Kenali Apa Itu Meningitis, Penyebab, serta Gejala yang Muncul
Merdeka.com - Meningitis merupakan peradangan pada selaput atau membran yang melindungi otak dan saraf tulang belakang. Penyakit ini bisa disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, serta parasit.
Secara usia, meningitis sangat mudah menyerang bayi dan anak-anak dibandingkan orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh sistem pertahanan tubuh bayi dan anak-anak belum sekuat orang dewasa. Walau begitu bukan berarti bahwa orang dewasa bisa bebas dari penyakit ini karena tetap berisiko.
Peradangan yang terjadi akibat meningitis ini biasanya bisa memicu gejala lain seperti sakit kepala, demam, serta leher kaku. Biasanya kasus ini bisa berakhir tanpa perawatan dalam beberapa minggu, namun pada beberapa kasus lain, hal ini bisa mengancam nyaman dan pertolongan antibiotik dengan segera.
-
Mengapa Meningitis berbahaya? Meningitis adalah penyakit yang sangat berbahaya dan perlu diwaspadai. Ini merupakan gangguan peradangan pada lapisan pelindung yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang, yang disebut sebagai selaput meninges.
-
Apa saja gejala meningitis? Saat seseorang tertular virus, bakteri, atau jamur penyebab meningitis, biasanya gejala akan berkembang dalam beberapa jam atau hari.
-
Bagaimana cara penularan Meningitis? Karena ditularkan melalui tiga faktor, yaitu bakteri, virus, dan jamur, maka cara penularan meningitis berbeda-beda berdasarkan penyebabnya.
-
Apa yang menyebabkan peradangan pada otak? Bakteri ini diduga dapat menyebabkan peradangan di otak, yang berpotensi mempercepat pembentukan plak beta-amyloid, salah satu faktor utama penyebab Alzheimer.
-
Dimana meningitis sering terjadi? Karena kuman tertentu yang menyebabkan meningitis dapat menyebar dengan mudah, wabah kemungkinan besar terjadi di tempat-tempat di mana orang tinggal berdekatan satu sama lain.
-
Siapa yang berisiko terkena meningitis? Beberapa faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan seorang anak mengembangkan infeksi bakteri yang kemudian dapat menyebabkan meningitis. Faktor-faktor risiko tersebut antara lain: 1. Usia Anak-anak di bawah usia 5 tahun, terutama bayi yang masih baru lahir, memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan meningitis bakteri. 2. Kehidupan dalam lingkungan berisiko Anak-anak yang tinggal di daerah dengan kepadatan populasi tinggi, akses kesehatan yang terbatas, atau sanitasi yang buruk memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena infeksi yang dapat menyebabkan meningitis. 3. Kekurangan imunisasi Imunisasi dapat melindungi anak-anak dari penyakit yang dapat menyebabkan meningitis.
Dilansir dari Mayo Clinic, salah satu hal yang penting dilakukan jika mengetahui mengidap meningitis adalah dengan penanganan secara segera. Meningitis akibat bakteri yang ditangani dengan segera bisa mencegah komplikasi serius.
Gejala Meningitis
Pada tahap awal, meningitis memiliki gejala yang menyerupai flu. Setelah beberapa jam atau hari, gejala ini bisa berkembang menjadi lebih parah.
Gejala yang mungkin muncul meliputi:
- Demam tinggi mendadak- Leher kaku- Sakit kepala parah- sakit kepala disertai mual dan muntah- Sulit konsentrasi- Kejang- Ngantuk atau sulit bangun- Sensitif pada cahaya- Hilangnya rasa lapar dan haus- Ruam kulit (pada kasus meningitis tertentu)
Penyebab Meningitis
Terdapat beberapa hal yang bisa menyebabkan meningitis yaitu bakteri, virus, jamur, serta parasit. Beberapa bakteri bisa menyebabkan meningitis. Masuknya bakteri yang menjadi penyebab meningitis ini bisa disebabkan karena infeksi telinga atau sinus, keretakan tengkorak, atau setelah operasi pada beberapa kasus tertentu.
Meningitis akibat virus biasanya tergolong ringan dan hilang sendiri. Masalah ini bisa disebabkan karena enterovirus atau dari virus lain seperti herpes.
Meningitis kronis dapat dialami seseorang akibat jamur yang menginvasi membran dan cairan di sekitar otak dan berkembang selama dua minggu atau lebih. Gejala dari masalah ini berupa sakit kepala, demam, mual, serta masalah mental yang tiba-tiba dialami.
Beberapa hal lain juga bisa menyebabkan meningitis seperti reaksi kimia, alergi obat, kanker, serta penyakit peradangan lain. Mengingat pada beberapa kasus penyakit ini bisa berbahaya, sebaiknya segera mencari bantuan medis.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meningitis dapat terjadi pada siapa saja, baik orang dewasa hingga anak-anak.
Baca SelengkapnyaMeningitis adalah peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang yang bisa berdampak serius pada kesehatan anak-anak.
Baca SelengkapnyaEnsefalitis dapat membuat perubahan pada sistem saraf anak sehingga bisa membuat mereka mengalami kebingungan, perubahan kewaspadaan, dan kejang.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mengungkapkan, vaksinasi meningitis merupakan hal yang wajib dilakukan calon jemaah haji sebelum beribadah di Tanah Suci.
Baca SelengkapnyaPenyakit yang disebabkan oleh nyamuk ini bisa menyebabkan radang otak yang berakibat fatal, bahkan hingga kematian.
Baca SelengkapnyaSinusitis dapat menyerang siapa saja dan sering menimbulkan gejala hidung tersumbat, nyeri wajah, dan sakit kepala.
Baca SelengkapnyaPenting untuk diingat bahwa faringitis adalah kondisi yang umum dan sering kali tidak serius, tetapi memahami gejalanya dapat membantu dalam pengobatannya.
Baca SelengkapnyaFlu tulang, atau dikenal juga sebagai flu muskuloskeletal, merupakan suatu kondisi di mana seseorang mengalami gejala seperti nyeri otot, sendi, dan tulang.
Baca SelengkapnyaSalah satu hal yang perlu diwaspadai adalah bahwa penyakit ini dapat menyerang anak-anak dan bayi, yang memiliki sistem kekebalan yang lebih lemah.
Baca SelengkapnyaGejala cacar monyet biasanya muncul 5–21 hari setelah terinfeksi. Gejala awalnya mirip dengan flu, seperti demam, menggigil, sakit kepala, dan nyeri otot.
Baca SelengkapnyaKabar tentang kemunculan jenis amoeba ini sudah pasti mengejutkan warga dunia.
Baca Selengkapnya