Kelainan Mata Akibat Tiroid Bisa Terjadi pada Seseorang, Ketahui Cara Penanganannya yang Tepat
Masalah Thyroid Eye Disease (TED) bisa diatasi secara tepat di layanan terpadu pertama di RS Mata JEC.
Masalah Thyroid Eye Disease (TED) bisa diatasi secara tepat di layanan terpadu pertama di RS Mata JEC.
Kelainan Mata Akibat Tiroid Bisa Terjadi pada Seseorang, Ketahui Cara Penanganannya yang Tepat
Kelainan mata akibat tiroid, atau yang dikenal sebagai Thyroid Eye Disease (TED), adalah gangguan mata yang menyebabkan peradangan dan kerusakan pada jaringan sekitar mata, termasuk otot, jaringan lemak, dan jaringan ikat.
Penyakit ini merupakan kondisi autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri. TED sering dikaitkan dengan penyakit Graves, yang juga merupakan penyakit autoimun yang dapat memengaruhi tiroid, mata, dan kulit.
TED memiliki dua fase, yaitu fase aktif atau inflamasi dan fase stabil. Fase aktif dapat berlangsung dari beberapa bulan hingga tiga tahun, sementara fase stabil terjadi setelah peradangan mereda. Penyakit Graves, yang sering menyebabkan hipertiroidisme (produksi hormon tiroid berlebih), merupakan penyebab umum dari TED. Namun, pada kasus yang jarang, penyakit Graves juga bisa menyebabkan hipotiroidisme (produksi hormon tiroid yang rendah), yang juga dapat berujung pada TED.
Menurut Cleveland Clinic, lebih dari 40 persen pasien dengan penyakit Graves mengalami keluhan pada mata. Namun, banyak dokter yang belum sepenuhnya sadar akan kelainan mata akibat tiroid dan tidak memberikan penanganan khusus terhadap keluhan tersebut. Oleh karena itu, penanganan yang komprehensif dan tepat sangat penting untuk menghindari komplikasi yang lebih serius.
Dalam menangani TED ini, RS Mata JEC @ Menteng telah membuka pusat layanan terpadu pertama di Indonesia, yaitu Thyroid Eye Center, yang bertujuan memberikan pelayanan terbaik dalam menangani kasus kelainan mata akibat tiroid. Pusat ini memiliki tim dokter mata dan konsultan endokrinologi yang kompeten dalam menangani gangguan mata akibat penyakit tiroid.
Gejala dan Penyebab TED
Gejala TED meliputi mata kering, mata merah dan berair, sensasi berpasir di mata, mata menonjol (proptosis), pandangan ganda (diplopia), dan kesulitan menutup mata sepenuhnya yang dapat menyebabkan ulkus kornea. Pasien juga dapat mengalami nyeri di belakang mata dan nyeri saat menggerakkan mata. Gejala ini biasanya mempengaruhi kedua mata, meskipun kadang-kadang hanya satu mata yang terpengaruh.
Penyakit ini tidak menular dan tidak dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain. Faktor risiko TED termasuk memiliki anggota keluarga dengan penyakit yang sama, kadar selenium yang rendah dalam darah, dan penggunaan terapi yodium radioaktif untuk hipertiroidisme yang dapat memperburuk TED jika tidak diimbangi dengan pemberian steroid.
Penanganan TED
Penanganan TED memerlukan kerjasama multidisiplin antara spesialis mata dan endokrinologi. Untuk fase aktif TED, perawatan mungkin termasuk obat anti-inflamasi, terapi steroid, dan dalam beberapa kasus, operasi untuk mengurangi tekanan pada saraf optik atau memperbaiki masalah mata menonjol.
Menghadapi TED di Indonesia
Insidensi TED memang rendah, dengan 0.54-0.9 kasus per 100.000 pria dan 2.67-3.3 kasus per 100.000 wanita setiap tahun. Kasus ringan TED umumnya tidak progresif, namun sekitar 5-6% dari total kasus dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih parah yang mengancam penglihatan, seperti neuropati optik akibat kompresi.
Meskipun TED adalah kondisi yang jarang, dampaknya terhadap kualitas hidup pasien sangat signifikan. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran dan penanganan komprehensif terhadap kelainan mata akibat tiroid.
Pendekatan terpadu yang dilakukan oleh Thyroid Eye Center di JEC @ Menteng diharapkan dapat menjadi model untuk penanganan kelainan mata tiroid di Indonesia. Dengan adanya layanan yang komprehensif dan kerjasama multidisiplin, diharapkan pasien TED dapat mendapatkan penanganan terbaik sehingga kualitas hidup mereka dapat terjaga.