Sering Salah Dipahami, Penggunaan Bunga Telang pada Mata Justru Berisiko Timbulkan Infeksi
Kendati dipercaya bisa bermanfaat untuk mata, namun penggunaan bunga telang bisa menimbulkan infeksi.
Penggunaan bunga telang untuk mengobati masalah mata telah lama dipercaya oleh sebagian masyarakat sebagai pengobatan alami. Namun, menurut dokter spesialis mata dari JEC Eye Hospitals and Clinics, Niluh Archi, praktik ini justru berisiko menimbulkan infeksi pada mata.
Dalam gelar wicara untuk memperingati Bulan Kesadaran Mata Kering, dokter Niluh menekankan bahwa keyakinan masyarakat awam tentang penggunaan bahan alami seperti bunga telang dan air sirih sebagai obat mata masih banyak terjadi.
-
Di mana bunga telang bisa menimbulkan infeksi? 'Tapi, tidak seperti itu, karena zat alami yang ada di tumbuhannya kita juga tidak tahu, bagaimana pula proses memasaknya, malah bisa menimbulkan atau meningkatkan risiko infeksi,' sambung dokter Niluh Archi, dilansir dari Antara.
-
Kenapa bunga telang tidak dianjurkan untuk mata kering? 'Yang tadinya mata kering bukan infeksi, akhirnya pada saat datang ke dokter mata malah jadi infeksi. Jadi itu sangat-sangat tidak dianjurkan. Silakan disebarluaskan ya, jangan sampai kita percaya hoaks,' katanya.
-
Bagaimana teh bunga telang menjaga kesehatan mata? Bunga telang juga mengandung antioksidan kuat bernama anthocyanin yang baik untuk kesehatan mata. Antioksidan ini membantu melindungi mata dari kerusakan akibat radikal bebas dan sinar UV. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi teh bunga telang secara rutin dapat membantu mengurangi risiko degenerasi makula dan katarak, serta memperbaiki penglihatan secara keseluruhan.
-
Apa saja risiko extension bulu mata? Terdapat beberapa risiko extension bulu mata yang perlu diketahui, seperti dapat menyebabkan reaksi alergi, kerusakan bulu mata, hingga iritasi.
-
Kenapa telinga bisa infeksi? Earbuds, yang dimasukkan langsung ke dalam saluran telinga, menciptakan lingkungan tertutup yang dapat mendorong pertumbuhan bakteri dan memfasilitasi transfer mikroba.
-
Apa saja bahaya mengucek mata? Kevin menjelaskan beberapa alasan mengapa kebiasaan mengucek mata perlu dikurangi, antara lain: Risiko Infeksi Mengucek mata secara berlebihan dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi. Tangan sering menjadi sarang kuman, bakteri, dan virus yang berasal dari berbagai permukaan yang kita sentuh setiap hari. Ketika kita mengucek mata, mikroba dapat berpindah ke mata dan menyebabkan infeksi, seperti konjungtivitis (mata merah) atau keratitis (peradangan pada kornea). Selain itu, mengucek mata dapat merusak lapisan pelindung mata, sehingga membuatnya lebih rentan terhadap iritasi dan infeksi.
"Memang sampai saat ini masyarakat awam itu masih mempercayai hal-hal seperti ini ya, bukan hanya untuk mata kering. Jadi kembang telang, air sirih, menurut mereka itu sudah dimasak, jadi harusnya sudah steril gitu," kata dokter mata lulusan Universitas Indonesia itu dilansir dari Antara.
Namun, dokter Niluh menjelaskan bahwa proses memasak tidak menjamin sterilitas bahan alami tersebut. "Tapi, tidak seperti itu, karena zat alami yang ada di tumbuhannya kita juga tidak tahu, bagaimana pula proses memasaknya, malah bisa menimbulkan atau meningkatkan risiko infeksi," tegasnya.
Penggunaan bahan-bahan alami tanpa pengawasan medis bisa berakibat fatal. "Yang tadinya mata kering bukan infeksi, akhirnya pada saat datang ke dokter mata malah jadi infeksi. Jadi itu sangat-sangat tidak dianjurkan. Silakan disebarluaskan ya, jangan sampai kita percaya hoaks," imbuh dokter Niluh, yang akrab disapa Manda.
Dokter Niluh juga menekankan bahwa masalah mata kering bisa diatasi dengan obat tetes mata yang dianjurkan oleh dokter, berdasarkan kondisi mata pasien. Penggunaan obat tetes mata yang tepat dan sesuai anjuran medis jauh lebih aman dan efektif dibandingkan menggunakan bahan alami yang belum terbukti keamanannya.
Mata kering adalah kelainan multifaktorial pada permukaan mata yang ditandai dengan hilangnya keseimbangan komponen air mata, ketidakstabilan air mata, peningkatan kekentalan atau osmolaritas air mata, dan kerusakan atau peradangan pada permukaan mata.
Gejala mata kering umumnya meliputi rasa tidak nyaman seperti mengganjal pada mata; mata sering merah, berair, dan terasa kering; mata terasa berpasir; munculnya kotoran pada mata; mata terasa lengket; serta sering muncul keinginan untuk mengucek mata.
Penting untuk memahami bahwa gejala-gejala ini memerlukan penanganan medis yang tepat. Mengandalkan bahan alami tanpa dasar ilmiah dapat memperburuk kondisi dan menimbulkan komplikasi lebih lanjut.
Penggunaan obat tetes mata yang telah direkomendasikan oleh dokter mata merupakan langkah pertama yang harus diambil untuk mengatasi masalah mata kering. Obat tetes ini dirancang khusus untuk menyeimbangkan komponen air mata dan meredakan gejala yang muncul.