut. Bahkan sejumlah murid keluar kelas dan sang guru mencoba menenangkan para siswa.
Resposn Kepala Dinas Pendidikan Sulsel
Terkait video viral tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Iqbal Andi Najamuddin mengatakan kasus tersebut sudah ditangani dengan baik oleh sekolah. Ia mengaku sudah ada mediasi dilakukan sekolah.
"Sudah ditangani dan ada proses mediasi kemarin. Jadi kemarin sudah selesai (permasalahannya)," ujarnya singkat, Jumat (6/10).
Terpisah Kepala SMAN 3 Takalar, Ilham Dg Tutu membenarkan kejadian tersebut di sekolahnya, tepatnya kelas XII. Ilham menyampaikan jika guru dalam video dan siswa yang ada di ruangan tersebut telah dikonfirmasi.
"Tadi itu bersama pengawas kami sudah panggil guru yang bersangkutan, selama sekitar 1 jam menyampaikan bahwa apa yang dia lakukan masuk kategori bullying. Setelah itu kami panggil perwakilan siswa menanyakan duduk permasalahannya," ujarnya.
Ia melanjutkan, setelah dipertemukan, anak-anak tersebut telah berbesar hati memaafkan guru dengan syarat tidak ingin diajar lagi oleh guru tersebut. "Akhirnya anak anak memaafkan gurunya tadi dengan catatan tidak ingin lagi diajar oleh guru yang bersangkutan" ungkapnya.
Ilham berharap semua pihak bisa menahan diri dan tidak tersulut dengan adanya hal ini.
Ia pun meminta maaf atas insiden yang terjadi di sekolahnya dan berharap kejadian ini tidak berulang kembali.