Mengapa Manusia Bisa Menahan Nafas Lebih Lama saat Di Bawah Air? Ini Penjelasan Ilmuwan
Refleks menyelam mamalia membantu manusia menahan napas lebih lama saat berada di bawah air.
Pernahkah Anda memperhatikan bahwa lebih mudah menahan napas lebih lama saat berada di bawah air? Fenomena ini, yang juga terjadi pada mamalia lain, dikenal sebagai refleks menyelam mamalia.
Ketika mamalia berada di air, serangkaian perubahan fisiologis otomatis terjadi. Ini kemungkinan dipicu oleh sensor pada saraf trigeminal ketika wajah terkena air.
-
Bagaimana berenang meningkatkan daya tahan? Aktivitas berenang melibatkan hampir seluruh tubuh, dan perlawanan dari air menambah tingkat tantangan dibandingkan dengan olahraga di darat. Latihan berenang secara teratur dapat membantu atlet meningkatkan stamina, yang sangat dibutuhkan dalam banyak olahraga yang mengandalkan ketahanan fisik, seperti sepak bola, basket, dan rugby.
-
Gimana ikan bernafas di air? Ikan bernafas di air dengan?Jawab: Tenang
-
Bagaimana manusia bertahan? Salah satu peneliti di School of Medicine, New York, mengatakan bahwa diperkirakan populasi manusia modern pada saat itu berjumlah 1.280 selama 117.000 tahun lamanya.
-
Mengapa ikan bertaring ini bisa bernapas udara? Diperkirakan penurunan oksigen atmosfer selama Devonian Pertengahan dapat menjelaskan mengapa beberapa ikan berevolusi untuk melengkapi pernapasan insang dengan pernapasan udara.
-
Bagaimana proses menghela napas bekerja? 'Menghela napas membantu memperbesar permukaan paru-paru dan meningkatkan pertukaran gas,' katanya.
-
Kenapa Suku Bajo bisa menyelam dalam? Ciri Fisik Berbeda Penelitian ilmiah mengungkap ada perbedaan fisik pada organ internal Suku Bajo. Mereka memiliki limpa lebih besar 50% dari manusia pada umumnya. Hal inilah yang membuat Suku Bajo bisa menyelami laut hingga kedalaman 70 meter dengan satu tarikan napas.
Ketika respons ini aktif, Anda akan berhenti bernapas secara otomatis, detak jantung melambat, dan resistensi pembuluh darah perifer meningkat. Dengan meningkatnya resistensi vaskular, tubuh dapat menyimpan oksigen untuk organ vital seperti otak dan jantung, sementara aliran darah dialihkan dari kelompok otot yang tidak aktif.
Mengutip IFLScience, Senin (14/10), rekor menahan napas di bawah air dipegang oleh Budimir Šobat pada tahun 2021, dengan waktu 24 menit dan 37 detik. Untuk mencapai waktu seperti ini, penyelam profesional terlebih dahulu menghirup oksigen murni sebelum menyelam.
Refleks untuk bernapas terutama dikendalikan oleh chemoreceptor yang mempertahankan kadar oksigen dan karbon dioksida dalam darah. Selama menahan napas, kadar karbon dioksida dalam darah meningkat, dan oksigen menurun. Dorongan awal untuk bernapas muncul dari peningkatan karbon dioksida, yang kemudian memicu chemoreceptor untuk merespons penurunan oksigen.
Pada titik ini, dorongan untuk bernapas akan meningkat drastis, dan akhirnya memaksa pemegang napas untuk menarik napas. Dengan menghirup oksigen murni terlebih dahulu, refleks untuk bernapas bisa ditunda, memungkinkan penyelam terlatih untuk menahan napas hingga 20 menit.
Tanpa bantuan oksigen, rekor waktu menahan napas tetap mengesankan, dengan pemegang rekor mampu menahan napas selama 11 menit 35 detik.
Meskipun refleks menyelam ini merupakan proses yang kompleks, tujuannya sederhana: melindungi kehidupan dengan beradaptasi terhadap lingkungan saat ini.