Apa Itu CABG dan Fungsinya untuk Pasien Jantung Koroner? Ini Penjelasannya
Ini penjelasan Dr. Med. dr. Yanto S Tjang, SpBTKV, Subsp. VE(K), PhD dari RS RS EMC Grha Kedoya seputar CAGB dan fungsinya untuk penyakit jantung koroner.
Sejumlah pasien yang menderita penyakit jantung koroner biasanya akan menerima tindakan Coronary Artery Bypass Graft (CABG) atau biasa juga dikenal dengan istilah Bypass. Tindakan ini biasanya perlu dilakukan agar kondisi kesehatan pasien tidak semakin menurun dan sekaligus meningkatkan kualitas hidup mereka. Akan tetapi, apa itu sebenarnya CAGB dan bagaimana perannya dalam mengurangi gejala penyakit jantung koroner pada pasien?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Dr. Med. dr. Yanto S Tjang, SpBTKV, Subsp. VE(K), PhD (Dokter Spesialis Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular) dari RS EMC Grha Kedoya memberikan penjelasan seputar CAGB dan fungsinya untuk penyakit jantung koroner. Simak informasinya berikut ini!
-
Apa itu Penyakit Jantung Koroner? Penyakit Jantung Koroner (PJK) masih menjadi salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Penyakit ini terjadi akibat penyumbatan atau penyempitan pada pembuluh darah koroner, yang merupakan jalur utama untuk mengalirkan oksigen dan nutrisi ke otot jantung.
-
Apa itu operasi bypass jantung? Coronary Artery Bypass Grafting (CABG) atau yang biasa dikenal dengan operasi bypass jantung merupakan salah satu prosedur operasi yang diperuntukkan untuk pengidap penyakit jantung koroner.
-
Bagaimana cara kerja operasi bypass jantung? Tujuan dari dilaksanakannya prosedur ini adalah untuk membuat sebuah saluran baru melewati pembuluh darah yang tersumbat akibat adanya penyempitan arteri yang mengalami penyumbatan akibat adanya penumpukan plak atau lemak pada arteri.
-
Mengapa operasi bypass jantung dilakukan? Adapun penumpukan plak atau lemak tersebut sendiri dapat menyebabkan pecahnya arteri serta membentuk gumpalan darah yang dapat berujung pada kurangnya oksigen pada jantung dan menyebabkan jantung berhenti berfungsi sehingga memicu serangan jantung.
-
Kenapa operasi bypass jantung diperlukan? Meskipun operasi bypass jantung dapat menurunkan risiko serangan jantung, meredakan gejala nyeri dada, dan memperpanjang usia harapan hidup hingga 10 tahun, prosedur ini bukanlah pilihan pertama dalam mengatasi penyakit jantung koroner karena risiko yang cukup tinggi. Namun, operasi ini perlu dipertimbangkan apabila: 1. Pengobatan Lain Tidak Efektif: 2. Multiple Blockages: Arteri koroner jantung yang tersumbat lebih dari satu.3. Jantung Melemah: Jantung melemah karena terjadi beberapa sumbatan pada arteri koroner.4. Sumbatan di Arteri Koroner Kiri: Arteri koroner sebelah kiri tersumbat menyebabkan tersendatnya pasokan oksigen.
-
Bagaimana prosedur operasi bypass jantung dilakukan? Operasi bypass jantung biasanya berlangsung selama 3-6 jam, tergantung pada jumlah pembuluh darah yang dicangkokkan. Prosedur ini dapat dilakukan dengan menggunakan mesin pintas jantung paru atau tanpa mesin tersebut, di mana jantung tetap berdenyut saat operasi berlangsung.
CAGB Bertujuan untuk Menangani Penyumbatan di Pembuluh darah
CAGB sendiri merupakan tindakan yang menggunakan teknologi berbasis kateter, seperti angioplasti dan pemasangan stent. Tindakan ini biasanya dilakukan dengan tujuan menangani penyumbatan yang terjadi pada pangkal saluran pembuluh darah.
Adapun prosedur CAGB dilakukan dengan membuat jalur baru di sekitar pembuluh darah arteri yang mengalami penyempitan atau penyumbatan. Saluran baru ini dibuat dengan proses pencangkokan pembuluh darah dari area tubuh lainnya ke sekitar arteri yang tersumbat. Adanya jalur alternatif ini diharapkan dapat membuat aliran darah tetap lancar, sehingga otot jantung tetap mendapatkan pasokan oksigen dan nutrisi yang memadai.
Prosedur CAGB untuk Pasien Jantung Koroner
Untuk melakukan operasi ini, umumnya dokter bedah akan mengambil pembuluh darah yang sehat dari kaki, lengan, atau dada, kemudian menghubungkannya untuk melewati arteri yang tersumbat di jantung. Menggantikan arteri koroner yang tersumbat pun tak bisa menggunakan pembuluh darah sembarangan. Biasanya, pembuluh darah yang dipakai adalah Vena Safena, yang diambil secara endoskopi (menggunakan kamera kecil dimasukkan ke dalam sayatan kecil) atau menggunakan sayatan lompatan (serangkaian sayatan kecil yang dipisahkan oleh kulit utuh).
Pembuluh darah yang dipilih sebagai saluran bypass tersebut pun juga harus memenuhi kriteria tertentu, sehingga hasilnya tidak mengganggu sirkulasi. Untuk pembuluh darah yang bisa digunakan dalam operasi ini umumnya harus bisa menjangkau dari aorta ke arteri koroner, dan ukurannya harus tepat untuk dipasang ke arteri koroner.
Agar bisa mencangkok pembuluh arteri ke bagian jantung, dokter bedah umumnya akan membuat sayatan di tengah dada atau (sternotomi garis tengah). Dalam prosedur ini, tulang dada itu sendiri harus dipotong dan direntangkan menggunakan retraktor agar visual rongga dada bisa terlihat dengan lebih jelas. Barulah, proses pencangkokan bisa dilanjutkan.
Meski begitu, perlu diingat bahwa sebelum mendapatkan rujukan untuk menjalani operasi jantung ini, sebagian besar pasien biasanya akan mendapatkan perawatan awal yang dilakukan di Cath Lab. Namun, adanya operasi CAGB untuk pasien tetap menjadi salah satu andalan dalam pengobatan penyakit jantung koroner.
Itulah kira-kira penjelasan yang bisa dipahami terkait CAGB dan manfaatnya untuk penderita jantung koroner. Apabila ingin berkonsultasi lebih lanjut seputar proses operasi CAGB atau berencana melakukan tindakan tersebut, maka kunjungi saja Dr. Med. dr. Yanto S Tjang, SpBTKV, Subsp. VE(K), PhD (Dokter Spesialis Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular) dari RS EMC Grha Kedoya.