Atasi Masalah Mata Kering dengan Teknologi Modern di Dry Eye Service JEC
JEC memiliki pusat layanan modern untuk mengatasi masalah mata kering yang rentan terjadi pada saat ini.
Penggunaan teknologi berlebih pada saat ini menyebabkan masalah mata kering atau dry eye lebih rentan terjadi. JEC memiliki pusat layanan modern untuk mengatasinya.
-
Apa layanan yang diberikan JEC kepada pasien? Pasien di JEC akan menerima perawatan dari dokter spesialis mata berpengalaman dengan dukungan staf terampil dan fasilitas kesehatan mata terbaik.
-
Apa gejala mata kering? Gejala mata kering umumnya berupa rasa tidak nyaman seperti mengganjal pada mata; mata sering merah, berair, dan terasa kering; mata terasa berpasir; munculnya kotoran pada mata; mata terasa lengket; serta sering muncul keinginan untuk mengucek mata.
-
Bagaimana cara JEC meningkatkan kualitas layanan? JEC tidak hanya fokus pada perawatan klinis, tetapi juga menyelenggarakan program pelatihan intensif untuk berbagai profesional di bidang oftalmologi, termasuk residen mata, dokter mata, perawat terampil, dan praktisi oftalmik.
-
Apa itu Eye Check JEC? Eye Check adalah layanan pra-skrining penyakit mata yang bertujuan untuk mendeteksi tanda-tanda awal masalah penglihatan. Layanan ini mencakup pemeriksaan komprehensif yang meliputi tes fungsi penglihatan (dengan atau tanpa alat bantu koreksi), pemeriksaan bagian depan mata (palpebra, konjungtiva, kornea, pupil, iris, dan lensa), serta pemeriksaan bagian belakang mata (retina dan saraf mata).
-
Bagaimana proses pemeriksaan Eye Check JEC? Pemeriksaan mencakup tes tajam penglihatan serta pemeriksaan bagian depan mata hingga ke bagian retina.
-
Bagaimana cara yang aman untuk mengatasi mata kering? Dokter Niluh Archi menyampaikan bahwa mata kering bisa diatasi menggunakan obat tetes mata yang dianjurkan oleh dokter berdasarkan kondisi mata pasien.
Atasi Masalah Mata Kering dengan Teknologi Modern di Dry Eye Service JEC
Kehidupan yang dijalani oleh masyarakat modern telah menyebabkan sejumlah masalah rentan kita hadapi. Salah satunya adalah permasalahan mata kering akibat penggunaan teknologi.
Salah satu rumah sakit yang memiliki layanan khusus untuk mengobati masalah mata kering ini adalah JEC. Dry Eye Service JEC adalah pionir dalam pelayanan komprehensif dry eye, didukung teknologi canggih dan dokter ahli di bidangnya.
Dry Eye atau sindrom mata kering, adalah kelainan multifaktorial pada lapisan air mata yang menyebabkan rasa tidak nyaman seperti nyeri, sensasi mengganjal, dan mudah iritasi, serta gangguan penglihatan. Kondisi ini ditandai dengan ketidakstabilan lapisan air mata dan potensi kerusakan pada permukaan mata (kornea), serta bisa disertai peradangan dan peningkatan osmolaritas air mata.
Lapisan air mata (tear film) berperan sebagai pelindung permukaan mata dan terdiri dari tiga komponen: minyak (lipid), air (aqueous), dan lendir (mucin). Keseimbangan antara ketiga komponen ini sangat penting untuk menjaga stabilitas tear film.
Komponen-komponen tersebut dihasilkan oleh kelenjar meibom, kelenjar lakrimal, dan sel goblet. Proses berkedip membantu mendistribusikan air mata secara merata ke seluruh permukaan mata dan memungkinkan air mata mengalir ke saluran keluar (punctum).
Penyebab Mata Kering
Dry Eye dapat terjadi melalui tiga mekanisme utama:
Meibomian Gland Dysfunction (MGD): Kondisi tersumbatnya kelenjar Meibom yang menghasilkan lapisan minyak pada air mata. Persentase MGD pada populasi Asia lebih tinggi, mencapai 46 hingga 70 persen, dipengaruhi oleh suhu, kelembapan, dan kualitas udara.
Evaporative Dry Eye (EDE): Penguapan air mata berlebihan akibat ketidakstabilan lapisan minyak atau faktor eksternal lainnya.
Aqueous Deficient Dry Eye (ADDE): Penurunan produksi komponen air mata yang dapat disebabkan oleh penyakit autoimun atau kondisi lainnya.
Faktor dan Gejala Dry Eye
Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan mata kering meliputi usia di atas 50 tahun, khususnya wanita pascamenopause, faktor lingkungan seperti debu dan asap rokok, pemakaian lensa kontak, penggunaan layar komputer atau gadget terlalu lama, riwayat operasi mata, dan penggunaan obat tertentu.
Gejala yang sering dialami antara lain rasa terbakar, perih, kering, mata merah, penglihatan tidak tajam, mudah silau, mata berair berlebihan, serta mata mudah lelah dan pegal.
Pemeriksaan Dry Eye di JEC
Meskipun Anda tidak mengalami gejala, bukan berarti Anda terbebas dari dry eye. Gejala sering muncul belakangan, sehingga penting untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh jika memiliki faktor risiko.
Dry Eye Service JEC menawarkan beragam pemeriksaan dengan teknologi mutakhir, termasuk:
Dry Eye Questionnaire: Menilai derajat keluhan dry eye.
Schirmer Test: Menilai produksi air mata.
Fluorescein Tear Break Up Time (TBUT): Menilai stabilitas air mata.
SBM Sistemi® Tearscope: Menilai kualitas komponen minyak air mata.
Ocular Surface Staining: Menilai derajat peradangan dan kerusakan permukaan mata.
SBM Sistemi® Meibography: Menilai kondisi kelenjar meibom.
Ferning Test: Menilai kualitas komponen lendir air mata.
TearLab® Osmometer: Menilai tingkat osmolaritas air mata dengan cepat sebagai diagnosis definitif dry eye.
Pengobatan Dry Eye di JEC
Dry Eye adalah kondisi kronis yang memerlukan terapi jangka panjang. JEC menyediakan berbagai pengobatan sesuai jenis dan derajat dry eye, antara lain:
Artificial Tears Substitute: Pelumas mata.
Anti-inflamasi dan Antibiotik: Topikal maupun oral.
Autologous Serum: Serum autolog.
Punctal Plug Occlusion: Penyumbatan punctum.
E-eye® Intense Pulse Light (IPL) Therapy: Teknologi mutakhir untuk terapi MGD.
E-eye® IPL dirancang untuk menstimulasi dan memperbaiki fungsi kelenjar Meibom, meningkatkan kualitas lapisan lipid, dan mengurangi penguapan air mata. Terapi dilakukan dalam tiga sesi dengan hasil perbaikan keluhan dry eye mencapai 86-93%.
Dengan melakukan pemeriksaan dan pengobatan di JEC, Anda akan mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat untuk mengatasi sindrom mata kering dan meningkatkan kualitas hidup Anda.