4 Masalah Kesehatan yang Memperburuk Obesitas Muhammad Fajri
Merdeka.com - Setelah sempat dirawat sejak Jumat, 9 Juni 2023 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), pria obesitas dengan berat 260 Kg, Muhammad Fajri meninggal dunia pada Kamis, 22 Juni 2023 dini hari. Terhitung, Fajri dirawat selama dua minggu ini dan telah menjalani berbagai penanganan.
Kadis Kesehatan Kota Tangerang, Dini Anggraeni, mengonfirmasi berita duka tersebut.
"Iya, untuk lebih jelas masih menunggu info dari RSCM," tutur Dini beberapa waktu lalu.
-
Kapan Fajri meninggal? Informasi meninggalnya Fajri disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr Dini Anggraeni, Kamis (22/6) pagi.
-
Kenapa Fajri dirawat di RSCM? Fajri sudah kurang lebih dua pekan dirawat untuk menstabilkan kesehatannya dan menurunkan bobot tubuh yang tinggi.
-
Kapan pria itu meninggal dunia? Sejak kejadian tersebut, ia terus positif mengidap virus corona selama 613 hari hingga kematiannya pada Oktober tahun lalu.
-
Kapan pria itu meninggal? Peneliti menduga pria tersebut memiliki tinggi 1,9 meter, meninggal sekitar abad ke-15 atau awal abad ke-16 ketika wilayah tersebut masih menjadi satu dengan Denmark dan Norwegia.
-
Siapa Muhammad Fajri? Pasien 26 tahun bernama Muhammad Fajri itu sebelumnya ditangani tim medis di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
-
Kapan almarhum meninggal? Melansir dari akun Instagram infookutiimur, Rabu (26/6), simak ulasan informasinya berikut ini.
Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mengaku telah mempersiapkan personil untuk membantu proses evakuasi jenazah jika dibutuhkan.
"Kita sudah siapkan personel jika dibutuhkan," ungkap Dini.
Sebelum kepergiannya, kondisi Fajri memang tergolong parah sehingga mengharuskan pihak RSCM untuk mengerahkan belasan dokter multidisiplin. Pada pekan lalu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama RSCM, Lies Dina Liastuti mengungkap bahwa ada 14 dokter multidisiplin keilmuan yang diturunkan untuk menangani Fajri. Sejumlah dokter spesialis yang menangani Fajri adalah sepsialis di bidang:
1. Anestesiologi dan Perawatan Intensif
2. Respirologi
3. Endokrin-Metabolik
4. Gastro-Enterologi
5. Kardiologi
6. Ilmu Penyakit Dalam
7. Bedah Digestif
8. Bedah Vaskuler
9. Urologi
10. Neurologi
11. Psikiatri
12. Dermatologi Venerologi
13.Rehabilitasi Medik
14. Gizi Klinik, dan lainnya.
Walau begitu, kondisi Fajri tidak tertolong terutama karena terdapat sejumlah masalah kesehatan yang memperburuk kondisinya. Terhitung ada empat masalah kesehatan yang memperburuk kondisi Fajri.
Saturasi Oksigen Rendah dan Munculnya Komplikasi
1. Rendahnya Saturasi Oksigen
Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, ketika menjalani perawatan di RSCM Jakarta, ia mengalami kesulitan dalam meningkatkan tingkat oksigen dalam tubuhnya. Hingga akhir pekan lalu, pria yang mengalami obesitas dan berasal dari Tangerang tersebut masih memerlukan bantuan oksigen melalui selang selama masa perawatan di RSCM.
"Terakhir itu masih pakai selang oksigen, karena saturasinya masih di bawah 95. Jadi, pasien saat ini masih berjuang melewati masa kritis, itu kami pantau pada saat Jumat, saat kami meninjau langsung ke sana," terang Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Suhendra.
2. Miliki Komplikasi
Sebelumnya, dokter spesialis kulit dan kelamin, Shannaz Nadia Yusharyahya menyampaikan bahwa Fajri mengalami komplikasi. Fajri mengalami kesulitan bernapas dan mengidap penyakit filariasis atau disebut juga kaki gajah. Tubuh Fajri juga mengalami pembengkakan pada organ-organ karena adanya penyumbatan.
“Mungkin salah satu dari diagnosis kita ialah filariasis dan kita sedang cari penyebabnya. Kaki kanannya bengkak membesar,” kata Nadia.
Masalah Jantung dan Paru serta Infeksi pada Luka
3. Permasalahan Jantung dan Paru
Selama sebulan terakhir ini, Fajri diketahui sudah tidak bisa tidur dalam posisi telentang. Dokter ICU RSCM, Sidharta Kusuma Manggala, menjelaskan bahwa kondisi ini merupakan pertanda masalah pada paru-paru dan jantung pasien.
“Riwayat Fajri dalam 1 bulan terakhir sudah tak bisa tidur telentang. Ini menandakan ada masalah di paru-paru dan jantung,” jelas Sidharta.
4. Muncul Infeksi Luka
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama RSCM, Lies Dina Liastuti mengungkap bahwa selain mengalami obesitas, Fajri juga mengalami banyak luka di sekujur tubuh. Munculnya luka ini membutuhkan perawatan tersendiri karena sudah mengalami infeksi.
“Banyak luka di mana-mana. Saking besar dan gemuknya, beberapa gesekan antara anggota tubuh juga bisa menimbulkan luka. Misalnya, di paha dan di punggung karena susah telentang,” kata Lies pada pekan lalu
Reporter: Tiara LanindaSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasien obesitas asal Tangerang yang memiliki bobot lebih dari 260 Kilogram dikabarkan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaRamdan mengaku kakaknya itu telah menempuh perjalanan yang cukup jauh hampir enam jam
Baca SelengkapnyaFaisal Basri dikabarkan mengalami serangan jantung dan memiliki riwayat diabetes.
Baca SelengkapnyaProses itu pun berlangsung kurang lebih selama satu setengah jam.
Baca SelengkapnyaSaat ini, bengkak di kedua kakinya justru semakin membesar dan membuat Engky, tidak dapat melakukan aktivitas.
Baca SelengkapnyaAhmad Juwanto yang berbobot 230 kilogram itu hanya bisa berbaring saat dievakuasi.
Baca SelengkapnyaSultan Rifat hampir satu pekan menjalani perawatan di RS Polri.
Baca SelengkapnyaAgar kembali naik berat badannya, yang sempat menurun 22 kg, dari 68 kg menjadi 46 kg.
Baca SelengkapnyaSultan kini menjalani pengobatan di Rumah Sakit Polri.
Baca SelengkapnyaBerat badan Sultan Arifat sempat turun 22 kilogram akibat luka di leher usai terjerat kabel optik.
Baca SelengkapnyaSatu petugas KPPS bernama Muh Fahriansyah (26) meninggal dunia usai 3 hari dirawat di RS.
Baca SelengkapnyaBerita duka pagi ini datang dari kalangan ekonom Indonesia. Sosok ekonom senior dan kritis Faisal Basri meninggal dunia.
Baca Selengkapnya