Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Benarkah Nata De Coco Berbahan Seperti Plastik dan Bahaya Bagi Tubuh?

Benarkah Nata De Coco Berbahan Seperti Plastik dan Bahaya Bagi Tubuh? Ilustrasi nata de coco. ©shutterstock.com/jreika

Merdeka.com - Beberapa waktu lalu, terdapat unggahan yang menyebut bahwa nata de coco mengandung bahaya. Disebut bahwa nata de coco memiliki bahan seperti plastik serta tidak larut di dalam perut. Benarkah hal tersebut?

Kabar tersebut mendapatkan bantahan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia lewat sebuah siaran pers di laman resmi pom.go.id. Dalam pernyataannya, BPOM menulis bahwa nata de coco merupakan pangan yang dibuat dari bahan baku air kelapa. Dalam kategori pangan, produk ini masuk ke dalam kelompok bahan baku berbasis buah.

BPOM juga menulis bahwa dalam proses pembuatannya, pangan yang mirip gel ini terbentuk dari jutaan benang selulosa yang berlapis-lapis.

Orang lain juga bertanya?

"Sehingga menjadikan pangan ini mengandung serat tinggi yang baik untuk tubuh," tulis BPOM.

Serat Selulosa yang Dikira Plastik

BPOM juga menjelaskan bahwa benang serat tipis atau selulosa yang ada di nata de coco, sering disebut juga sebagai dietary fiber atau serat pangan yang memang diperlukan dan penting untuk pencernaan.

"Lapisan yang banyak tersebut juga membuat nata de coco bisa memerangkap cairan. Jika ditekan, cairan tersebut akan keluar dan yang tertinggal adalah benang-benang serat yang menyerupai lembaran tipis. Lembaran tipis ini lah yang diisukan atau disebut-sebut seolah-olah lembaran plastik."

Dalam unggahan di media sosial Facebook Gabungan Pengusaha Nata De Coco Indonesia (GAPNI), Rahmad Agus Koto dari Divisi Pendidikan dan Litbang GAPNI menjelaskan bahwa serat selulosa yang ada dalam nata de coco sama persis dengan selulosa dalam sayur dan buah.

"Bedanya selulosa nata de coco dibentuk oleh bakteri pangan melalui proses fermentasi air kelapa, sedangkan selulosa sayur dan buah dibentuk oleh tumbuh-tumbuhan," tulis Rahmad.

BPOM juga menyatakan, potongan nata de coco yang awalnya lembut dan kenyal, bisa digigit putus dan menjadi sangat liat dan sulit untuk disobek apabila cairannya berkurang. Hal ini karena yang tertinggal adalah kumpulan benang-benang serat tipis tadi.

Melihat Kualitas Nata de Coco

BPOM memaparkan bahwa untuk melihat mutu nata de coco yang baik, Anda bisa melihat dari warnanya yang putih bersih, transparan, memiliki struktur kuat, tidak mudah hancur, tidak lengket, tidak berbau asam, serta tidak mengandung kotoran.

Dalam laman Kementerian Pertanian Badan Litbang Pertanian dijelaskan, kualitas nata de coco yang baik juga ditentukan oleh beberapa elemen seperti bahan baku, penambahan sumber nitrogen, penambahan sumber karbon, starter nata, wadah fermentasi dan sanitasi.

Balitbang Kementan juga menjelaskan bahwa bahan baku pembuatan nata de coco haruslah air kelapa murni yang tidak tercampur air atau kotoran lain.

"Air kelapa tidak harus segar asalkan jangan lebih dari 8 hari penyimpanan karena telah berubah sifatnya akibat adanya fermentasi dan kontaminasi bakteri," tulis laman tersebut.

Lebih lanjut, Rahmat menyatakan bahwa serat selulosa memiliki manfaat untuk melancarkan sistem pencernaan manusia. Selain itu, dia menambahkan bahwa bagi mereka yang jarang mengonsumsi atau tidak suka sayur-sayuran, nata de coco bisa menjadi makanan alternatif.

Reporter: Giovani Dio PrasastiSumber: Liputan6.com

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Berikan Perlindungan Serius untuk Kesehatan Masyarakat, Industri Wajib Patuhi PerBPOM Label Bahaya BPA
Pemerintah Berikan Perlindungan Serius untuk Kesehatan Masyarakat, Industri Wajib Patuhi PerBPOM Label Bahaya BPA

Regulasi aturan pelabelan BPA harus dipatuhi oleh industri mengingat risikonya yang tak bisa diabaikan dari sisi kesehatan.

