Berhasil Menang Lawan Covid-19 Selama 305 Hari, Perjuangan Kakek Ini Patut Ditiru
Merdeka.com - Berjuang untuk sembuh dari paparan Covid-19 memang menjadi perjuangan yang tak mudah. Proses pemulihan yang memakan waktu tentu membutuhkan semangat untuk sembuh yang tinggi dari setiap orang yang terpapar.
Kakek berusia 72 tahun asal Bristol, Inggris, jadi salah satu penyintas Covid-19 yang patut ditiru kegigihannya dalam perang melawan virus Corona. Kakek bernama Dave Smith, pensiunan instruktur mengemudi memecahkan rekor sebagai penderita Covid-19 terlama di dunia.
Dave dinyatakan positif Covid-19 selama 305 hari berturut-turut. Seperti dilansir dari Manchester Evening News, para ahli percaya bahwa kasus Smith adalah infeksi Covid-19 persisten terlama yang pernah tercatat. Pria itu terpaksa hidup dengan efek dari virus tersebut selama hampir satu tahun.
-
Apa rekor yang dicetak pria itu? Dia bahkan mendapatkan tempat di Guinness Book of World Records pada 1971 untuk puasa terlama yaitu 382 hari.
-
Siapa yang menunjukkan semangat aktif di usia tua? Seseorang yang telah lanjut usia justru cenderung ingin lebih aktif, seolah-olah ingin mengingat kembali masa-masa muda mereka.
-
Kenapa kakek-kakek ini tetap aktif di usia tua? Semangat kakek-kakek ini menunjukkan bahwa mereka hidup sepenuhnya. Mereka terlibat dalam berbagai kegiatan, mulai dari olahraga ekstrem hingga mengejar hobi yang unik.
-
Bagaimana kakek-kakek ini tetap aktif? Penuaan tampaknya tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk tetap aktif.
-
Apa yang dilakukan kakek ini untuk tetap aktif? Mereka terlibat dalam berbagai kegiatan, mulai dari olahraga ekstrem hingga mengejar hobi yang unik.
-
Siapa pemegang rekor menahan napas di air? Mengutip IFLScience, Senin (14/10), rekor menahan napas di bawah air dipegang oleh Budimir Šobat pada tahun 2021, dengan waktu 24 menit dan 37 detik.
Smith kemudian membagikan kisahnya bagaimana virus itu memengaruhi kehidupan dan mata pencahariannya.
"Saya batuk selama lima jam berturut-turut, tanpa henti. Pada satu titik, saya terbaring di tempat tidur selama 2-3 bulan."
Dirawat sejak Mei 2020
Smith pertama kali dirawat di rumah sakit pada Mei 2020 dengan batuk dan demam. Tes PCR mengonfirmasi bahwa dia menderita Covid-19 dan setelah delapan hari, dia dipulangkan tetapi mengalami sesak napas yang signifikan.
Kondisi sesak napas diselingi dengan demam yang semakin parah memaksa pria itu kembali dirawat di rumah sakit pada Agustus, September, Oktober, dan Desember 2020.
Pada Desember 2020, uji coba terapi remdesivir harian – pengobatan umum untuk Covid-19 – dihentikan karena tidak berpengaruh padanya.
Turun 53 kg, sempat pasrah dengan kematian
Istri Smith juga menceritakan bagaimana selama infeksi tersebut, ia berpikir suaminya tidak akan berhasil mengatasi penyakit tersebut. Hal ini dikarenakan suaminya memiliki sistem kekebalan yang terganggu. Karena virus itu, berat badan Smith bahkan turun dari 117 kg menjadi 64 kg.
Smith juga mengingat bagaimana keadaan menjadi sangat buruk sehingga dia berada di ambang kematian. Dia bahkan meminta istrinya untuk mulai mengatur pemakamannya dalam lima waktu terpisah.
Pengobatan yang akhirnya berhasil
Meski sempat pasrah akan kondisinya, Namun Smith tetap berusaha untuk sembuh. Sampai akhirnya ada satu pengobatan yang sukses membuatnya negatif Covid-19. Smith diobati dengan antibodi monoklonal, seperti casirivimab dan imdevimab yang direkayasa di laboratorium. Perawatan itu akhirnya terbukti berhasil.
Sumber: Liputan6.comPenulis: Sulung Lahitani (mdk/dzm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca SelengkapnyaSeolah menghiraukan kondisi fisiknya yang tengah jatuh sakit, aksi seorang pria lanjut usia berikut ini justru begitu menyayat hati.
Baca SelengkapnyaKisah Paul Alexander, Manusia dengan Paru-Paru Besi yang Hidup Paling Lama, Meninggal di Usia 78 Tahun
Baca SelengkapnyaTak main-main, kakek gaul satu ini punya rekor bermain cukup tinggi layaknya anak muda
Baca SelengkapnyaIa mengaku sudah 11 hari melakukan perjalanan tersebut.
Baca SelengkapnyaMomen tersebut berhasil menjadi sorotan hingga viral di media sosial TikTok.
Baca SelengkapnyaPemilik akun @mukhlis_142 menceritakan kisah seorang bapak penderita stroke yang ia temui secara random.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaSeorang kakek 70 tahun telah viral di media sosial karena memiliki tubuh berotot. Simak kisah perjalanannya!
Baca SelengkapnyaMeski usianya sudah tidak muda lagi, semangatnya begitu luar biasa.
Baca SelengkapnyaKomaruddin memulai aksi jalan kaki sejak 5 Agustus lalu, dan direncanakan selesai pada 26 Agustus mendatang.
Baca SelengkapnyaSetelah diperiksa, ternyata Pak Slamet didiagnosa terkena stroke.
Baca Selengkapnya