Wacana Presiden Tiga Periode, PKS Yakin PDIP juga Menolak
Merdeka.com - Wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode kembali hidup. PKS mengendus isu tersebut bangkit kembali setelah Presiden Joko Widodo hadir dalam acara relawan Nusantara Bersatu. Bahkan, tidak dipungkiri isu tiga periode masuk menjadi proses politik di parlemen.
Hanya saja, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera meyakini akan ditolak mentah-mentah mayoritas fraksi di parlemen. Termasuk juga PDI Perjuangan dengan kursi terbanyak dan partai utama pengusung Jokowi.
"Ya namanya isu, kemungkinan. Kalau saya tetap melihat PDIP menolak, PKS menolak tiga periode, saya pikir banyak partai juga menolak. Kita jangan masuk ke lubang yang sama, kasihan negeri ini," ujar Mardani di DPR, Jakarta, Selasa (29/11).
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Apa pesan penting dari Kasad Maruli Simanjuntak? 'Untuk menghadapi dan memecahkan masalah, kalian perlu menerapkan metode berpikir ilmiah seperti yang kalian dapatkan dalam dunia akademis selama di Akademi Militer,' ucap Maruli Simanjuntak.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Apa yang dipesan Jokowi ke TNI-Polri? 'TNI Polri harus berani masuk ke hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Pesawat tempur perlu, iya. Tank perlu, iya. Tapi hati-hati juga dengan drone.' kata Jokowi.
MPR pun tidak bisa mengambil proses politik sendiri. Perlu ada komunikasi dengan banyak pihak. Mardani yakin mayoritas fraksi di MPR akan menolak wacana tiga periode.
"Tetapi bagaimana pun MPR lembaga tinggi negara bukan lembaga tertinggi negara tetap berkomunikasi dengan DPR dan DPD harus berjalan. Sebagian besar (fraksi) menolak setahu saya," ujarnya.
Mardani pun khawatir amandemen konstitusi untuk Pokok Pokok Haluan Negara menjadi pintu masuk bagi wacana perpanjangan masa jabatan presiden.
"Isu tiga periode tidak tertutup, tetap kita khawatir apalagi ada pintunya tuh, konvensi kenegaraan, PPHN itu. Artinya peluang amandemen tetap ada dan kalau amandemen ada dengan kondisi sekarang yang agak tidak imbang berbahaya," katanya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada dua kubu yang dinilai saling bertentangan di internal PDIP.
Baca SelengkapnyaCak Imin merupakan salah satu tokoh yang pernah mengusulkan Jokowi tiga periode.
Baca SelengkapnyaTiga nama itu merupakan kader PKS. Tidak ada tokoh dari luar PKS.
Baca SelengkapnyaHasto juga menyinggung adanya permintaan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi menjadi tiga periode.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra tidak yakin jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menjadi oposisi pada pemerintah selanjutnya.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PKS Mardani Ali Sera meminta presiden maupun presiden terpilih tidak cawe-cawe dalam Pilgub Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaPartai Keadilan Sejahtera (PKS) menolak jika Anies Baswedan menjadi calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Deddy Yevry Sitorus menduga PKB sebenarnya tidak nyaman berkoalisi dengan PKS.
Baca SelengkapnyaCak Imin menegaskan PKB hingga kini akan tetap bersama Gerindra.
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfuz Sidik, PKS selama masa kampanye Pilpres 2024, banyak melakukan serangan negatif kepada Prabowo-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PKS Mardani Ali Sera merespons kabar Anies Baswedan mempertimbangkan maju kembali di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaDua partai parlemen PKS dan PDIP ancang-ancang bakal mendukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta.
Baca Selengkapnya