Baca Selengkapnya
8 Cara Membuat Nata De Coco Lezat & Praktis, Bisa Jadi Bisnis Rumahan
8 Cara Membuat Nata De Coco Lezat & Praktis, Bisa Jadi Bisnis Rumahan

Berikut cara membuat nata de coco yang lezat dan bisa menjadi bisnis rumahan.

Baca Selengkapnya
Bahaya Natrium Dehidroasetat pada Kasus Roti Okko: Dapat Picu Kanker hingga Gangguan Ginjal
Bahaya Natrium Dehidroasetat pada Kasus Roti Okko: Dapat Picu Kanker hingga Gangguan Ginjal

natrium dehidrosetat dalam dosis tinggi dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Viral Diduga Pakai Pengawet Kosmetik, ini Fakta Roti Aoka dan Okko Temuan BPOM
VIDEO: Viral Diduga Pakai Pengawet Kosmetik, ini Fakta Roti Aoka dan Okko Temuan BPOM

Terhadap temuan ini, BPOM memerintahkan produsen roti Okko untuk menarik produk dari peredaran

Baca Selengkapnya
BPOM Belum Atur Penggunaan Natrium Dehidroasetat pada Makanan, Ini Alasannya
BPOM Belum Atur Penggunaan Natrium Dehidroasetat pada Makanan, Ini Alasannya

Plt Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM, Ema Setyawati mengungkapkan alasannya.

Baca Selengkapnya
BPA Berbahaya, Sekjen PB IDI Sebut Masyarakat Harus Dididik
BPA Berbahaya, Sekjen PB IDI Sebut Masyarakat Harus Dididik

Pada 27 negara di Uni Eropa, penggunaan BPA pada kemasan makanan dan minuman sudah dilarang.

Baca Selengkapnya
Roti Okko Ditarik dari Pasaran karena Mengadung Natrium Dehidroasetat
Roti Okko Ditarik dari Pasaran karena Mengadung Natrium Dehidroasetat

Penarikan ini usai BPOM menemukan kandungan natrium dehidroasetat (sebagai asam dehidroasetat) yang tidak sesuai dengan komposisi pada roti tersebut.

Baca Selengkapnya
Membedah Natrium Dehidroasetat, Pengawet yang Terkandung di Roti Okko
Membedah Natrium Dehidroasetat, Pengawet yang Terkandung di Roti Okko

Apa Itu Natrium Dehidroasetat, Pengawet yang Terkandung di Roti Okko

Baca Selengkapnya
Ini yang Harus Dilakukan Jika Terlanjur Makan Roti Okko Mengandung Natrium Dehidroasetat
Ini yang Harus Dilakukan Jika Terlanjur Makan Roti Okko Mengandung Natrium Dehidroasetat

Mengonsumsi makanan yang mengandung natrium dehidroasetat berlebihan bisa memicu kanker sampai gangguan ginjal.

Baca Selengkapnya
Pelabelan Bahaya BPA pada Kemasan AMDK di Indonesia Mendapat Penolakan dari Korporasi Multinasional
Pelabelan Bahaya BPA pada Kemasan AMDK di Indonesia Mendapat Penolakan dari Korporasi Multinasional

Aturan baru terkait pelabelan AMDK ini bertujuan untuk melindungi konsumen dari risiko paparan BPA.

Baca Selengkapnya
Soal Pelabelan Bahaya BPA Galon Guna Ulang oleh BPOM, Epidemiolog: Sudah Tepat dan Penting
Soal Pelabelan Bahaya BPA Galon Guna Ulang oleh BPOM, Epidemiolog: Sudah Tepat dan Penting

Epidemiolog mendukung upaya pelabelan bahaya BPA pada galon guna ulang sebagai upaya perlindungan pada masyarakat.

Baca Selengkapnya
Hasil Penelitian di Amerika: BPA Bisa Tingkatkan Potensi Obesitas pada Anak dan Remaja
Hasil Penelitian di Amerika: BPA Bisa Tingkatkan Potensi Obesitas pada Anak dan Remaja

Temuan ini makin mengintensifkan topik seputar risiko kesehatan yang terkait paparan BPA di Amerika Serikat dan di banyak negara lain di dunia.

Baca Selengkapnya